Piil Pesenggiri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yordansyah (bicara | kontrib) Penyermpurnaan pengertian halaman falasafah Piil Pesenggiri |
Yordansyah (bicara | kontrib) Penyermpurnaan pengertian halaman falasafah Piil Pesenggiri |
||
Baris 1:
'''Pi'il Pesenggiri''' (''Pasunggiri, Pusanggiri'') merupakan pandangan hidup dari masyarakat [[Suku Lampung]]. Kata '''Pi’il''' mengandung pengertian ''pendirian atau prinsip yang dipertahankan''. Dan kata '''Pesenggiri''' merupakan pelafalan Ulun Lampung terhadap peristiwa ''Pasunggiri dalam perang [[Majapahit]]-[[Kerajaan Bedahulu|Bedahulu]] pada tahun 1343''. Maka pengertian dari '''Pi’il Pesenggiri''' adalah ''sebuah pendirian atau prinsip yang dipertahankan mengacu pada peristiwa Pasunggiri dimasa Majapahit''. Pi’il Pesenggiri kemudian diwariskan dalam bentuk cerita nasehat dan ajaran pada sastra tradisional seperti berbagai jenis pantun masyarakat Lampung secara turun-temurun. Serta tertulis dalam kitab adat ''Kuntara Raja Niti'' yakni kitab adat yang digunakan oleh ''Sai Batin'' dan ''Punyimbang'' masyarakat Lampung yang telah ditulis pada era Majapahit.
== Sejarah Pi'il Pesenggiri ==
Dalam upaya membantu penaklukan Mahapatih [[Majapahit]] [[Gajah Mada|Gajahmada]] terhadap kerajaan [[Kerajaan Bedahulu|Bedahulu]] [[Bali]]. Uparaja [[Adityawarman]] membawa 2500 pasukan menyerang Pulau Bali. Pasukan besar tersebut direkrut dari [[Kota Palembang|Palembang]] hingga [[Lampung]]. Pada mulanya penyerbuan dilakukan sebagaimana perang pada umumnya, yakni menggunakan kekerasan seluas-luasnya yang dinilai efektif dalam mengintimidasi dan menaklukan musuh. Namun perlawanan masyarakat Bali yang salah satunya dipimpin oleh ''Arya Pasunggiri'' sangatlah hebat, sehingga mampu menahan serangan [[Adityawarman]] beberapa hari. Maka ketika ''Arya Pasunggir''i menyerah kalah, [[Adityawarman]] tidak memberi ampun dan langsung membunuhnya. Peristiwa pembunuhan ''Arya Pasunggiri'' yang sudah menyerah namun tetap dibunuh membuat Ratu [[Majapahit]] [[Tribhuwana Wijayatunggadewi]] marah.
'''Piil Pesinggiri''' merupakan pandangan hidup atau [[adat]] yang di pakai oleh orang [[Lampung]] atau [[masyarakat]] Lampung sebagai pandangan hidup.<ref name=":0" /> Kata Piil bersumber dari [[Bahasa Arab]] yang berarti perilaku dan Pesinggiri yang berarti bermoral tinggi, berjiwa besar, tahu diri, tahu hak dan kewajiban.<ref name=":1">{{Cite web|url=http://staff.unila.ac.id/abdulsyani/2013/04/02/falsafah-hidup-masyarakat-lampung-sebuah-wacana-terapan/|title=FALSAFAH HIDUP MASYARAKAT LAMPUNG SEBUAH WACANA TERAPAN {{!}} Socius + Logos|last=abdulsyani|language=en-US|access-date=2020-06-06}}</ref>
|