Dampak pandemi COVID-19 terhadap industri mode: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
== Manufaktur ==
Masalah manufaktur yang dihadapi mencakup ketersediaan bahan baku yang kurang dan pembatalan pesanan. Perusahaan yang diuntungkan di masa pandemi adalah mereka yang telah mengimpor bahan dan menyimpannya di gudang mereka sebelum pandemi meluas.<ref name="Forbes.13April2020">{{Cite news|last=Roberts-Islam|first=Brooke|date=13 April 2020|title=Designer And Supply Chain Digital Revolution: How COVID-19 Is Changing The Fashion Industry|url=https://www.forbes.com/sites/brookerobertsislam/2020/04/13/designer-and-supply-chain-digital-revolution-how-covid-19-is-changing-the-fashion-industry/#29fff9287ccc|work=Forbes|language=en|access-date=7 May 2020}}</ref> Sebelum pandemi, perusahaan dan merek mode mewah banyak yang sangat tergantung pada produsen di [[Tiongkok]], yang telah menyumbang 70% dari seluruh pertumbuhan produk mode. Namun, Cina juga menjadi salah satu negara yang paling terdampak COVID-19.<ref name=":0" /> Akibat penutupan toko dan menurunnya omset penjualan, beberapa merek mode Barat telah membatalkan pesanan seharga 2.8 juta dolar Amerika Serikat dari pabrik di [[Bangladesh]]. Pembatalan ini berisiko memicu krisis kemanusiaan. Setidaknya ada sekitar 1,2 juta pekerja di Bangladesh yang terdampak langsung oleh pembatalan ini. Ribuan pemasok kehilangan kontrak dan para buruh terancam tidak menerima gaji dan pesangon saat harus dirumahkan saat pembatalan ini terjadi.<ref name=":0" />
 
Setelah kampanye internasional #PayUp, sejumlah merek mode dan pakaian terkemuka, di antaranya Lululemon, H&M, Zara, Nike, dan Ralph Lauren, akhirnya berkomitmen untuk membayar penuh pesanan atau sekitar 15 miliar dolar Amerika yang diproduksi sebelum pandemi.<ref name=":2" />
 
== Saluran distribusi ==
Baris 9 ⟶ 11:
 
== Penjualan ==
Secara umum, penjualan pakaian dan produk-produk mode lainnya mengalami kecenderungan penurunan.<ref name="WWD.17March2020" /> Namun, di beberapa negara, seperti Inggris, ada tren peningkatan penjualan baju bekas.
 
== Peragaan busana ==