Hemodialisis dan Koronavirus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wulan cnms (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k ~ref
Baris 1:
[[Hemodialisis]] adalah salah satu terapi pengganti fungsi [[ginjal]] dengan menggunakan alat khusus yang bertujuan mengatasi gejala dan tanda akibat laju filtrasi glomerulus yang rendah sehingga diharapkan dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pasien. <ref>{{Cite book|last=Suhardjono et al|date=2008|url=https://www.pernefri.org/konsensus/PEDOMAN%20Pelayanan%20HD.pdf|title=Pedoman Pelayanan Hemodialisa di Sarana Pelayanan Kesehatan|location=Jakarta|publisher=Departemen Kesehatan RI|url-status=live}}</ref> ''Kidney Disease Outcome Quality Initiative'' (KDOQI) merekomendasikan untuk memulai terapi pengganti fungsi ginjal pada pasien dengan perkiraan [[Laju Filtrasi Glomerulus]] (LFG) kurang dari 15 mL/menit/1,73m2.<ref>{{Cite journal|last=Zasra dkk|first=Radias|date=2018|title=Indikasi dan Persiapan Hemodialisa pada Penyakit Ginjal Kronik|url=http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/847/702|journal=Jurnal Kesehatan Andalas|volume=7}}</ref> Pasien yang menjalani terapi hemodialisis termasuk kedalam kelompok dengan daya tahan tubuh rendah, sehingga rentan terinfeksi [[Penyakit koronavirus 2019|Penyakit Koronavirus]]. Namun, pasien dengan gangguan fungsi ginjal harus tetap menjalani hemodialisis secara teratur di [[unit dialisis]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Burhan dkk|first=Erlina|date=Desember 2020|title=Pedoman Tatalaksana Covid-19|location=Jakarta|publisher=PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI|isbn=978-623-92964-9-0|url-status=live}}</ref>
 
== Skrining ==