Jurnalisme multimedia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Valentjiaa (bicara | kontrib) Menambahkan sub-judul "Logika Media" |
||
Baris 23:
#* Pembaca atau audiens dapat terlibat secara aktif dengan menyampaikan opini atau komentarnya di kolom komentar, yang terletak di bagian bawah atau akhir berita.
#* Terdapat komunitas dan pengurus di dalam ''newsroom'' untuk mengontrol komentar-komentar dari pembaca atau audiens.
== Logika Media ==
Sebuah artikel berjudul "What is Multimedia Journalism?"<ref name=":0" /> menjelaskan tentang elemen-elemen logika media. Adapun elemen-elemen yang dimaksud, yaitu:
# Fitur media yang terstruktur secara institusional Elemen logika media ini berhubungan dengan bagaimana institusi media dapat terselenggara. Dalam era jurnalisme multimedia, berbagai institusi media mencoba untuk menghadirkan pendekatan ''storytelling''. Konvergensi yang dilakukan oleh media dipraktikan dalam berbagai bentuk yang dipengaruhi oleh faktor internal (keterampilan, budaya, kebiasaan) dan faktor eksternal (regulasi, kompetisi, pemegang kekuasaan, masyarakat). Konvergensi media dapat dilihat dari usaha berbagai media penyiaran (cetak dan elektronik) membuka domain di internet. Hal lainnya yang harus dipikirkan secara matang oleh media pada konteks ini, yaitu kerjasama dengan institusi lain, riset, manajemen pemasaran, dan lainnya.
# Kumpulan atribut teknis dan organisasi Elemen logika media yang kedua ini berhubungan dengan cara kerja sebuah media. Elemen ini lebih dari sekadar mengamati struktur kelembagaan media berita yang konvergen. Elemen ini membahas tentang bagaimana sebuah perusahaan media menentukan anggarannya, bagaimana cara mereka bersinergi antar departemen, dan proses atau alur dalam merekrut pekerja di perusahaan tersebut. Pada konteks pekerja dan institusi media, konvergensi yang diterapkan dapat menuai masalah etika dan estetika. Ada banyak praktik menyalin informasi tanpa menyertakan sumber, penggunaan media yang monoton, dan ketergantungan pada perangkat keras dan lunak. Secara tidak sadar, keberadaan teknologi juga membentuk konsep "harus cepat", "harus mudah", dan "harus lebih baik".
# Kompetensi budaya pengguna dan produsen berita. Tantangan terbesar pada jurnalisme abad ke-21, yaitu kemampuan untuk melakukan pengumpulan data dan penyampaian berita dalam berbagai format media sekaligus, integrasi yang terjadi pada jaringan digital, dan konsep hubungan produser berita-hubungan konsumen. Elemen ini juga menjadi dilematik karena tuntutan kecepatan media dalam publikasi sebuah berita. Teknologi pada media baru jelas menantang konsep "kebenaran" dalam jurnalisme. Jurnalis dapat menentukan apakah realita yang direproduksi ke dalam berita merupakan kebenaran atau bukan.
== Referensi ==
{{Reflist}}
|