Orang Māori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah tag nowiki VisualEditor-alih
Baris 239:
 
Pemerintah juga mendanai [[Maori Television]], sebuah kanal yang khusus bersiar dalam Te Reo. Kanal TV ini dimulai pada Maret 2004.<ref name="MāoriTVlaunch">{{cite web|title=Māori Television Launch {{!}} Television|url=https://www.nzonscreen.com/title/maori-television-launch-2004|website=www.nzonscreen.com|publisher=NZ On Screen|access-date=29 June 2017|language=en}}</ref> Sensus tahun 1996 menemukan keberadaan 160.000 penutur bahasa Māori.<ref name=quickstats>{{cite web |url=http://www.stats.govt.nz/Census/2006CensusHomePage/QuickStats/quickstats-about-a-subject/maori.aspx|title=QuickStats About Māori|year=2006|publisher=Statistics New Zealand|access-date=14 November 2007}} (revised 2007)</ref> Sensus 2013 melaporkan 125.352 penutur bahasa Māori (21.3%) yang mampu berbicara bahasa Māori dalam level percakapan.<ref>{{cite web|title=2013 Census QuickStats about Māori|url=http://www.stats.govt.nz/Census/2013-census/profile-and-summary-reports/quickstats-about-maori-english/maori-language.aspx|publisher=Statistics New Zealand|access-date=29 June 2017|date=3 December 2013|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712143842/http://www.stats.govt.nz/Census/2013-census/profile-and-summary-reports/quickstats-about-maori-english/maori-language.aspx|archive-date=12 July 2017}}</ref>
 
== Masyarakat ==
 
=== Perkembangan historis ===
Para penduduk Polinesia di Selandia Baru mengembangkan masyarakat yang unik dalam waktu beberapa ratus tahun. Kelompok sosial mereka berbasis kesukuan, tanpa masyarakat bersatu maupun identitas Māori yang utuh, hingga kedatangan orang Eropa. Namun, beberapa elemen yang sama dapat ditemukan di seluruh kelompok Māori di Selandia Baru pra-kontak Eropa, antara lain nenek moyang Polinesia yang sama, bahasa dasar yang sama, hubungan keluarga, tradisi perang, serta mitologi maupun kepercayaan agama yang mirip.<ref>King (1996), pp 37, 43</ref>
 
Kebanyakan orang Māori hidup di desa. Desa-desa ini dihidupi oleh beberapa ''[[whānau]]'' (keluarga besar) yang bersama-sama membentuk ''[[hapū]]'' (klan atau subsuku). Anggota-anggota hapū bergotong-royong mengurusi produksi makanan, pengumpulan sumber daya, membesarkan keluarga, dan menjaga desa. Masyarakat Māori di Selandia Baru dapat distratifikasi menjadi tiga kelas: ''[[rangatira]]'', kepala suku dan keluarga pimpinan; ''tūtūā'', orang biasa; serta ''mōkai'', budak. Ada pula kelas [[tohunga]], yaitu orang-orang yang ahli dalam seni, keterampilan, dan pengetahuan esoteris tertentu. Tohunga ini amat dihormati oleh orang Māori.<ref name=King-p42p43>King (1996), pp 42–3</ref><ref name=TeAra-Taonui>{{cite encyclopedia |last=Taonui |first=Rāwiri |title=Tribal organisation |encyclopedia=[[Te Ara: The Encyclopedia of New Zealand]] |url=http://www.teara.govt.nz/en/tribal-organisation |date=4 March 2009}}</ref>
 
Hubungan antarsuku diperkuat dengan kesamaan nenek moyang dan pernikahan dan perdagangan antarsuku. Berbagai ''hapū'' yang memiliki nenek moyang yang sama kemudian menjadikan ''iwi'' (suku), yang merupakan unit sosial terbesar di masyarakat Māori. ''Hapū'' dan ''iwi'' cenderung bekerja sama mengadakan ekspedisi untuk mengumpulkan makanan dan sumber daya atau menjaga desa pada saat konflik. Sebaliknya, peperangan juga berkembang sebagai bagian penting dalam hidup tradisional, akibat persaingan untuk makanan dan sumber daya, penyelesaian konflik pribadi, serta peningkatan prestise dan otoritas.<ref name=King-p42p43 />
 
[[File:Famille Maori 1998-1361-139.jpg|thumb|upright=1.15|alt=Māori whānau from Rotorua in the 1880s|Whānau Māori dari [[Rotorua]] di tahun 1880an. Banyak aspek kehidupan dan budaya Barat, termasuk pakaian dan arsitektur, yang kemudian dimasukkan ke dalam masyarakat Māori di abad ke-19.]]
 
Penduduk Eropa yang baru datang kemudian memperkenalkan berbagai alat, senjata, pakaian dan makanan ke suku Māori di seluruh Selandia Baru. Benda-benda itu dipertukarkan dengan sumber daya, tanah, dan waktu kerja. Suku Māori mulai mengadopsi berbagai elemen masyarakat Barat, secara selektif, pada abad ke-19. Hal yang diadopsi termasuk pakaian dan makanan Eropa, dan kemudian struktur pendidikan, keagamaan, dan arsitektur Barat.<ref>King (1996), pp 46–7, 73–5</ref> Namun, sepanjang berjalannya abad ke-19, hubungan antara para penduduk Eropa kolonial dan berbagai kelompok Māori semakin memanas. Persaingan-persaingan ini kemudian mengarah pada konflik berskala besar di tahun 1860an dan penyitaan jutaan hektar lahan milik Māori. Banyak tanah yang juga dibeli pemerintah kolonial dan lewat [[Pengadilan Tanah Adat]].
 
==== Abad ke-20 ====
Pada awal abad ke-20, orang Māori mulai sadar tentang membangun identitas kesatuan Māori, terutama dalam relasinya dengan Pākehā, yang jumlahnya kini mulai jauh lebih banyak daripada suku Māori. Masyarakat Māori dan Pākehā cenderung terpisah, secara sosial, kultural, ekonomis, dan geografis, dari hampir seluruh abad ke-19 hingga awal abad ke-20.<ref>King (1996), pp 195–6</ref> Utamanya, hal ini terjadi karena suku Māori cenderung menetap di daerah pedesaan, sementara masyarakat Eropa cenderung tinggal di kota, terutama setelah tahun 1900. Di saat yang bersamaan, kelompok-kelompok Māori terus berhubungan dengan pemerintah dan melalui proses hukum untuk meningkatkan kedudukan mereka di masyarakat Selandia Baru yang lebih luas, dengan harapan untuk terus dapat berintegrasi dengan masyarakat.<ref>Hill (2009), pp 519–29</ref> Titik utama hubungan Māori dengan pemerintah adalah keempat Anggota Parlemen dari suku Māori.
 
Banyak orang Māori yang [[urbanisasi|pindah ke kota-kota besar]] pada masa Depresi dan pasca-PDII. Dengan alasan mencari pekerjaan, mereka meninggalkan desa tempat mereka tinggal, menghabiskan sumber daya desa itu dan mencabut banyak orang Māori urban dari kendali sosial tradisional dan rumah asalnya. Sementara standar hidup orang Māori terus naik, mereka tetap tertinggal daripada Pākehā dalam hal kesehatan, pendapatan, pekerjaan berketerampilan, serta akses pendidikan tinggi. Baik pimpinan Māori maupun pembuat kebijakan di pemerintah kebingungan menghadapi [[isu sosial]] yang berakar dari migrasi urban yang semakin ramai, yaitu kekurangan perumahan dan pekerjaan, serta meningginya jumlah kejahatan urban, kemiskinan, serta masalah kesehatan.<ref name="Sorrenson 1997, pp 339–41">Sorrenson (1997), pp 339–41</ref>
 
Dalam hal perumahan, sensus tahun 1961 menunjukkan perbedaan yang besar antara kondisi hidup orang Māori dengan orang Eropa. Pada tahun itu, dari seluruh perumahan non-Māori (bagi orang-orang yang hidup sendiri), 96,8% memiliki kamar mandi, 94,1% dilengkapi dengan air panas, 88,7% dengan toilet ''flush'', 81,6% dengan kulkas, dan 76,8% dengan mesin cuci listrik. Sebaliknya, di antara rumah pribadi orang Māori, hanya 76,8% yang memiliki kamar mandi, 68,9% memiliki air panas, 55,8% kulkas, 54,1% toilet ''flush'', dan hanya 47% yang memiliki mesin cuci listrik.<ref>The Quest for security in New Zealand 1840 to 1966 by William Ball Sutch</ref>
 
Meskipun kedatangan orang Eropa membawa dampak yang besar bagi gaya hidup orang Māori, ada banyak aspek masyarakat tradisional yang masih tersisa hingga abad ke-21. Orang Māori, sementara mereka tetap hidup dan berpartisipasi penuh dalam seluruh bidang kehidupan kultural dan masyarakat Selandia Baru sambil menjalani gaya hidup Barat, mereka tetap menjaga adat budaya dan sosial. Strata sosial seperti ''rangatira'', ''tūtūā'', dan ''mōkai'' sudah hampir sepenuhnya hilang dari masyarakat Māori, tetapi peran ''tohunga'' dan ''[[kaumātua]]'' masih dapat ditemui. Hubungan persaudaraan tradisional juga terus dijaga secara aktif, dan ''whānau'' terus menjadi bagian yang integral dalam kehidupan orang Māori.<ref>Mead (2003), pp 212–3</ref>
 
=== ''Marae'', ''hapū'', dan ''iwi'' ===
[[File:Whenuakura Marae, Taranaki, New Zealand.jpg|thumb|upright=1.15|alt=Whenuakura Marae in Taranaki|Marae [[Whenuakura]] di Taranaki. ''Marae'' terus berfungsi sebagai pusat kegiatan lokal di masyarakat Māori modern.]]
 
Dalam skala kecil, orang Māori banyak menggunakan apa yang mereka sebut ''[[marae]]''. Dulunya, tempat ini adalah semacam ruang pertemuan pusat yang ada di desa-desa. Kini, ''marae'' biasanya terdiri dari beberapa bangunan yang mengelilingi sebuah ruang terbuka. Di ruang ini, mereka biasa mengadakan acara seperti pernikahan, pemakaman, layanan Gereja dan pertemuan besar lainnya. Pada umumnya, ketika berada di ''marae'', mereka akan menghormati protokol dan adat tradisional. ''Marae'' juga biasanya berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ''hapū''.<ref>Mead (2003), pp 95–100, 215–6</ref>
 
=== Tantangan sosio-ekonomis ===
 
Rata-rata, orang Māori memiliki lebih sedikit aset daripada masyarakat Selandia Baru secara besar. Mereka juga memiliki risiko ekonomis dan sosial yang lebih tinggi. Lebih dari 50 persen orang Māori hidup di tiga daerah dengan desil deprivasi sumber daya tertinggi, dibandingkan dengan 24 persen masyarakat non-Māori.<ref>[http://www.maorihealth.govt.nz/moh.nsf/UnidPrint/MA364?OpenDocument Maori Health Web Page: Socioeconomic Determinants of Health–Deprivation]. Retrieved 12 June 2007.</ref>
 
Meskipun orang Māori hanya berjumlah 14% dari seluruh populasi Selandia Baru, sekitar 50% populasi penjara diisi orang Māori.<ref>{{cite web |url=http://www.corrections.govt.nz/__data/assets/pdf_file/0004/285286/Over-representation-of-Maori-in-the-criminal-justice-system.pdf |title=Over-representation of Maori in the criminal justice system |date=September 2007 |page=4 |publisher=Department of Corrections |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20101215025302/http://corrections.govt.nz/__data/assets/pdf_file/0004/285286/Over-representation-of-Maori-in-the-criminal-justice-system.pdf |archive-date=15 December 2010}}</ref> Mereka juga memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi daripada kelompok lain yang tinggal di Selandia Baru. Hal ini dipercaya berpengaruh besar pada jumlah narapidana mereka yang besar. Banyak anak muda Māori yang ditangkap akibat perilaku terkait alkohol atau kejahatan kecil seperti vandalisme karena mereka tidak dapat mencari pekerjaan.<ref>[http://www.dol.govt.nz/publications/lmr/lmr-maori-outcomes.asp Department of Labour, NZ] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100811193834/http://www.dol.govt.nz/publications/lmr/lmr-maori-outcomes.asp |date=11 August 2010 }}, ''Māori Labour Market Outlook''</ref> ''Underemployment'', pemberian kerja tetapi dengan pemberian tanggung jawab yang tidak sesuai, juga banyak terjadi di kalangan Māori. Hal ini terhubung dengan [[rasisme institusional]] yang masih ada di Selandia Baru.<ref>{{cite news |last1=Hitchcock |first1=Joshua |title=Māori unemployment: there is a way out |url=https://thespinoff.co.nz/atea/24-11-2017/maori-unemployment-there-is-a-way-out/ |access-date=17 May 2020 |date=17 November 2017}}</ref><ref>{{cite journal |last1=Cormack |first1=Donna |title=Māori experiences of multiple forms of discrimination: findings from Te Kupenga 2013 |journal=Kōtuitui: New Zealand Journal of Social Sciences Online |year=2020 |volume=15 |pages=106–122 |doi=10.1080/1177083X.2019.1657472 |s2cid=210546897 |doi-access=free }}</ref>
 
"Hanya 47 persen keluaran sekolah Māori yang selesai sekolah dengan kualifikasi lebih tinggi daripada [[National Certificate of Educational Achievement|NCEA]] Level Satu, dibandingkan dengan 74% orang Eropa, dan 87% orang Asia."<ref>[http://www.scoop.co.nz/stories/PA0702/S00296.htm Scoop.co.nz], ''Flavell: Maori Education – not achieved''</ref>
 
Meskipun Selandia Baru secara nasional bertingkat sangat baik dalam ''ranking'' PISA (yang mendaftar kemampuan membaca, sains dan matematika dalam level nasional), "ketika Anda membuka kembali nilai PISA ini, siswa Pakeha berada pada nomor dua di seluruh dunia dan siswa Māori hanya berada di nomor 34."<ref>{{cite web|url=http://www.stuff.co.nz/the-press/news/schools/7777548/What-drives-Hekia-Parata|title=What drives Hekia Parata?|date=6 October 2012|via=Stuff.co.nz}}</ref>
 
Orang Māori juga menderita lebih banyak masalah kesehatan, termasuk tingginya tingkat penyalahgunaan alkohol dan narkotika, tingkat merokok, serta obesitas. Per kapita, dibandingkan dengan non-Māori, mereka lebih jarang menggunakan sistem kesehatan, yang berarti diagnosis serta pengobatan datang terlambat, bahkan bagi penyakit-penyakit yang dapat diobati, seperti [[kanker serviks]] dan [[diabetes]].<ref>[http://www.cslbiotherapies.co.nz/Cervical_Cancer.asp Cslbiotherapies.co.nz] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090323043214/http://www.cslbiotherapies.co.nz/Cervical_Cancer.asp|date=23 March 2009}},''Who gets Cervical Cancer?''</ref><ref>[http://www.moh.govt.nz/moh.nsf/pagesmh/95?Open, ''Diabetes in New Zealand''] – Models And Forecasts 1996–2011''<nowiki/>''</ref><ref>[https://www.ncbi.nlm.nih.gov/entrez/query.fcgi?cmd=Retrieve&db=PubMed&list_uids=9090803&dopt=Abstract PubMed ''Maori Health Issues'']</ref> Māori have higher numbers of suicides than non-Māori.<ref>[http://www.otago.ac.nz/wsmhs/academic/dph/Publicationsreports/SuicContract.pdf University of Otago, NZ], ''Suicide Rates in New Zealand–Exploring Associations with Social and Economic Factors''</ref> Meskipun ekspektansi hidup orang Māori sudah meningkat tajam dalam 50 tahun terakhir, dibandingkan dengan orang Selandia Baru yang nenek moyangnya bukan orang Māori, tingkat ekspektansi hidup mereka masih lebih rendah: pada tahun 2004, laki-laki Māori dapat diperkirakan hidup selama 69.0 tahun versus 77,2 tahun untuk laki-laki non-Māori; perempuan Māori 73,2 tahun versus 81,9 tahun untuk perempuan non-Māori.<ref>{{cite web|url=http://www.socialreport.msd.govt.nz/2004/health/life-expectancy.html|title=Social Report 2004 – Health – Life Expectancy|website=www.socialreport.msd.govt.nz}}</ref> Perbedaan ini mulai menyempit di tahun 2013: 72,8 tahun untuk laki-laki dan 76,5 tahun untuk perempuan Māori, dibandingkan dengan 80,2 tahun untuk laki-laki dan 83,7 tahun untuk perempuan non-Māori.<ref>{{cite news| url= http://www.3news.co.nz/Gap-closing-in-life-expectancy/tabid/423/articleID/294461/Default.aspx| archive-url= https://archive.today/20130703154109/http://www.3news.co.nz/Gap-closing-in-life-expectancy/tabid/423/articleID/294461/Default.aspx| url-status= dead| archive-date= 3 July 2013| work= 3 News NZ| title= Gap closing in life expectancy| date= 16 April 2013}}</ref>
 
Studi oleh New Zealand Family Violence Clearinghouse pada tahun 2008 menunjukkan bahwa anak dan perempuan Māori lebih berpotensi mengalami kekerasan dalam rumah tangga dibandingkan dengan kelompok etnis lain.<ref>[http://www.areyouok.org.nz/files/test/resources/Toolkit_inserts.pdf "Mana Māori"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081014073913/http://www.areyouok.org.nz/files/test/resources/Toolkit_inserts.pdf |date=14 October 2008 }}. Community Action Toolkit to Prevent Family Violence Information Sheet #30 (p. 40). Retrieved 16 July 2009.</ref>
 
=== Hubungan antarras ===
{{Lihat juga|Hori (ejekan)}}
[[File:Hikoi 011.jpg|thumb|upright=0.65|left|alt=Hikoi protes pada kontroversi pantai tahun 2004|[[Hikoi]] protes pada kontroversi pantai di tahun 2004]]
 
Status Māori sebagai orang pribumi Selandia Baru dikenali dalam [[hukum Selandia Baru]] melalui istilah ''tangata whenua'' (yang secara harfiah berarti "orang suatu daerah"). Istilah ini menyatakan hubungan tradisional antara orang Māori dengan daerah tertentu. Secara garis besar, Māori dapat dianggap sebagai ''tangata whenua'' Selandia Baru secara penuh (kecuali [[Kepulauan Chatham]], yang ''tangata whenua''-nya adalah orang Moriori). ''Iwi'' juga ditentukan sebagai ''tangata whenua'' di daerah Selandia Baru tempat ''iwi'' itu berada, sesuai dengan adat (''[[rohe]]''). ''Hapū'' adalah ''tangata whenua'' dalam sebuah ''marae''.
 
[[File:NZ delegation UN Forum on Indigenous Issues.jpg|thumb|upright=1.05|right|alt=Selandia Baru menyetujui Deklarasi Hak Masyarakat Adat, 2010|Selandia Baru menyetujui [[Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat|Deklarasi Hak Masyarakat Adat]] PBB di bulan April 2010.]]
 
Masalah suku Māori menjadi titik fokus besar dalam perkara hubungan antarras di Selandia Baru. Dalam sejarahnya, banyak Pākehā yang menganggap bahwa hubungan antarras di Selandia Baru adalah "yang terbaik di seluruh dunia", sampai akhirnya migrasi urban Māori di pertengahan abad ke-20 menyorot perbedaan kultural dan sosio-ekonomis.<ref>King (1999), p. 468</ref>
 
Gerakan protes Māori berkembang besar di tahun 1960an dan 1970an. Mereka menuntut ganti rugi untuk kerugian yang terjadi di masa lalu, terutama yang berhubungan dengan hak tanah. Satu demi satu pemerintah telah menjawab dengan membuka program [[aksi afirmatif]] yang mendanai inisiatif pemulihan kebudayaan serta menegosiasikan perjanjian pemukiman kesukuan untuk berbagai pelanggaran Perjanjian Waitangi di masa lalu.<ref>Lashley (2006), pp 131–3</ref> Upaya juga terus dibangun untuk mengurangi inekualitas ekonomi.<ref>{{cite speech |last1=Turia |first1=Tariana |author-link1=Tariana Turia |title=Closing The Gaps |url=https://www.beehive.govt.nz/speech/closing-gaps |website=The Beehive |publisher=New Zealand Government |access-date=13 March 2020 |language=en |date=7 June 2000}}</ref>
 
Hubungan antarras tetap menjadi isu yang panas di masyarakat Selandia Baru. Aktivis Māori terus menuntut ganti rugi yang lebih jauh; mereka mengklaim bahwa tuntutan mereka dipinggirkan atau diabaikan. Laporan dari Departemen Hukum Selandia Baru pada tahun 2007 menunjukkan bahwa orang Māori banyak yang menjadi narapidana tidak hanya karena mereka lebih banyak melakukan kejahatan, tetapi juga karena mereka menghadapi lebih banyak itikad buruk.<ref>{{cite web |title=Over-representation of Māori in the criminal justice system: An exploratory report |author=Policy, Strategy and Research Group, Department of Corrections |publisher=[[Department of Corrections (New Zealand)]] |url=http://www.corrections.govt.nz/__data/assets/pdf_file/0004/672574/Over-representation-of-Maori-in-the-criminal-justice-system.pdf |date=September 2007 |access-date=23 May 2017}}</ref> Di sisi lain, kritik terus mengatakan bahwa jumlah asistensi yang diberikan kepada orang Māori kini sudah menjadi perlakuan preferensial kepada sejumlah elemen masyarakat yang dibedakan berdasarkan ras.<ref name="WaitangiDebateTVNZ">{{cite news|title=The Treaty of Waitangi debate|publisher=TVNZ|url=http://www.3news.co.nz/The-Treaty-of-Waitangi-debate/tabid/1348/articleID/229627/Default.aspx|date=15 October 2011|access-date=15 October 2011|url-status=dead|archive-url=https://web.archive.org/web/20120301131125/http://www.3news.co.nz/The-Treaty-of-Waitangi-debate/tabid/1348/articleID/229627/Default.aspx|archive-date=1 March 2012}}</ref> Kedua sentimen ini mencuat dalam kontroversi pantai Selandia Baru di tahun 2004; pemerintah Selandia Baru mengklaim kepemilikan tunggal atas pantai, sementara banyak kelompok Māori yang mengatakan bahwa itu adalah hak adat mereka.<ref>{{cite magazine |author=Ford, Chris |title=Race relations in New Zealand|magazine=[[Global Politician]] |url=http://www.globalpolitician.com/21740-race-new-zealand |date=24 April 2006 |access-date=27 November 2010}}</ref>
 
== Lihat pula ==