Artha Graha Network: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 51:
Memasuki tahun 2003, Tomy diberitakan oleh majalah ''[[Tempo (majalah)|Tempo]]'' bahwa ia seperti berada di belakang kebakaran [[Pasar Tanah Abang]] pada 2003, karena ia sudah mengajukan proposal renovasi pasar itu sebelum terjadinya kebakaran.<ref>[https://majalah.tempo.co/read/nasional/85648/ada-tomy-di-tenabang ADA TOMY DI 'TENABANG']</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=HPtkAAAAMAAJ&q=tomy+tanah+abang&dq=tomy+tanah+abang&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj0r5e95_LuAhXS8HMBHfBSBy0Q6AEwAHoECAMQAg Setengah abad pergulatan etika pers]</ref> Laporan yang ditulis oleh wartawan [[Bambang Harymurti]], Ahmad Taufik dan Teuku Iskandar Ali ini menimbulkan kontroversi dan Tomy sempat mempidanakan wartawan ''Tempo'' atas pencemaran nama baik.<ref>[https://www.hukumonline.com/berita/baca/hol9099/ini-dia-saksisaksi-kasus-pidana-tomy-winata-vs-tempo/ Ini Dia, Saksi-Saksi Kasus Pidana Tomy Winata vs Tempo]</ref><ref>[https://news.detik.com/berita/d-181415/wartawan-tempo-dituntut-2-tahun Wartawan Tempo Dituntut 2 Tahun]</ref> Menurut [[aktivis]] [[George Junus Aditjondro]] juga, bahwa Artha Graha (dan Tomy) sebenarnya pada 2004 dibekingi oleh presiden SBY dan pada saat itu berusaha mencari untung dalam rekonstruksi pasca [[Gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004|gempa bumi di Aceh]] 2004 dan [[gempa bumi Sumatra 2005|gempa bumi Nias 2005]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=yofXCqhGW_8C&dq=korupsi+kepresidenan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjzlN3B6vLuAhUEIbcAHagKAAAQ6AEwAHoECAYQAg Korupsi kepresidenan: reproduksi oligarki berkaki tiga : istana, tangsi, dan partai penguasa]</ref> Di tahun akhir 2000-an juga, ia dituduh melanggar hak [[masyarakat adat]] [[Papua]] lewat PT Kurnia Tama Sejahtera yang melakukan [[pembalakan liar]] di [[hutan]]-hutan Papua namun tidak memberi ganti rugi yang cukup.<ref>[https://pusaka.or.id/2014/11/seramnya-bisnis-pembalakan-kayu-arta-graha-di-teluk-wondama/ Seramnya Bisnis Pembalakan Kayu Arta Graha di Teluk Wondama]</ref>
Di awal 2010-an, nama Artha Graha menjadi kontroversi kembali setelah
==Lihat juga==
|