Sayur lodeh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 25:
Masakan ini menyerupai [[kari]], tetapi masakan ini menggunakan sayur-sayuran daripada menggunakan daging atau boga laut.
== Sejarah ==
Sayur lodeh diyakini telah ada pada masa peradaban Jawa Tengah sejak abad ke-10. Konon, sayur lodeh membantu melewati masa-masa sulit selama letusan dahsyat [[Gunung Merapi]] pada 1006.<ref name=":0">{{Cite web|last=Anthony|first=Scott|date=14 Maret 2021|title=Sayur lodeh, sejarah hidangan Jawa penghalau wabah|url=https://www.bbc.com/indonesia/vert-tra-56370853|website=BBC Indonesia|access-date=14 Maret 2021}}</ref>
Sejarawan kuliner [[Fadly Rahman]] memperkirakan tradisi memasak lodeh sudah dilakukan pada abad ke-16, tepatnya setelah bangsa Spanyol dan Portugis memperkenalkan kacang panjang ke Jawa. Sementara sejarawan lain meyakini bahwa sayur lodeh mulai diperkenalkan kembali pada akhir abad-19, ketika [[Yogyakarta]] menjadi jantung Kebangkitan Nasional Indonesia, periode di mana banyak mitos daerah ditemukan dan dirayakan.<ref name=":0" />
Memasuki awal abad ke-20, keberadaan legenda sayur lodeh kian menguat. Contoh paling terkenal adalah pada 1931 pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono VIII. Ketika [[wabah pes]] terjadi selama lebih dari dua dekade di Jawa, sultan memerintahkan kepada warganya untuk memasak sayur lodeh dan berdiam diri di rumah selama 49 hari. Kemudian wabah pun berakhir. Catatan sejarah juga menunjukkan bahwa sayur lodeh telah dimasak untuk menanggapi krisis pada 1876, 1892, 1946, 1948, dan 1951.<ref name=":0" />{{Masakan Indonesia}}
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
|