Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20210309)) #IABot (v2.0.8) (GreenC bot
Baris 12:
== Latar belakang ==
{{Sejarah Indonesia}}
Pada tanggal [[6 Agustus]] [[1945]] sebuah [[bom atom]] dijatuhkan di atas kota [[Hiroshima, Hiroshima|Hiroshima]] Jepang oleh [[Amerika Serikat]] yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia [[BPUPKI]] ({{lang-ja|独立準備調査会}}, ''|translit=Dokuritsu Junbi Chōsakai''Chōsa-kai}}), berganti nama menjadi PPKI ([[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]], {{lang-ja|独立準備委員会}}, ''|translit=Dokuritsu Junbi Iinkai''Iin-kai}}), untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal [[9 Agustus]] [[1945]], bom atom kedua dijatuhkan di atas [[Nagasaki]] sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.{{sfn|Kahin|1952|p=127}}
 
Soekarno dan Hatta selaku pimpinan [[PPKI]] serta [[Radjiman Wedyodiningrat]] sebagai mantan ketua [[BPUPKI]] diterbangkan ke [[Dalat]], 250&nbsp;km di sebelah timur laut [[Saigon]], [[Vietnam]] untuk bertemu [[Marsekal Terauchi]]. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.<ref>{{Cite book|title=The blue-eyed enemy: Japan against the West in Java and Luzon, 1942-1945|last=Friend|first=Theodore|publisher=Princeton University Press|year=2014|isbn=|location=New Jersey|pages=84}}</ref> Sementara itu di [[Indonesia]], pada tanggal [[10 Agustus]] [[1945]], [[Sutan Syahrir]] telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.<ref>{{Cite book|title=The blue-eyed enemy: Japan against the West in Java and Luzon, 1942-1945|last=Friend|first=Theodore|publisher=Princeton University Press|year=2014|isbn=|location=New Jersey|pages=81}}</ref>