Philippe IV dari Prancis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 43:
Philippe berasal dari [[Wangsa Kapetia]], ia dilahirkan di [[Château de Fontainebleau]], [[Seine-et-Marne]] dari putra sulung [[Louis IX dari Prancis|Raja Louis IX]], [[Philippe III dari Prancis|Philippe si Pemberani]] dan [[Isabel dari Aragon]]. Dua tahun kemudian, kakandanya Louis menjadi ahli waris ketika kakeknya meninggal dan ayahandanya naik takhta sebagai Raja Philippe III. Ketika Louis meninggal pada bulan Mei 1276, Philippe menjadi ahli waris. Adik laki-laki Philippe, Robert, juga meninggal pada bulan Mei 1276, tinggal Philippe dan adik laki-lakinya [[Charles dari Valois|Charles]]. Ibu tirinya, [[Marie dari Brabant]], dicurigai meracuni kedua anak laki-laki itu; putra pertamanya, [[Louis dari Évreux|Louis]], lahir di bulan yang sama ketika kedua anak laki-laki itu meninggal.<ref>Elizabeth A.R. Brown, "The Prince is Father of the King: The Character and Childhood of Philip the Fair of France," Mediaeval Studies 49 (1987) pp.282-334.</ref> Pangeran itu dijuluki ''si Tampan'' (''le Bel'') karena wajahnya yang tampan, tetapi kepribadiannya yang tidak fleksibel membuatnya mendapatkan julukan lain, dari sahabat maupun musuhnya. Musuh bebuyutannya, [[Bernard Saisset]], uskup Pamiers, mengatakan bahwa "Ia bukan manusia maupun binatang melainkan sebuah patung."<ref>"''Ce n'est ni un homme ni une bête. C'est une statue.''"</ref>
 
Pendidikannya diawasi oleh [[Guillaume d'Ercuis]], almoner ayahandanya.<ref>[{{Cite web |url=http://aedilis.irht.cnrs.fr/jeudis9900/jeudis_problematique_det3.htm |title=Guillaume d'Ercuis, ''Livre de raison''] |access-date=2016-03-30 |archive-date=2006-11-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20061117080733/http://aedilis.irht.cnrs.fr/jeudis9900/jeudis_problematique_det3.htm |dead-url=yes }}</ref>
 
Sebagai seorang pangeran, sesaat sebelum kematian ayahandanya, ia merundingkan perjalanan yang aman untuk keluarga kerajaan keluar dari [[Aragon]] setelah [[Perang Salib Aragon]] yang gagal.