Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Program Utama: Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 50:
== Program Utama ==
=== Pengembangan Teknologi Dirgantara ===
Teknologi yang saat ini sedang dikembangkan LAPAN meliputi [[roket]] pendorong 'Sonda', [[satelit]], [[pesawat]] Transportranspor, pesawat pengamat tak berawak (''LAPAN Surveillance UAV''), dan ''LAPAN Surveillance Aircraft'' (LSA).
 
==== [[Roket]] Pendorong Sonda ====
Baris 79:
{{Main|INASAT-1}}
INASAT-1 merupakan satelit berbentuk ''Nano Hexagonal'', yang dibuat dan didesain sendiri oleh Indonesia untuk pertama kalinya. INASAT-1 merupakan satelit metodologi penginderaan untuk memotret cuaca buatan LAPAN. Proyek ini dimulai pada tahun 2000 bekerjasama dengan [[Dirgantara Indonesia]] (PTDI). INASAT-1 sukses diluncurkan pada tahun 2006.
* '''LAPAN - Technische Universität Berlin Satellite''' ('''LAPAN-TUBSAT''' / '''LAPAN A-1''')
{{Main|LAPAN-TUBSAT}}
Proyek LAPAN-TUBSAT dilaksanakan LAPAN atas kerjasama dengan Universitas Teknik Berlin (TUB)
untuk mempelajari basis pembuatan satelit dari [[Berlin]]. Pembuatan satelit ini juga dilakukan sepenuhnya di [[Jerman]],<ref>{{cite web|first=Amal|last=Nur Ngazis|url=https://www.viva.co.id/amp/arsip/343206-mengenal-tonggak-sejarah-satelit-indonesia|title=Mengenal Tonggak Sejarah Satelit Indonesia|publisher=VIVA.co.id|date=10 Agustus 2012|access-date=3 Oktober 2020}}</ref> karena LAPAN belum memiliki peralatan yang memadai dan masih mempelajari cara pembuatan satelit. Dengan dimensi 45x45x27 cm3cm³, misi satelit ini adalah pengamatan citra bumi dari ketinggian (''Video Surveillance'').<ref name=banglit/> LAPAN-TUBSAT sukses diluncurkan pada tanggal 10 Januari 2007 menumpang roket [[India]] [[PSLV]] C7 dan ditempatkan pada orbit ketinggian 630 km.
* '''LAPAN - [[ORARI|Organisasi Amatir Radio Indonesia]]''' ('''LAPAN-ORARI''' / '''LAPAN A-2''')[[Berkas:Lapan a2.jpg|jmpl|[[Satelit]] LAPAN A-2 / LAPAN-ORARI|al=]]
{{main|LAPAN-A2}}
Proyek LAPAN A-2 dilaksanakan sepenuhnya di Pusat Teknologi Satelit, [[Rancabungur, Ranca Bungur, Bogor|Rancabungur]], [[Bogor]], Jawa Barat. Dengan dimensi 50x47x38 cm3cm³ dan bobot 70 Kg, LAPAN A-2 diharapkan dapat berputar terhadap bumi setiap 20 menit dengan pola orbit geostationer di atas khatulistiwa dan memiliki radius deteksi lebih dari 100 Km.<ref>{{Cite news|first=Vitalis|last=Yogi Trisna|url= https://sains.kompas.com/read/2012/08/31/14443720/Lapan.A2..Satelit.Produksi.Indonesia|title=Lapan A2, Satelit Produksi Indonesia|publisher=[[Kompas.com]]|date=31 Agustus 2012|access-date=3 Oktober 2020}}</ref><ref>{{cite web|url=https://nationalgeographic.grid.id/read/13301332/satelit-lapan-a2-orari-asli-buatan-indonesia|title=Satelit LAPAN A2/ORARI, Asli Buatan Indonesia|publisher=[[National Geographic|National Geographic Indonesia]]|date=3 September 2015|access-date=3 Oktober 2020}}</ref>
Pada 5 November 2008, LAPAN sepakat untuk bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dalam pemanfaatan satelit LAPAN A-2. Satelit ini akan dilengkapi dengan [[transponder]] UHF/VHF berfrekuensi 145.880 [[MHz]] dan 435.880&nbsp;MHz serta digipeater APRS berfrekuensi 145.825&nbsp;MHz.<ref>http://www.orari.or.id/read.php?id=256</ref> Satelit ini sukses diluncurkan pada tanggal 28 September 2015 menggunakan roket India PSLV C30 dan dilepaskan di orbit ketinggian 650 km.<ref>{{cite news|first=Trino|last=Heriyanto|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150928121543-199-81328/satelit-buatan-indonesia-lapan-a2-sukses-mengorbit|title=Satelit Buatan Indonesia, Lapan-A2 Sukses Mengorbit|publisher=[[CNN Indonesia]]|date=28 September 2015|access-date=3 Oktober 2020}}</ref>
* '''LAPAN - [[Institut Pertanian Bogor]]''' ('''LAPAN-IPB''' / '''LAPAN A-3''')
Satelit LAPAN A-3 memiliki dimensi 50x50x70 cm3cm³ dengan berat 120 Kg, akan dilengkapi dengan pemotret luar angkasa digital, Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) untuk lalu lintas perairan, peralatan radio amatir dan repeater, serta pemotret citra permukaan bumi (''multispectral imager'') dengan resolusi tinggi dan pengiriman data berkecepatan 105 Mbps.<ref>[http://www.arah.com/article/3675/keren-lapan-akan-luncurkan-satelit-karya-anak-negeri.html Keren! LAPAN Akan Luncurkan Satelit Karya Anak Negeri] Arah.com, tanggal 20 Mei 2016. Diakses tanggal 20 Mei 2016.</ref>. LAPAN turut bekerjasama dengan IPB dalam pemanfaatan ''multispectral imager'' untuk kepentingan program pangan nasional. Satelit ini sukses diluncurkan pada tanggal 22 Juni 2016 menggunakan roket India PSLV C34.
 
==== Pesawat Transportasi ====
Baris 94:
Pengembangan pesawat transportasi yang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia bekerjasama dengan LAPAN antara lain pada pesawat [[N-219]], [[N-245]], dan N-270.<ref name=profil/>
 
==== ''LAPAN Surveillance UAV'' (LSU) ====
LSU merupakan pesawat tanpa awak yang berkemampuan mengangkut beban 10 Kg, dilaksanakan sebagai tahap awal realisasi [[pesawat tanpa awak]] untuk keperluan ''Airborne Remote Sensing''. LSU digunakan untuk keperluan mitigasi bencana, monitoring wilayah rawan bencana, serta pengambilan data satelit.<ref name=profil/> Tipe LSU yang saat ini beroperasi adalah tipe [[LSU-02]] dan [[LSU-03]].<ref name=MFH>http://www.malaysiaflyingherald.wordpress.com/2013/04/15/a-busy-year-for-lapan/</ref>
 
==== ''LAPAN Surveillance Aircraft'' (LSA) ====
LSA merupakan hasil kerjasama antara LAPAN dengan PTDI dengan bantuan teknis dari Universitas Teknik Berlin (TUB) pada tahun 2012. LSA merupakan sebuah armada pesawat pengamat yang dapat diisi oleh 2 orang. Tipe awal, LSA-01, sedang dirancang dan diujicobakan di Jerman. LSA-01 merupakan pesawat yang dapat mendarat di darat maupun di perairan.<ref name=MFH/>