Jaranan Kediri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dubaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dubaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
Untuk mengenang sayembara yang diadakan oleh Dewi Songgo Langit dan Pernikahanya dengan Klana Sewandono maka diciptakanlah kesenian Reog Ponorogo oleh raja ponorogo saat itu di wengker, yang dimana di dalam kesenian reog terdapat tarian [[Jatilan|jathilan]] ([[Kuda lumping|Kuda Lumping]]) menyebar hingga kediri karena banyaknya remaja kediri dipinang oleh warok untuk sebagai gemblaknya. sehingga Dua kesenian ini sebenarnya memiliki akar historis yang hampir sama, Seni jaranan ini diturunkan secara turun temurun hingga sekarang ini<ref>{{Cite web|title=Tarian Kuda Lumping: Sejarah, Asal daerah, Properti dan Fungsinya|url=https://saintif.com/tarian-kuda-lumping/|website=Saintif}}</ref>
 
Dalam penyebutan, singo barong sering biasa disebut Sima dalam bahasa jawa kuno yang berarti singa. sedangkan macan atau gembong disebut Sardula yang berarti harimau, turonggo yang merupakan bahasa jawa kuno berarti Kuda. Hal ini mempengaruhi nama - nama jaranan di kediri sperti adanya nama singo yang diambil dari tokoh singo barong, Menggolo yang diambil dari tokoh warok ponorogo, Suro yang diambil dari nama drpandepan tokoh-tokoh warok di ponorogo seperti Suro Menggolo, suro bangsat, suro Handoko, dan Turonggo yang diambil dari nama tua kuda.
 
== Peralatan ==