Hawis Madduppa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Dr. Hawis Madduppa (lahir Watampone, 26 Maret 1979) pada 2014 ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Indonesian Blue Swimming Crab Association (APRI)<ref>{{Cite web|title...' Tag: referensi YouTube VisualEditor |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 1:
Dr. Hawis Madduppa (lahir Watampone, 26 Maret 1979) pada 2014 ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Indonesian Blue Swimming Crab Association (APRI),<ref>{{Cite web|title=Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia|url=http://www.apri.or.id/|language=en-US|access-date=2021-02-26}}</ref>
----
[[Berkas:Hawis Madduppa.jpg|jmpl|Hawis Madduppa]]
Sehari-hari, Hawis sibuk sebagai pengajar dan peneliti di almamaternya, Institut Pertanian Bogor. Hawis mengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, dengan peminatan penelitian bioekologi laut, keanekaragaman hayati laut, dan ekologi molekuler. Hawis juga mengepalai Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika Kelautan IPB, yang ia rintis sejak 2013, setelah menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Bremen, Jerman. Hawis membangun laboratoriumnya dari nol, dengan peralatan pinjaman seadanya, hingga pada akhirnya mampu melengkapi sendiri dengan peralatan-peralatan laboratorium canggih. Laboratoriumnya merupakan salah satu dari sedikit laboratorium di Indonesia yang melakukan penelitian genetika biodiversitas laut dan perubahan populasi pada organisme laut. Dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia dan lebih dari 600 spesies koral ada di perairan Indonesia, Hawis menduga bahwa sekitar 90% karang koral berada dalam risiko. Laboratorium Hawis meneliti habitat mereka sebelum keburu punah.<ref>{{Cite web|last=Deutschland|first=Alumniportal|title=Hawis Madduppa tells how a scholarship gave him a career boost|url=http://www.alumniportal-deutschland.org/en/alumni-stories/interviews/marine-scientist-hawis-madduppa-daad-scholarship/|website=www.alumniportal-deutschland.org|language=en|access-date=2021-02-26}}</ref>
----Sebagai pendiri dan Presiden Direktur Oceanogen Baruga Indonesia Company,<ref>{{Cite web|title=OCEANOGEN LAB – PT. OCEANOGEN BARUGA INDONESIA|url=https://www.oceanogen.co.id/|language=en-US|access-date=2021-02-26}}</ref>
----Hawis juga duduk dalam dewan pengurus di EMBRIO (Enhancing of Marine Biodiversity Research in Indonesia, IPB).<ref>{{Cite web|title=http://embrio.ipb.ac.id/|url=http://embrio.ipb.ac.id/|language=en-US|access-date=2021-02-26}}</ref>
----Dengan keahliannya, Hawis aktif mengadakan pelatihan DNA barcode, yaitu teknik karakterisasi spesies suatu organisme menggunakan sekuen pendek dari bagian DNA mitokondria atau DNA yang berasal dari mitokondria. Bagian DNA mitokondria adalah unit penghasil energi yang dapat ditemukan di semua sel dan digunakan sebagai DNA barcode''.'' Di masa pandemi tahun 2020 ini, Hawis justru kian produktif dengan membuat inisiasi eDNA Kolaborasi Indonesia yang diikuti lebih dari 30 institusi dari seluruh Indonesia.<ref>{{Cite web|date=2021-01-02|title=Tahun 2020, kalender prestasi dan inovasi Dr Hawis Madduppa|url=https://pelakita.id/2021/01/02/tahun-2020-kalender-prestasi-dan-inovasi-dr-hawis-madduppa/|website=PELAKITA.ID|language=en-US|access-date=2021-02-26}}</ref>
----Hawis juga aktif dalam upaya edukasi nelayan dan masyarakat pesisir. Hawis aktif mengkampanyekan langsung ke komunitas nelayan untuk tidak menangkap rajungan yang sedang bertelur dan yang panjangnya di bawah 10 cm. Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KKP) No. 56/2016 tentang larangan penangkapan dan atau pengeluaran lobster, kepiting, dan rajungan dengan ukuran di bawah 10 cm. Hawis senantiasa mengingatkan nelayan bahwa bisnis rajungan harus mempertimbangkan aspek kelestarian dan kebersihan lingkungan. Lingkungan yang tercemar dan penuh sampah plastik akan menghalangi rajungan bertelur dan lingkungan yang tidak sehat akan memengaruhi ukuran rajungan, yang akan merugikan nelayan sendiri.<ref>{{Cite web|last=antaranews.com|title=Pakar sebut menangkap seekor rajungan bertelur bunuh sejuta anakannya {{!}} antaranews.com|url=https://today.line.me/id/v2/article/o2rRqN|website=LINE TODAY|language=id|access-date=2021-02-26}}</ref>
----Sebelumnya sepanjang 2002-2004, Hawis bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Daerah Perlindungan Laut Pulau Sebesi dan Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan IPB untuk memberi rekomendasi serta mengevaluasi keefektifan pengelolaan Pulau Sebesi, Lampung. Dalam program tersebut, Hawis memberi pelatihan kepada warga setempat untuk melestarikan dan memantau karang.
Pengabdian Hawis yang lain adalah sebagai pengulas di berbagai jurnal nasional, seperti ''Journal of Indonesian Coral Reefs'', Jurnal ''Teknologi Perikanan dan Kelautan'',<ref>https://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/about/editorialTeam</ref>
----
|