Taoisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 25:
== Tokoh Sentral ==
Tokoh sentral dari Taoisme adalah Laozi atau [[Zhang Jiao]]. Mengenai biografinya, terdapat sebuah pertanyaan mengenai kebenaran historis Laozi. Ada berbagai pihak yang memperdebatkan mengenai hal ini. Ada pihak yang menyatakan Laozi hanya tokoh rekaan, karena cerita-cerita mengenai dirinya banyak yang tidak masuk akal. Di pihak lain, ada yang menerima semua cerita dan tradisi.
Sumber mengenai kehidupan Laozi dapat dilihat dalam Shi Ji 史記 yang merupakan catatan sejarah dari Sima Qian 司馬遷 yang hidup pada abad pertama sebelum Masehi.<ref name="Morgan"/> Meskipun Sima Qian mengetahui ada konflik historis di dalan cerita tersebut, namun ia tetap menulis apa adanya, karena ia tidak mengetahui mana yang benar atau tidak.<ref name="Morgan">Diane Morgan. 2001. ''The Best Guide to Eastern Philosophy and Religion.'' Los Angeles: Renaissance Books. Hal. 223-224.</ref> Ia hanya menuliskannya dalam 248 huruf Tionghoa dan diterjemahkannya melalui kisah dari mulut ke mulut dalam lingkungan menganut Tao.
Menurut tradisi Laozi lahir kira-kira tahun
Sedih karena kecenderungan orang mengambil manfaat dari kebaikan yang diajarkannya, serta berusaha mencari kedamaian pribadi yang lebih besar pada usianya yang semakin lanjut, akhirnya Laozi menunggang seekor kerbau dan pergi ke arah Barat, yaitu yang sekarang disebut Tibet (Lembah Hankao).<ref name="Smith"/> Sebelum pergi, ada seorang penjaga gerbang yang berusaha menahannya agar tidak pergi. Karena usahanya gagal, ia meminta Laozi untuk meninggalkan suatu catatan mengenai pandangan Laozi.<ref name="Smith"/> Kemudian Laozi tinggal selama tiga hari, dan setelah itu ia kembali dengan sebuah buku kecil yang berisi ± 5000 huruf Cina berjudul Dao De Jing.<ref name="Smith">Huston Smith. 1999. ''Agama-agama Manusia''. Jakarta: Yayasan OBOR.</ref>
|