Juanga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
 
Menurut naskah yang sama, di Maluku terdapat banyak jenis kapal, yang terpenting bernama juanga yang menyerupai galai raja (''guales'' ''reaes''). Ada pula kapal-kapal lain yang bernama lakafuru, kora-kora, [[Kelulus|kalulus]], dan perahu kecil. Semuanya digerakkan dengan dayung dan tidak dipakai untuk mengangkut muatan, ruangannya panjang tetapi tidak dalam, sebuah juanga dapat membawa 200 pengayuh pada tiap lambung, ditambah dengan hampir 100 orang ''baileo'' (''e mais perto de cemhomens de baileu''). Akan tetapi, ada pula juanga yang lebih kecil yang hanya membawa 150 pengayuh untuk tiap sisi dan 50 orang di ''balieo'', malahan ada yang lebih kecil lagi.<ref name=":0" /> Biasanya juanga, lakafuru, dan kora-kora membawa 1-3 perahu, tetapi jika terjadi bahaya perahu-perahu ini dapat dibuang ke laut.<ref>Poesponegoro (1981). p. 115.</ref>
 
=== Filipina ===
Pada akhir abad ke-18, [[Orang Lanun|orang Iranun]] umumnya berlayar dalam skuadron 30 hingga 40 joanga dengan satu komandan armada dan seorang nakhoda di setiap joanga. Ada juga banyak pejuang dari berbagai kelompok etnis dan, jika diperlukan, budak.<ref>Warren (2002). p. 170.</ref> Selain pendayung dan kru, setiap joanga membawa pasukan yang berjumlah lebih dari 100 di kapal terbesar. Prajurit itu tidak mengambil bagian dalam berlayar di kapal, dan berada di sana hanya untuk melawan dan melawan kapal musuh. Mereka akan menyerang dengan tongkat bergulat, tombak, [[senapan lontak]] dan [[kampilan]]. Komandan marinir tidak memiliki kendali langsung atas pelayaran kapal itu, tetapi dia adalah seorang perwira yang lebih tinggi dan membuat keputusan dengan berkonsultasi dengan nakhoda tentang apakah akan menyerang pemukiman pesisir atau menyerang suatu kapal yang lewat.<ref>Warren (2002). p. 172.</ref>
 
== Sejarah ==