Husein bin Abu Bakar Al-Habsyi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
tambah gambar |
||
Baris 47:
Husein yang memandang bahwa Muslim juga harus berjuang di lapangan sosial-politik, dan bukan semata dakwah verbal, memutuskan bergabung dengan Masyumi di Surabaya. Dia melihat Masyumi merupakan wadah yang efektif mempersatukan bangsa, terutama umat Islam, dalam melawan agresi Belanda.
[[Berkas:Husein al Habsyi di Tus.jpg|jmpl|Husein al-Habsyi di Kompleks Makam Ferdowsi dalam rangka ziarah ke Imam Ghazali, Masyhad (Tus), Iran]]
Setelah Kemerdekaan 1945, Masyumi berubah menjadi partai politik. Husein sempat menduduki jabatan teras di pimpinan pusat partai sebagai Ketua Komisi Hak Asasi Manusia. Dia juga mewakili Masyumi di Konstituante hasil Pemilu 1955. Karena kemahirannya berbahasa asing dan pengalamannya di luar negeri, Husein mendapat kepercayaan Ketua Umum Partai [[Masyumi]], [[Mohammad Natsir]], untuk membantunya berkorespondensi dengan sejumlah cendekiawan dan aktivis Islam internasional, seperti [[Abul Hasan Al-Nadwi]] dan [[Abul A’la Al-Maududi]].
|