Buddhisme di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210209)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 12:
== Masa Kerajaan Hindu-Buddha ==
{{utama|Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha}}
Agama Buddha pertama kali masuk ke [[Nusantara]] (sekarang [[Indonesia]]) sekitar pada [[abad ke-5]] [[Masehi]] jika dilihat dari penginggalan prasasti-prasasti yang ada. Diduga pertama kali dibawa oleh pengelana dari [[China]] bernama [[Fa Hsien]].<ref>[http://bhagavant.com/home.php?link=sejarah&tipe=sejarah_buddhisme_Indonesia_1 Sejarah Perkembangan Agama Buddhis di Indonesia]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 18 Maret 2011 - 22.10 WIB</ref>
Di Jawa berdiri juga kerajaan Buddha yaitu [[Syailendra|Kerajaan Syailendra]], tepatnya di [[Jawa Tengah]] sekarang, meskipun tidak sebesar Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini berdiri pada tahun [[775]]-[[850]], dan meninggalkan peninggalan berupa beberapa candi-candi Buddha yang masih berdiri hingga sekarang antara lain [[Candi Borobudur]], [[Candi Mendut]] dan [[Candi Pawon]]. Setelah itu pada tahun [[1292]] hingga [[1478]], berdiri [[Kerajaan Majapahit]] yang merupakan kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang ada di Indonesia. Kerajaan Majapahit mencapai masa kejayaannya ketika dipimpin oleh [[Hayam Wuruk]] dan [[Maha Patih]]nya, [[Gajah Mada]]. Namun karena terjadi perpecahan internal dan juga tidak adanya penguasa pengganti yang menyamai kejayaan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, maka Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran. Setelah keruntuhan kerajaan Majapahit, maka kerajaan Hindu-Buddha mulai tergeser oleh kerajaan-kerajaan Islam.
Baris 23:
[[Berkas:Stupa Borobudur.jpg|jmpl|250px|[[Stupa]] Buddha di [[Candi Borobudur]] yang dibangun [[Dinasti Syailendra]].]]
Sriwijaya merupakan sebuah kerajaan maritim yang berada di [[Sumatra]], namun kekuasaannya mencapai [[Jawa]], [[Kalimantan]], [[Sulawesi]], [[Semenanjung Malaya]], [[Thailand]], [[Kamboja]] dan lainnya. Sriwijaya berasal dari [[bahasa Sanskerta]], ''sri'' adalah "bercahaya" dan ''vijaya'' adalah "kemenangan". Kerajaan Sriwijaya mula-mula berdiri sekitar tahun [[600]] dan bertahan hingga tahun [[1377]].
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan yang sempat terlupakan, yang kemudian dikenalkan kembali oleh sarjana Prancis, bernama [[George Cœdès]] pada tahun 1920-an.<ref name="Kerajaan Sriwijaya">[http://melayuonline.com/ind/history/dig/330 Kerajaan Sriwijaya]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 8 April 2011 21.28 WIB</ref><ref name="TAYLOR_26">{{cite book|last=Taylor|first=Jean Gelman|title=Indonesia: Peoples and Histories|publisher=Yale University Press|year=2003|location= New Haven and London|url=https://archive.org/details/indonesiapeoples00tayl|doi=|pages=[https://archive.org/details/indonesiapeoples00tayl/page/n30 8]–9|isbn= 0-300-10518-5}}</ref>
Hilangnya kabar mengenai keberadaan Sriwijaya diakibatkan oleh sedikitnya jumlah peninggalan yang ditinggalkan oleh kerajaan sriwijaya sebelum runtuh. Beberapa penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, yaitu:
* Serangan dari [[Dinasti Chola]] dari [[Koromandel]], India Selatan ([[1017]]&[[1025]])<ref name="Kerajaan Sriwijaya"/>
Baris 65:
=== Masa dimulainya Sensus Penduduk ===
Sensus penduduk yang dimulai pada tahun [[1961]] menunjukkan pertumbuhan penduduk Indonesia berdasarkan data kuantitatif [[1961]]-[[1971]]= 2.1%, [[1971]]-[[1980]]=2.32%, [[1980]]-[[1990]]=1.97%, [[1990]]-[[2000]]=1,48%, [[2000]]-[[2010]]=1.3%.<ref>
[http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=12¬ab=2 Data Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia 1971-2000], diakses 18 Maret 2011 - 22.23 WIB</ref>
Menurut sensus nasional tahun [[1990]], lebih dari 1% dari total penduduk Indonesia beragama Buddha, sekitar 1,8 juta orang. Kebanyakan penganut agama Buddha berada di [[Jakarta]], walaupun ada juga di lain provinsi seperti [[Riau]], [[Sumatra Utara]] dan [[Kalimantan Barat]]. Namun, jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sebenarnya karena pada saat itu [[Khonghucu|Agama Khonghucu]] dan [[Taoisme]] tidak dianggap sebagai agama resmi di Indonesia sehingga mereka disensuskan sebagai penganut agama Buddha.
|