Stasiun Andir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Pada tahun [[2008]] KRD Ekonomi diperbolehkan kembali berhenti di stasiun ini. Namun, karena dapat membuat terganggunya perjalanan kereta api maupun [[kendaraan bermotor]] yang berlalu lalang di perlintasan jalan raya yang tepat berada di samping bangunan stasiun, akhirnya kebijakan ini dicabut kembali.{{Butuh rujukan}}
 
Sebuah denah yang dipublikasikan dalam ''Spoor en Tramwegen'' edisi 31 Januari 1939 menampilkan bahwa Stasiun Andir telah direncanakan sebagai stasiun untuk mengontrol persinyalan dan wesel. Ke arah timur dari stasiun ini jalur akan bercabang dua,; yangdengan satujalur langsung2 dan 3 (sepur raya) menuju [[Stasiun Bandung]], dan ke arahjalur timur1 menuju [[Stasiun Bandung Gudang]], yang emplasemennya kini dijadikan [[Stasiun Ciroyom]]. Tujuan dari rencana ini adalah untuk memisahkan KA Penumpang dan KA Barang sehingga tidak terganggu satu sama lain.<ref>{{Cite journal|date=1939|title=Kroniek der Indische Spoorwegen|url=http://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMUTRA03:004506004:pdf|journal=Spoor-en Tramwegen|volume=12|issue=3|pages=69-70}}</ref> Sampai saat ini fungsi stasiun ini tidak berubah.
 
Persinyalan di stasiun ini sejak 6 April 1999 sudah menggunakan jenis elektrik produksi [[Alstom]]<ref name="sugiana">{{cite journal|last1=Sugiana|first1=A.|last2=Lee|first2=Key-Seo|last3=Lee|first3=Kang-Soo|last4=Hwang|first4=Kyeong-Hwan|last5=Kwak|first5=Won-Kyu|year=2015|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref>