Bandar Udara Wiriadinata: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Rescuing 1 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 54:
|r1-length-m = 1600
|r1-length-f = 5249
|r1-surface = [[Aspal]]<ref>{{cite web|title=CIBEUREUM|url=http://worldaerodata.com/wad.cgi?id=ID68963&sch=cibeureum|website=worldaerodata.com|accessdate=9 March 2016|archive-date=2016-03-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20160303203540/http://worldaerodata.com/wad.cgi?id=ID68963&sch=cibeureum|dead-url=yes}}</ref>
|footnotes =
}}
'''Bandar Udara Wiriadinata''' atau '''Pangkalan Udara Wiriadinata''' adalah [[Pangkalan Udara Militer]]/[[bandar udara]] yang terletak di Jln. Letkol Basyir Surya [[Cibeureum, Tasikmalaya|Cibeureum]] [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]], Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 1,600 meter lebar 45 meter dengan permukaan aspal dan ketinggian 352 meter di atas permukaan tanah. Selain untuk penerbangan sipil, bandara ini pun sekaligus digunakan untuk pendidikan penerbangan yaitu Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST)<ref>{{cite web |url=http://www.dirgantara-pilotschool.com/index.php |title=Dirgantara Pilot School Tasikmalaya }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Opsir Muda Udara (OMU) I Basir Surya diangkat menjadi Komandan Pangkalan Udara Cibeureum yang pertama dengan Surat Keputusan No. 33/Peng tanggal 30 Nopember 1946 yang merangkap sebagai Kepala Tekhnik Udara. Sedangkan serah terima lapangan udara Cibeureum dilaksanakan setelah diadakan perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan Belanda KNIL pada tahun 1950.<ref>{{cite web |url=http://smpn1tasikmalaya.blogspot.com/2012/11/sejarah-dan-asal-usul-lanud-wiriadinata.html |title=Sejarah Lanud Wiriadinata}}</ref> [[Kepala Staf Angkatan Udara]] [[Hanafie Asnan|Marsekal TNI Hanafie Asnan]] meresmikan penggantian nama '''Lanud Cibeureum''' Tasikmalaya menjadi '''Lanud Wiriadinata''' pada hari Kamis tanggal 20 September 2001 dengan Surat Keputusan Nomor Skep/100/IX/2001 tanggal 12 September 2001 tentang Penggantian nama Lanud Cibeureum Tasikmalaya menjadi Lanud Wiriadinata.<ref>{{cite web |url=http://m.liputan6.com/news/read/20337/lanud-wiriadinata-diresmikan |title=Penggantian nama Lanud Cibeureum menjadi Lanud Wiriadinata}}</ref>
Nama lanud ini diambil dari salah seorang pahlawan TNI-AU, [[RHA Wiriadinata|Laksamana Muda Udara (Anumerta) Raden Atje Wiriadinata]].<ref>[http://news.liputan6.com/read/20337/lanud-wiriadinata-diresmikan "Lanud Wiriadinata Diresmikan"]</ref>
Baris 63:
== Sejarah ==
[[Berkas:Pangkalan TNI AU Wiriadinata, Tasikmalaya.jpg|jmpl|ka|Gerbang Mako Lanud Wiriadinata]]
Pembentukan Lanud Wiriadinata pada awalnya bernama Lapangan Udara/Lanud Cibeureum Tasikmalaya, merupakan peninggalan penjajahan Belanda dan dipergunakan sebagai tempat landing serta take off pesawat-pesawat militer [[Belanda]], begitu juga pada masa pendudukan [[Jepang]]. Setelah Jepang menyerah pada sekutu dan [[Indonesia]] memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal [[17 Agustus 1945]], rakyat Indonesia menghimpun kekuatan untuk merebut kekuasaan Belanda dan Jepang, di antaranya Lapangan Udara. Pada bulan September 1945 anggota- anggota teknik pesawat di Pangkalan Udara Andir [[Bandung]] mendapat berita, bahwa Lanud Cibeureum [[Tasikmalaya]] telah berhasil dikuasai oleh para pemuda dan rakyat Tasikmalaya.<ref>[http://tni-au.mil.id/content/lanud-wiriadinata-0 "Sejarah Lanud Wiriadinata"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Ini menjadi suatu kegembiraan dan kebanggaan tersendiri bagi para insan dirgantara serta menimbulkan motivasi untuk segera memanfaatkan fasilitas yang ada. Berbekal kecintaan terhadap bendera negara yaitu merah-putih, tanggal 27 Oktober 1945 Basir Surya dan Tjarmadi, dengan peralatan seadanya memperbaiki pesawat Curen peninggalan Jepang dan diberi identitas dengan tanda Merah Putih dengan memberi warna putih pada bulatan merah bendera Jepang dan berhasil diterbangkan oleh Adisutjipto mengelilingi lapangan terbang Maguwo [[Yogyakarta]]. Kemudian, dengan dibantu delapan orang teknisi dan Pangkalan Udara Andir kembali memperbaiki pesawat Nishikoren dengan tanda segi empat merah putih dan diterbangkan oleh Adisoetjipto tanggal 7 Nopember 1945 dengan mengelilingi Tasikmalaya selama 30 menit. Pembukaan Pangkalan Udara Cibeureum [[Tasikmalaya]] dilaksanakan pada tanggal 13 April 1946 dengan diadakan pameran dan pekan penerbangan untuk memasyarakatkan minat dirgantara serta penerbangan formasi dengan route [[Yogyakarta]]- [[Tasikmalaya]] - Wirasaba -[[Surakarta|Solo]] - [[Madiun]] - [[Malang]] pada tanggal 15 April 1946, dengan penerbangnya [[Husein Sastranegara]], Tugiyo, Santoso dan Wim Prajitno. Penerbangan formasi selanjutnya tanggal 10 Juni 1946 dengan 5 pesawat Cureng dan Pangkalan Udara Maguwo menuju Pangkalan Udara Cibeureum, dengan penerbangnya:
|