Bando Amin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 3 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
}}
'''Bando Amin''' ({{lahirmati|[[Muara Langkap, Bermani Ilir, Kepahiang|Muara Langkap]]|30|11|1951}}) adalah [[bupati]] perdana [[Kabupaten Kepahiang]] berdasarkan hasil [[Daftar pemilihan kepala daerah di Indonesia 2005|Pemilihan Kepala Daerah Langsung pada tahun 2005]] untuk periode [[7 Agustus]] [[2005]] hingga [[7 Agustus]] [[2010]] yang diraih bersama Abasri DJ selaku wakil bupatinya. Ia kembali memenangkan [[Daftar pemilihan umum kepala daerah di Indonesia 2010|Pemilihan Kepala Daerah Langsung pada tahun 2010]], sehingga melanjutkan jabatannya sebagai bupati kabupaten Kepahiang bersama [[Bambang Sugianto]] sebagai wakil bupati Kepahiang untuk periode [[7 Agustus]] [[2010]] hingga [[30 Agustus]] [[2015]].<ref>[http://berita-lampung.blogspot.com/2010/07/hasil-pilkada-kepahiang-pasangan-bando.html Pasangan Bando-Bambang Menang Mutlak]</ref>
 
== Profil ==
Usai menamatkan [[sekolah menengah pertama]] di [[Curup]], ia meminta izin kepada orang tuanya untuk meneruskan pendidikan [[sekolah menengah atas]] ke [[Bandung]], karena saat itu ia bercita-cita untuk kuliah di [[Institut Teknologi Bandung]]. Dikarenakan keterbatasan segalanya, ia justru bersekolah di sebuah [[sekolah teknik menengah]] di [[Cianjur]], ikut seorang gurunya bernama Sulisman Manan yang berasal dari [[Bandar Bintuhan, Kaur Selatan, Kaur|Bandar Bintuhan]].
 
Usai STM, ia bekerja di [[PT Krakatau Steel]], [[Cilegon]]. Berkat ketekunan, kerja keras, dan berprestasi di bidangnya, ia terpilih untuk tugas belajar teknologi baja billet di negara [[Meksiko]] (1974). Prestasi ini sangat membanggakan karena dia termasuk rombongan pertama orang Indonesia yang dikirim untuk belajar teknologi [[baja]] billet di luar negeri saat itu. Selanjutnya, ia kembali ditugaskan belajar baja slab di [[Hattingen]], [[Jerman Barat]] (1982).
 
Semasa tinggal di Jerman Barat, ia kerapkali terlibat diskusi dengan para pemuda Indonesia yang tergabung dalam [[organisasi]] Pemuda Pelajar Indonesia (PPI) Jerman. Mereka sering kali membahas masalah-masalah aktual serta kepedulian terhadap [[ekonomi]] dan kesejahteraan rakyat Indonesia, tanpa kecuali upaya peningkatan perekonomian di tanah kelahirannya provinsi Bengkulu.
 
Kembali ke Indonesia, kariernya di PT Krakatau Steel terus meningkat, sehingga pernah dipercaya di berbagai jabatan penting. Di sela kesibukannya, semangat menuntut ilmu tak pernah surut. Ia melanjutkan studi ke [[STIA Maulana Yusuf Banten]], hingga meraih gelar sarjana (S-1). Tak puas hanya sebagai [[sarjana]], pria ramah dan bersahaja ini meneruskan ke Program Magister Manajeman (S-2) di [[STIE-IPWI Jakarta]]. Pada [[22 Januari]] [[2014]], ia meraih gelar [[doktor]] (S-3) dari [[Universitas Padjadjaran]]. Ia juga mengelola [[Universitas Dehasen]] (1987-sekarang), serta pernah dipercaya sebagai anggota MPR RI (1999-2004). Bekal pendidikan, pengalaman dan pengetahuannya yang cukup luas itu, menjadi catatan khusus masyarakat di Kabupaten Kepahiang yang saat itu baru diresmikan sebagai kabupaten pada tahun 2003. Ketika Kabupaten Kepahiang menggelar Pilkada langsung 2005, ia merasa "terpanggil" untuk memberikan sumbangsih tenaga dan pikirannya memajukan daerahnya. Kemudian ia menetapkan niatnya maju dalam bursa kandidat bupati Kabupaten Kepahiang.
 
Setelah dipercaya sebagai bupati, ia dengan sigap melakukan proses percepatan pembangunan. Ia juga melakukan studi banding sekaligus mengundang para [[investor]] ke Kepahiang. Tak heran, ia harus melakukan perjalan ke luar negeri seperti [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Thailand]], [[Hongkong]], [[Mesir]], [[Prancis]], dan lain-lain.
 
== Kehidupan pribadi ==
Bando Amin [[menikah]] dengan Ice Rakizah, seorang kembang desa [[Taba Sating]] yang dikenalinya saat sekolah di Bandung. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang [[putri]] dan satu [[putra]], yaitu Rita Prima Bendryanti, Epina Felizita, dan Rio Dinero.
 
Bando Amin lahir dari [[keluarga]] yang sederhana. Ayahnya bernama Ciwi Kader, dan ibunya bernama Siti Asia. Walau terlahir dari keluarga dengan latar belakang [[petani]], Bando tidak minder. Kondisi itulah yang memotivasi dirinya untuk selalu [[belajar]] dengan tekun dan ikhlas agar bisa menggapai cita-citanya, sehingga menjadi seorang yang memiliki lika-liku kehidupan yang hebat dan tangguh.
 
== Gelar kebangsawanan ==
Selama menjabat sebagai bupati Kepahiang, Bando Amin telah dianugerahi lima gelar kebangsawanan. Gelar-gelar tersebut adalah:
* Gelar dari adat [[Rejang]]: Rajo Rio Dipati Junjung
* Gelar dari adat [[Jawa]]: Raden Wiromanggala
* Gelar dari adat [[Sunda]]: Rakean Pangraksak Mitra Raharja
* Gelar dari adat [[Bali]]: Ngurah Agung Wiranate
* Gelar dari adat [[Minangkabau]]: Rang Kayo Maharajo Basa
* Gelar dari Kesultanan Sa Buayan Mindanao: Dato' and Datuk Maharajalayla Sa Buayan Na Kepahiang<ref>[http://www.kotakepahiang.com/kegiatan/49-bupati-kepahiang-kembali-mendapat-gelar.html Bupati Kepahiang Kembali Mendapat Gelar]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
* Gelar dari adat [[Kerajaan Amantubillah Mempawah]]: Dato Petinggi Astana<ref>[http://kepahiangkab.go.id/profil-daerah/85-bupati-dapat-gelar-adat-dari-kerajaan-amantubillah-mempawah.html Bupati dapat gelar adat dari Kerajaan Amantubillah Mempawah]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Galeri ==