Kateter vena pusat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k menghapus templat tanpa kategori
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
k Merapikan artikel
Baris 9:
Sejak kateterisasi yang pertama oleh Forrsmann dan revolusi insersi kateter dengan teknik Seldinger, alat akses vena sentral telah mencapai kemajuan yang luar biasa.
== Jenis ==
Ada beberapa jenis alat akses vena sentral (''central venous access device'', CVAD) yang telah diproduksi untuk kepentingan medis. Dengan tersedianya alat tersebut, akses vena sentral bisa dilakukan dengan pemasangan kateter langsung ke vena sentral menggunakan kateter CVC (''Central Venous Catheter'') atau melewatkan kateter ke vena sentral melalui vena perifer dengan menggunakan PICC (''Peripherally Inserted Central Catheter'').
=== Kateter jenis Non-tunneled atau jenis tunneled ===
Kateter jenis ''Non-tunneled'' difiksasi pada tempat insersinya. Jenis ini yang paling sering dipakai. Contohnya adalah [[Quinton catheter]]s.
Kateter jenis Tunneled ditanam di bawah kulit pada tempat insersi dan memiliki tempat keluar yang terpisah. Tempat keluar itu biasanya terletak di dada. Contohnya adalah [[Hickman line|Hickman catheters]] dan [[Groshong line|Groshong catheters]].
 
=== Akses implantimplan ===
[[Berkas:Port-catheter.jpg|jmpl|[[Implanted port]]]]
Prinsipnya mirip jenis ''tunneled'', tapi seluruhnya tertanam di bawah kulit.
 
=== Kateter sentral insersi perifer ===
Baris 38:
== Komplikasi ==
 
Pemasangan kateter vena sentral mengandung risiko komplikasi, baik mekanis, infeksi, maupun komplikasi thrombosistrombosis.
 
1.Komplikasi Infeksi
 
1.=== Komplikasi Infeksi ===
Kateter sebagai akses vena sentral, merupakan jalur masuk kuman yang sangat potensial karena menghubungkan dunia luar langsung ke sirkulasi darah. Angkanya cukup mencemaskan. Komplikasi infeksi pada penggunaan CVC berkisar dari 5-26 %. Di Amerika Serikat saja, dengan asumsi setiap tahunnya terdapat 15 juta hari penggunaan CVC di ICU, diperkirakan terjadi 80.000 kasus infeksi terkait CVC.
 
Karena itu, pada setiap penderita yang menggunakan CVC yang kemudian menunjukkan tanda dan gejala infeksi tanpa sumber yang tidak jelas, anggap saja bahwa CVC tersebut menjadi sumber infeksinya. Jika terdapat kecurigaan infeksi yang berkaitan dengan CVC maka harus diambil dua contoh kultur darah untuk evaluasi terjadinya bakteremia.
 
Infeksi terkait kateter bisa dengan cara salah satu dari ketiga mekanisme berikut: (1)Infeksi lokal dari tempat insersi, (2)kolonisasi kuman kateter dan (3) hematogen.
 
Untuk mengurangi risiko infeksi, dilakukan paket tindakan berikut:1) Menjaga kebersihan tangan
 
1) Higiene tangan
2) Gunakan duk selebar tubuh
3) Gunakan antiseptik Chlorhexidine gluconate
Baris 57 ⟶ 54:
6) Lakukan disinfeksi pintu akses intravena sebelum dipakai
 
=== 2Komplikasi Mekanis ===
 
2. Komplikasi Mekanis
 
Komplikasi mekanis saat pemasangan kateter mencakup arterial puncture, hematoma, pneumothorax, hemothorax, arrhythmia, dan malposisi kateter. Risiko terjadinya berbeda-beda antara setiap lokasi insersi. Komplikasi mekanis seperti tertinggalnya guidewire juga bisa terjadi.
 
=== Komplikasi Trombosis ===
 
 
3. Komplikasi Thrombosis
 
Kanulasi vena sentral rentan dengan risiko thrombosis vena sentral, yang potensial memicu tromboembolisme vena. Trombosis bisa terjadi pada hari pertama kanulasi. Risiko terendah adalah pada kanulasi vena subklavia. Jika kateter tidak diperlukan lagi, lebih baik segera dikeluarkan untuk mengurangi risiko thrombosis yang berkaitan dengan kateter.