Bataviaasch Nieuwsblad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
Baris 11:
Pendiri idealis P.A. Daum menyadari pentingnya peran pers Hindia Belanda dalam perkembangan sosial, politik, dan budaya di Hindia Belanda. Tidak hanya sebagai pengantar berita dan informasi, tetapi juga sebagai komentator, pembentuk opini, dan kadang-kadang kritikus tajam bagi pemerintah kolonial.
<blockquote>"...kami memakai pena untuk menceritakan penderitaan penduduk ''yang diakibatkan oleh sistem pemerintahan kolonial yang bobrok'' dan karena itulah mereka menderita.", P.A.Daum<ref>Nieuwenhuys R. ''Oost-Indische spiegel. Wat Nederlandse schrijvers en dichters over Indonesië hebben geschreven vanaf de eerste jaren der Compagnie tot op heden.''(Publisher: Querido, Amsterdam, 1978) P.240 [http://www.dbnl.org/tekst/nieu018oost02_01/nieu018oost02_01_0035.php]</ref></blockquote>
Pada puncak kariernya sebgaisebagai jurnalis dan novelis, masalah terberat yang dihadapi P.A. Daum dengan otoritas kolonial terjadi tahun 1885 di [[Semarang]], ketika ia menjabat sebagai kepala editor ''Het Indisch Vaderland''. Setelah tuntutan hukum diajukan untuk melawannya, ia kehilangan pekerjaan dan kantor surat kabarnya, lalu pindah ke Batavia. Di sana ia mendirikan ''Bataviaasch Nieuwsblad'' bersama D.A. Hooyer, direktur Kolff Publishing. Edisi pertama terbit tanggal 1 Desember 1885. Pada tahun 1887, Daum masih dikenakan tuduhan atas konfliknya dengan otoritas di Semarang dan dipenjara di Batavia selama sebulan. Ia tetap mengelola surat kabar miliknya dari penjara.<ref>Termorshuizen G. (2001) ''Journalisten en heethoofden. Een geschiedenis van de Indisch-Nederlandse dagbladpers''. Amsterdam/Leiden. P.312.</ref>
 
Kepala-kepala editor terakhir seperti J.F. Scheltema (1900) juga berselisih dengan otoritas kolonial. Scheltema juga dipenjara selama satu bulan karena mengkritik keras pejabat-pejabat senior, jasa pos, dan kebijakan opium.<ref>Termorshuizen G. (2001) ''Journalisten en heethoofden. Een geschiedenis van de Indisch-Nederlandse dagbladpers''. Amsterdam/Leiden. P.589.</ref>