Stasiun Ngawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Suntingan 103.105.35.80 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Adityo Hendi Putra Iryawan Tag: Pengembalian |
||
Baris 39:
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:PA 01.jpg|kiri|jmpl|250x250px|Bangunan lama Stasiun
Stasiun Ngawi awalnya memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus serta satu [[sepur badug]] lama di sisi timur laut stasiun. Setelah [[jalur ganda]] ruas [[Stasiun Geneng|Geneng]]–[[Stasiun Kedungbanteng|Kedungbanteng]] dioperasikan sejak 30 November 2019,<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20191130/98/1176126/jalur-ganda-ka-jombang-solo-180-km-mulai-dipakai|title=Jalur Ganda KA Jombang-Solo 180 Km Mulai Dipakai|last=Azka|first=Rinaldi Mohammad|date=|website=bisnis.com|access-date=2019-11-30}}</ref> jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo]], jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Madiun|Madiun]], dan jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 4 dengan percabangan di sisi timur laut sebagai sepur badug baru.
Baris 254:
== Insiden ==
Pada 2 Juni 2007 pukul 12.15, [[kereta api ketel]] anjlok sejauh 100 [[meter]] di barat Stasiun
== Galeri ==
|