Perang Saudara Islam II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20210309)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
A154 (bicara | kontrib)
Konflik memperebutkan Syam: Terbalik, perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 52:
 
=== Konflik memperebutkan Syam ===
[[Berkas:Approximate map of areas under Ibn al-Zubayr's control after the death of Muawiya II.png|jmpl|Perkiraan daerah kekuasaan Ibnu az-Zubair (coklathijau) dan Umayyah (hijaumerah muda) setelah [[Muawiyah bin Yazid]] meninggal (684)]]
Setelah wafatnya Yazid, kekhalifahan Umayyah berpindah ke tangan putranya yang telah ia tunjuk, [[Muawiyah bin Yazid|Muawiyah II]]. Namun, kekuasaan Muawiyah bin Yazid hanya terbatas ke sebagian wilayah Syam.{{sfn|Wellhausen|1927|pp=168–169}} Setelah jatuhnya Mesir dan semenanjung Arab ke tangan Ibnu az-Zubair, para pemuka Irak mengusir wali negeri Umayyah Ubaidullah bin Ziyad.{{sfn|Hawting|2000|p=48}} Beberapa bulan kemudian, Muawiyah bin Yazid meninggal tanpa penerus yang jelas. Banyak kabilah-kabilah Syam bagian utara, dipimpin kabilah [[Banu Qais]], serta wali negeri di berbagai distrik Syam yaitu [[Jund Hims|Hims]], [[Qinnasrin]], dan [[Jund Filastin|Filastin]] (Palestina), yang berpindah ke kubu Ibnu az-Zubair.{{sfn|Wellhausen|1927|p=182}} Bahkan Wali Negeri Damaskus [[Dahhak bin Qais]] serta beberapa pemuka Umayyah termasuk Marwan bin al-Hakam, juga mempertimbangkan untuk tunduk pada Ibnu az-Zubair.{{sfn|Wellhausen|1927|pp=171–174}} Tokoh utama pendukung Muawiyah II adalah [[Ibnu Bahdal]], seorang panglima militer dan pemimpin kabilah pro-Umayyah [[Banu Kalb]]. Ia berkuasa di distrik [[Jund al-Urdunn|al-Urdunn]] (Yordania) dan memiliki pendukung di sebagian Damaskus.{{sfn|Wellhausen|1927|pp=170–171}} Ibnu Bahdal memiliki ikatan pernikahan dengan keluarga para khalifah Umayyah sebelumnya dan memiliki kedekatan dengan istana. Ia ingin mengangkat adik Muawiyah, [[Khalid bin Yazid]], sebagai khalifah.{{sfn|Kennedy|2016|pp=78–79}} Di sisi lain, Ibnu Ziyad membujuk Marwan untuk mengajukan diri karena Khalid dianggap terlalu muda untuk menjadi khalifah. Setelah perdebatan, Marwan diangkat sebagai khalifah oleh sebuah syura di kalangan pro-Umayyah di [[Jabiyah]] pada Juni 684.{{sfn|Wellhausen|1927|p=182}} Pihak pendukung Ibnu az-Zubair di Syam menolak kekuasaan Marwan dan kedua kubu berhadapan dalam [[Pertempuran Marj Rahith]] dekat Damaskus pada Agustus 684. Para pendukung Ibnu Az-Zubair yang dipimpin oleh Dahhak bin Qais mengalami kekalahan, dan banyak anggota serta pimpinannya tewas.{{sfn|Kennedy|2016|pp=78–79}}