Riot Games: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Johan Wiguna (bicara | kontrib)
Supermingmong (bicara | kontrib)
Baris 51:
Pada minggu berikutnya setelah artikel Kotaku tersebut diterbitkan, beberapa developer baik yang masih bekerja maupun yang sudah tidak, maju untuk menceritakan pengalaman mereka sendiri saat bekerja di Riot, yang termasuk klaim pelecehan seksual dan misgendering. Dalam sebuah pernyataan kepada [[Gamasutra]], Hixson menunjukkan bahwa perusahannya mengambil tindakan atas cerita dan tanggapan yang beredar. Dia menguraikan bahwa, sehubungan dengan klaim perilaku buruk oleh eksekutif tingkat tinggi di Riot, senioritas seorang individu tidak akan berdampak pada proses kedisiplinan.<ref>Francis, Bryant (August 13, 2018). [http://www.gamasutra.com/view/news/324333/Devs_corroborate_claims_of_sexist_culture_as_Riot_looks_for_way_forward.php "Devs corroborate claims of sexist culture as Riot looks for way forward"]. [[Gamasutra]]. Archived from the original on August 13, 2018. Retrieved August 13, 2018.</ref> Pada akhir tahun 2018, Riot mengungkapkan bahwa mereka sedang mengimplementasikan 7 “langkah awal” untuk mengubah budaya internal perusahaan sehubungan dengan masalah-masalah yang diangkat pada public, termasuk prioritas “Culture and Diversity & Inclusion Initiative”.<ref>Chalk, Andy (August 29, 2018). [https://www.pcgamer.com/riot-games-commits-to-seven-steps-to-drive-cultural-change/ "Riot Games commits to 'seven steps' to drive cultural change around sexism and harassment"]. PC Gamer. Archived from the original on August 30, 2018. Retrieved August 29, 2018.</ref> Untuk membantu pengimplementasian ini, Riot mempekerjakan [[Frances X. Frei]] sebagai penasihat senior untuk keanekagaraman, kepemimpinan, dan strategi.<ref>Takahashi, Dean (September 11, 2018). [https://venturebeat.com/2018/09/11/riot-games-hires-former-uber-exec-frances-frei-as-senior-diversity-and-culture-adviser/ "Riot Games hires former Uber exec Frances Frei as senior diversity and culture adviser"]. VentureBeat. Archived from the original on September 12, 2018. Retrieved September 12, 2018.</ref>
 
Sebagai bentuk respons terhadap artikel Kotaku, Riot menawarkan sesi di [[PAX West]] pada 2018 untuk calon pengembang video game dengan panel dan sesi tatap muka untuk meninjau [[Curriculum vitae|resume]]; sesi hanya diterima untuk perempuan dan orang-orang non-biner. Anggota dari komunitas game Riot mengungkapkan kemarahan atas tidak memasukkan laki-laki ke dalamnya, sementara karyawan Riot membela keputusan tersebut diperlukan untuk memperbaiki sifat lingkungan pengembangan video game yang didominasi oleh laki-laki. Beberapa respon balik terhadap Riot termasuk pelecehan dan ancaman. Sebagai tanggapan, saat penembakan yang terjadi pada turnamen video game di Jacksonville, Florida pada Agustus 2018, Riot berencana untuk meningkatkan keamanan di acara yang akan datang.<ref>Marshall, Cass (September 4, 2018). [https://www.polygon.com/2018/9/4/17810676/pax-west-panel-league-of-legends-riot-games-controversy "A PAX West panel adds to the current Riot Games controversy"]. Polygon. Archived from the original on September 4, 2018. Retrieved September 4, 2018.</ref> Dua karyawan dari Riot mencoba untuk menanggapi umpan balik dari acara PAX, yang berujung pada pemecatan kepada seorang dan seorang lagi pergi meninggalkan perusahaan tersebut, Riot menyatakan bahwa pengunduran diri ini terpisah dari ''Diversity Initiative'' mereka.<ref>Liao, Shannon (September 7, 2018). [https://www.theverge.com/2018/9/7/17827796/riot-games-employee-depart-women-only-pax-west-event "Two Riot Games employees depart after defending a women-only PAX West event to League players"]. The Verge. Archived from the original on September 7, 2018. Retrieved September 7, 2018.</ref>
 
Pada Desember 2018, CEO dari Riot, Nicolo Laurent, mengirimkan sebuah surel kepada semua karyawannya yang menyatakan bahwa setelah dilakukannya penyeledikan internal perusahaan, COO mereka, Scott Gelb, ditangguhkan selama dua bulan tanpa bayaran atas kesalahan di tempat kerja dan akan mengambil kelas pelatihan sebelum dia kembali. Riot menyatakan kepada Kotaku bahwa masih ada kasus lain yang sedang mereka selidiki tetapi tidak melibatkan senior seperti Gelb, dan karenanya tidak akan membahas kasus-kasus ini secara terbuka.<ref name="danastasio-kotaku-2">D'Anastasio, Cecilia (December 13, 2018). [https://kotaku.com/top-riot-executive-suspended-without-pay-following-inve-1831084598 "Top Riot Executive Suspended Without Pay Following Investigation Over Workplace Misconduct"]. Kotaku. Archived from the original on December 14, 2018. Retrieved December 13, 2018.</ref> Pada Januari 2019, Riot memperbarui nilai-nilai perusahaan mereka pada situsnya, pertama kali semenjak 2012, untuk mencerminkan “bro culture” yang disebutkan dalam laporan Kotaku,<ref>Taylor, Haydn (January 15, 2019). [https://www.gamesindustry.biz/articles/2019-01-15-riot-games-updates-company-values-following-claims-around-companys-toxic-bro-culture "Riot Games updates company values following "bro culture" toxicity claims"]. GamesIndustry.biz. Archived from the original on January 15, 2019. Retrieved January 15, 2019.</ref> dan pada Februari 2019, mereka mempekerjakan Angela Roseboro sebagai kepala petugas keberagaman perusahaan untuk membantu meningkatkan budaya mereka.<ref>Laio, Shannon (March 1, 2019). [https://www.theverge.com/2019/3/1/18246622/riot-games-chief-diversity-officer-hire-sexism-allegations-toxic-culture "Riot Games hires a chief diversity officer to address toxic workplace culture"]. The Verge. Archived from the original on March 2, 2019. Retrieved March 2, 2019.</ref>
 
Setelah kira-kira tiga bulan berlalu dari cerita Kotaku, satu karyawan yang masih bekerja dan satu mantan karyawan Riot mengajukan gugatan terhadap perusahaan, menyatakan bahwa perusahaan tersebut terlibat dalam diskriminasi gender dalam kaitannya dengan gaji dan posisi mereka, dan bahwa perusahaan tersebut telah menciptakan tempat kerja yang "bermusuhan secara seksual". Gugatan tersebut berpuaya untuk mengkualifikasikannya sebagai gugatan class-action, dan ganti rugi yang akan didasarkan pada gaji yang belum dibayar, kerusakan, dan faktor lain yang akan ditentukan di persidangan.<ref>D'Anastasio, Cecilia (November 6, 2018). [https://kotaku.com/current-and-former-employees-sue-riot-games-for-gender-1830262786 "Current And Former Employees Sue Riot Games For Gender Discrimination"]. Kotaku. Archived from the original on November 6, 2018. Retrieved November 6, 2018.</ref> Tiga karyawan lainnya mengikuti dengan tuntutan hukum mereka sendiri terhadap Riot Games di bulan-bulan berikutnya. Riot Games berusaha agar dua gugatan dibatalkan pada April 2019, dengan alasan bahwa dua penggugat wanita dari gugatan ini, ketika dipekerjakan, telah menyetujui [[arbitrasi]] pihak ketiga daripada mengambil tindakan pengadilan.<ref>D'Anastasio, Cecila (April 26, 2019). [https://kotaku.com/riot-files-motions-to-block-former-employees-from-takin-1834335897 "Riot Files Motions To Block Current Employees From Taking Legal Action"]. Kotaku. Archived from the original on April 26, 2019. Retrieved April 26, 2019.</ref> Secara internal, beberapa karyawan Riot mengancam akan keluar, sebuah gagasan yang telah ada sejak artikel Kotaku pertama, karena di samping paksaan untuk menggunakan arbitrasi, para karyawan ini merasa Riot belum meningkatkan transparansi prosesnya dan sebaliknya terus mempertahankan Gelb meskipun dia diskors.
 
Sebuah penyelesaian yang diusulkan dicapai dalam gugatan class-action pada Agustus 2019, yang akan mencakup setidaknya US$10 juta sebagai ganti rugi bagi perempuan yang telah dipekerjakan di Riot Games selama lima tahun sebelumnya. Perwakilan kelas mengindikasikan bahwa mereka pikir itu akan mengarah pada perubahan, sementara Riot mengatakan bahwa ada masalah lain yang tidak tercakup dalam gugatan, dan bahwa mereka juga bermaksud untuk menyelesaikan masalah yang tidak diakui.