Dispnea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rezaparangu (bicara | kontrib)
menambah konten
Rezaparangu (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
Tes lain yang mungkin akan Dokter lakukan:<ref name=":7" />
 
* '''[[:en:Pulse_oximetry|Oksimetri denyut]]'''. Dokter menjepit alat ke jari atau daun telinga pasien untuk mengukur berapa banyak oksigen dalam darah.
* '''Tes darah'''. Untuk menunjukkan apakah pasien menderita anemia atau infeksi dan dapat memeriksa bekuan darah atau cairan di paru-paru pasien.
* '''Rontgen dada atau [[Tomografi terkomputasi|CT scan]]'''. Untuk mengetahui apakah pasien menderita pneumonia, pembekuan darah di paru-paru, atau penyakit paru-paru lainnya. CT scan mengumpulkan beberapa sinar-X yang diambil dari berbagai sudut untuk membuat gambaran yang lengkap.
* '''[[Elektrokardiogram]] (EKG'''). Mengukur sinyal listrik dari jantung pasien untuk melihat apakah pasien mengalami serangan jantung dan mengetahui seberapa cepat jantung pasien berdetak dan apakah memiliki ritme yang sehat.
 
Diagnosis yang ditandai dengan gejala dispnea antara lain:
Baris 54:
 
== Jenis dan penyebab dispnea ==
Menurut [[dokter]] Steven A. Wahls dari Rush Medical College di [[Chicago]], penyebab paling umum terjadinya dispnea yaitu disebabkan oleh [[asma]], [[gagal jantung]], [[Penyakit paru obstruktif kronis|penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)]],<ref>{{Cite web|title=COPD - Symptoms and causes|url=https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/copd/symptoms-causes/syc-20353679|website=Mayo Clinic|language=en|access-date=2021-02-26}}</ref> [[penyakit paru interstitial]],<ref>{{Cite web|title=Interstitial Lung Disease|url=https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/interstitial-lung-disease|website=www.lung.org|language=en|access-date=2021-02-26}}</ref> [[pneumonia]], tumor atau kondisi lain yang berhubungan dengan kanker,<ref name=":9">{{Cite web|date=2019|title=Shortness of Breath or Dyspnea|url=https://www.cancer.net/coping-with-cancer/physical-emotional-and-social-effects-cancer/managing-physical-side-effects/shortness-breath-or-dyspnea|website=Cancer.net|access-date=18 maret 2021}}</ref> dan masalah psikogenik yang biasanya terkait dengan [[kecemasan]].<ref name=":2">{{Cite web|date=2018-07-23|title=Dyspnea: Causes, diagnosis, and treatment|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/314963|website=www.medicalnewstoday.com|language=en|access-date=2021-02-26}}</ref> Dispnea dapat terjadi secara mendadak jika ada makanan atau benda lain yang menghalangi jalan napas. Cedera yang merusak paru-paru atau menyebabkan kehilangan darah dengan cepat juga akan membuat lebih sulit bernapas.<ref name=":5" /> Jika sesak napas tidak terjadi secara tiba-tiba melainkan tetapi dialami selama kurang lebih empat minggu, sesak napas ini dianggap kronis. Dispnea atau sesak napas dibagi menjadi dua jenis, yaitu dispnea [[akut]] dan dispena [[kronis]].<ref name=":1">{{Cite journal|last=Hasniati|first=Hasniati|last2=Arianti|first2=Arianti|last3=Philip|first3=William|date=2018-06-10|title=Penerapan Metode Bayesian Network Model Untuk Menghitung Probabilitas Penyakit Sesak Nafas Bayi|url=http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/INF/article/view/1415|journal=Jurnal Rekayasa Teknologi Informasi (JURTI)|language=en|volume=2|issue=1|pages=64-65|doi=10.30872/jurti.v2i1.1415|issn=2580-667X}}</ref>
 
=== Dispnea akut ===
Baris 86:
Selain penyebab diatas, berikut terdapat beberapa kondisi tambahan yang menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan sesak napas:<ref name=":8">{{Cite web|last=Dresden|first=Danielle|date=2018|title=What is dyspnea?|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/314963#causes|website=Medical News Today|language=en|access-date=18 Maret 2021}}</ref>
{{Col|2}}
*[[Radang luringlaring da[[laringitis]] dan radang trakea [[Epiglotis]]
*[[CederaKontusio paru traumatis]]
*[[Kanker paru-paru]]
*[[tuberkulosis]]
*[[radang selaput dada atau [[pleuritis]], peradangan pada jaringan di sekitar paru-paru
*[[edema paru]], saat terlalu banyak cairan terkumpul di paru-paru
*[[hipertensiHipertensi pulmonalparu]], ketika tekanan darah di arteri ke paru-paru meningkat, dan
*[[sarkoidosisSarcoidosis]], ketika kelompok sel inflamasi tumbuh di paru-paru{{EndDiv}}
Dispnea dapat dikaitkan dengan hipoksia atau hipoksemia, yang merupakan kadar oksigen darah yang rendah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan tingkat kesadaran dan gejala parah lainnya. Jika dispnea kronis berlanjut selama beberapa waktu, dapat terjadi risiko gangguan kognitif sementara atau permanen. Hal Ini juga bisa menjadi tanda timbulnya atau memburuknya masalah medis lainnya.<ref name=":8" />
 
Baris 106:
* Apabila dispnea berkaitan dengan infeksi seperti pneumonia bakterial, maka disarankan diobati dengan menggunakan antibiotik.<ref>{{Cite web|last=Aliyah|first=Muta|date=2020|title=Pola penggunaan obat bronkodilator pada pasien penyakit paru obstruktif kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo|url=http://repository.wima.ac.id/23392/|website=Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository|page=3-4|access-date=5 Maret 2021|bab=1}}</ref>
*Melakukan terapi oksigen hiperbarik bagi penderita hipoksia.<ref>{{Cite web|date=2017-09-14|title=How does hyperbaric oxygen therapy work?|url=https://uihc.org/health-topics/how-does-hyperbaric-oxygen-therapy-work|website=University of Iowa Hospitals & Clinics|language=en|access-date=2021-03-05}}</ref>
Rekomendasi terapi pelengkap untuk mengelola dispnea tanpa obat, seperti:<ref name=":9" />
 
* Teknik pernapasan
* Teknik relaksasi
* Strategi gangguan
* Teknik postur tubuh
* Terapi fisik
* [[Akupresur]], yaitu ketika tekanan fisik diterapkan ke titik-titik akupunktur
* [[Pijat refleksi]], yang menerapkan tekanan pada kaki, tangan, dan telinga
 
=== Pencegahan ===