D-dimer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: beresiko → berisiko (bentuk baku)
Baris 5:
Kebanyakan bekuan darah terjadi di pembuluh vena, tetapi pembekuan juga terjadi pada arteri pembawa [[oksigen]]. Kombinasi dari dua jenis [[trombosis]] ini diistilahkan dengan tromboembolisme vena (''venous thromboembolism'', VTE). Jika bekuan darah menyumbat aliran darah ke organ-organ vital seperti [[ginjal]], [[otak]] atau [[jantung]], dapat menyebabkan kerusakan yang tidak bisa disembuhkan dan dapat menyebabkan gagalnya organ tersebut. Uji D-dimer biasanya dipakai untuk memonitor dan menjaga agar tingkat pembekuan darah tidak meningkat. Uji D-dimer dipakai dokter untuk meniadakan gejala DVT, PE, VT, and AT.
 
Uji D-Dimer juga dipakai untuk membantu melakukan diagnosis DIC (''Disseminated Intravascular Coagulation''), kondisi akut yang kompleks yang dapat timbul dari berbagai situasi seperti beberapa prosedur pembedahan, gigitan ular berbisa, penyakit hati dan kondisi setelah melahirkan. Dengan DIC, faktor-faktor pembekuan darah diaktifkan secara serempak di sekujur tubuh. Hal ini menyebabkan pembekuan darah di bagian tubuh yang dapat beresikoberisiko pendarahan berlebihan.
 
Kebanyakan hasil uji [[laboratorium]] menyatakan nilai 0-300 [[ng]]/[[ml]] sebagai rentang nilai normal. Nilai di atas 250, 300 atau 500 ng/ml (berbeda tergantung alat uji) dinyatakan sebagai positif.