Budi daya ikan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 10 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 5 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 102:
 
=== Kandang ===
[[Kandang]] ikan adalah kandang yang ditempatkan di danau, [[kolam]], [[sungai]], atau [[laut]] untuk melindungi ikan hingga ikan siap dipanen.<ref name="scielo.br">http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1679-62252011000400024</ref><ref>[{{Cite web |url=http://www.sourcewatch.org/index.php?title=Offshore_fish_farming_legislation |title=Off-shore fish farming term] |access-date=2014-02-03 |archive-date=2016-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160204173237/http://www.sourcewatch.org/index.php?title=Offshore_fish_farming_legislation |dead-url=yes }}</ref> Kandang dapat didesain dari berbagai jenis bahan. Ikan yang dipelihara di dalam kandang dapat diberi pakan maupun dibiarkan memakan pakan yang datang dari lingkungan sekitarnya. Tipe pemeliharaan dengan kandang memiliki keuntungan yaitu dapat dipelihara sesuai dengan habitat ikan tersebut (air tawar, payau, atau laut) sehingga spesies ikan yang dipelihara sangat beragam. Kandang ikan juga dapat dipelihara bersamaan dengan pemanfaatan air lainnya seperti rekreasi dan [[irigasi]].<ref name="scielo.br"/> Kekurangan sistem kandang adalah risiko lepasnya ikan ke lingkungan. Jika spesies ikan yang dipelihara bukan spesies endemik, dapat menjadi [[spesies invasif]].<ref name="scielo.br"/> Pencemaran perairan setempat dapat menjadi risiko bagi ikan yang dipelihara dan begitu juga sebaliknya, pemeliharaan ikan dapat menyebabkan pencemaran lokal, terutama dari sisa pakan dan obat-obatan. Penyakit dan hama dapat berpindah lebih mudah dari lingkungan ke kandang dan sebaliknya.
 
Logam [[paduan tembaga]] banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat kandang karena memiliki sifat [[antimikroba]] dan algasida sehingga dapat mencegah menempelnya organisme di rangka kandang (''[[biofouling]]'')
 
=== Budi daya ikan komposit ===
Budi daya ikan secara komposit adalah teknologi yang dikembangkan di India pada tahun 1970an dengan mendayagunakan ikan lokal dan ikan non-lokal yang dikombinasikan. Ikan-ikan tersebut dipilih karena memiliki jenis makanan dan cara makan yang berbeda-beda. Pada percobaan di India, ikan yang digunakan adalah ''[[Cirrhinus cirrhosus]]'' dan [[ikan mas]] sebagai konsumen dasar kolam, ikan ''[[Labeo rohita]]'' yang memakan di antara permukaan dan dasar kolam, dan ikan ''[[Catla catla]]'' dan ''[[Hypophthalmichthys molitrix]]'' sebagai konsumen permukaan. Ikan yang mampu memakan feses dari ikan lain juga bisa dipelihara sehingga meningkatkan efisiensi pakan. Metode ini mampu memproduksi hingga 6000&nbsp;kg ikan per hektare per tahun.<ref>http://www.fao.org/docrep/field/003/AC229E/AC229E07.htm</ref><ref>{{Cite web |url=http://harfish.gov.in/technology.htm |title=Salinan arsip |access-date=2014-02-04 |archive-date=2017-03-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170309061425/http://harfish.gov.in/technology.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
== Permasalahan ==
Permasalahan pada budi daya ikan pada dasarnya sama dengan permasalahan pada [[budi daya perairan]]. Yang paling menonjol adalah efisiensi pada budi daya ikan karnivora, seperti budi daya salmon, yang membutuhkan nutrisi lebih banyak dari yang dihasilkannya. Namun kebutuhan pasar terhadap ikan salmon masih tinggi sehingga pembudidayaan masih berkembang. Para pembudi daya sudah mampu mensubstitusi protein menggunakan sumber dari tumbuhan, tetapi kebutuhan lemak, terutama Omega 3, masih sulit untuk dipenuhi dari sumber tumbuhan sehingga masih membutuhkan suplai dari hewani.
 
Permasalahan berikutnya adalah kepadatan ikan yang dipelihara jauh melebihi kepadatan di habitat alaminya, hingga mencapai 6 ekor per meter persegi.<ref>[{{Cite web |url=http://www.gi.alaska.edu/ScienceForum/ASF9/984.html |title="Fuss Over Farming Fish", Alaska Science Forum, June 27, 1990] |access-date=2014-02-04 |archive-date=2012-04-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120419072032/http://www2.gi.alaska.edu/ScienceForum/ASF9/984.html |dead-url=yes }}</ref> Kepadatan yang tinggi dapat menyebabkan luka pada ikan karena tingginya kontak dan gesekan antar ikan dan dengan komponen kandang. Konsentrasi amonia dari urin dan feses ikan yang tinggi juga dapat berdampak pada kesehatan ikan.
 
Meski demikian, beberapa jenis ikan juga cenderung membentuk populasi dengan kepadatan tinggi di alam liar (''fish school'') seperti ikan [[herring]], untuk memudahkan mencari mangsa dan menghindari predator. Para pembudidaya mencoba untuk mengoperasikan sistem pemeliharaan yang sesuai supaya tidak mengurangi rasio konversi pakan (kg pakan kering/kg hasil daging ikan). Pengukuran tingkat kesejahteraan hewan menjadi salah satu metode ilmiah dalam menentukan kesuksesan budi daya ikan.<ref>Journal of Fish Biology 68 (2): 332-372 February 2006</ref>
Baris 118:
Pembudidayaan dengan kepadatan tinggi dapat menyebabkan [[kerusakan habitan]] di sekitar area pemelihataan. Tingginya feses yang diproduksi dengan campuran sisa pakan dan obat-obatan dapat mencemari perairan setempat.<ref>Naylor RL, RJ Goldburg, H Mooney, et al (1998) [http://www.sciencemag.org/content/282/5390/883.summary "Nature's Subsidies to Shrimp and Salmon Farming"] ''Science'', '''282''' (5390): 883–884. {{doi|10.1126/science.282.5390.883}}</ref> Dekomposisi sisa pakan dan feses dapat meningkatkan populasi bakteri yang mampu menguras kandungan [[oksigen terlarut]] sehingga mampu membunuh kehidupan di perairan. Berbagai usaha budi daya sering kali berpindah setelah tempat awal sudah tidak sehat sehingga nelayan yang mengusahakan [[perikanan tangkap]] menjadi terganggu oleh kerusakan lingkungan yang diakibatkan para pembudidaya berpindah ini.<ref name="redorbit1">[http://www.redorbit.com/news/science/1314150/salmon_farming_tactics_produce_unhealthy_fish/index.html Salmon Farming Tactics Produce Unhealthy Fish]</ref>
 
Kekhawatiran terhadap keberadaan penyakit dan parasit ikan membuat para pembudidaya menggunakan obat-obatan dan antibiotik untuk menjaga agar tingkat kematian ikan tidak tinggi (meski tidak 100 persen sembuh<ref>Lymbery, P. CIWF Trust report, "In Too Deep - The Welfare of Intensively Farmed Fish" (2002)</ref>). Dalam banyak kasus, terutama pemeliharaan di alam terbuka menggunakan sistem kandang, obat-obatan dan antibiotik ini mampu mengalir ke lingkungan di luar area pemeliharaan sehingga mempengaruhi ekosistem sekitar.<ref>{{cite news|url=http://www.nytimes.com/2009/07/27/world/americas/27salmon.html|title=Chile’s Antibiotics Use on Salmon Farms Dwarfs That of a Top Rival’s|date=July 26, 2009|accessdate=2009-08-28|work=The New York Times|first=Alexei|last=Barrionuevo}}</ref> Penggunaan [[antibiotik]] juga dapat menyebabkan hama dan penyakit lebih tahan sehingga menciptakan [[resistensi antibiotik]]. Antibiotik juga bersifat persisten dan dapat terkonsumsi oleh manusia.<ref>[http://www.fda.gov/oc/opacom/hottopics/antiresist_facts.html Facts About Antibiotic Resistance<!-- Bot generated title -->]</ref> Pemanfaatan vaksin kini lebih ditekankan untuk mengurangi penggunaan obat-obatan dan antibiotik.<ref>[{{Cite web |url=http://www.ooa.unh.edu/environment/environment_care.html |title=UNH Aquaculture website] |access-date=2014-02-04 |archive-date=2009-08-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090810082202/http://www.ooa.unh.edu/environment/environment_care.html |dead-url=yes }}</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 136:
* {{cite web | url = http://seafood.ucdavis.edu/pubs/fishwelfare.pdf | title = Advancing Aquaculture: Fish Welfare at Slaughter | accessdate = 2011-06-12 | last = Benson | first = Tess | archiveurl = https://web.archive.org/web/20060506135901/http://seafood.ucdavis.edu/pubs/fishwelfare.pdf | archivedate = 2006-05-06 | dead-url = no }}
* {{cite web | url = http://www.humanesociety.org/assets/pdfs/farm/hsus-the-welfare-of-farmed-fish-at-slaughter.pdf | title = An HSUS Report: The Welfare of Farmed Fish at Slaughter | accessdate = 2011-06-12 | last = Yue | first = Stephanie | publisher = [[Humane Society of the United States]]}}
* {{cite journal | title = Opinion of the Scientific Panel on Animal Health and Welfare on a request from the Commission related to welfare aspects of the main systems of stunning and killing the main commercial species of animals | journal = The EFSA Journal | year = 2004 | first = European Food Safety Authority | id = | url = http://www.efsa.europa.eu/en/scdocs/doc/45.pdf | accessdate = 2011-06-12 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{citation | first = T | last = Håstein | contribution = Animal welfare issues relating to aquaculture | title = Proceedings of the Global Conference on Animal Welfare: an OIE Initiative | pages = 219–31 | year = 2004 | id = | url = http://animal-welfare.oie.int/proceedings.pdf | accessdate = 2011-06-12 | archive-date = 2012-03-25 | archive-url = https://web.archive.org/web/20120325151133/http://animal-welfare.oie.int/proceedings.pdf | dead-url = yes }}
* Jhingran VG (1987) [http://www.fao.org/docrep/field/003/AC169E/AC169E00.htm ''Introduction to Aquaculture''] Nigerian Institute for Oceanography and Marine Research, FAO, Rome.
Baris 158:
* [http://www.ftffa.com/ Tropical Fish Farming in Florida]
* [http://www.sciencemag.org/cgi/content/summary/282/5390/883 Nature's Subsidies to Shrimp and Salmon Farming]
* [http://www.fishfarmingbusiness.com/ Fish Farming Business.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130722214827/http://www.fishfarmingbusiness.com/ |date=2013-07-22 }} Start Up & Success Tips For Fish Farm Business Owners
 
{{perikanan}}