Ledia Hanifa Amaliah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 40:
== Kehidupan awal ==
Ledia melewati masa kecil dan menyelesaikan pendidikannya di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Moechsoen (ayah) dan Meolina Sekar Asih (ibu).<ref>{{Cite web|title=Ini profil Ledia Hanifa, pengganti Fahri sebagai Wakil Ketua DPR|url=https://www.merdeka.com/politik/ini-profil-ledia-hanifa-pengganti-fahri-sebagai-wakil-ketua-dpr.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2020-10-12}}</ref> Minatnya pada kegiatan sosial dipengaruhi oleh figur kakeknya, [[Raden Hasan Nata Permana]], seorang tokoh koperasi di Jawa Barat yang pernah menjadi [[Daftar anggota Konstituante|anggota Konstituante]].<ref>{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=9eou96EnD2gC&pg=PA337&dq=%22Hasan+Nata+permana%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwi3uf7_4LDsAhXCX3wKHYZoB2oQ6AEwAXoECAEQAg#v=onepage&q=%22Hasan%20Nata%20permana%22&f=false|title=Mengenang hidup orang lain: sejumlah obituari|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-979-9102-22-5|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|title=Raden Hasan Nata Permana - Masjumi - Profil Anggota|url=http://www.konstituante.net/id/profile/MASJUMI_hasan_nata_permana|website=Konstituante.Net|access-date=2020-10-13}}</ref><ref>{{Cite book|last=Rosidi|first=Ajip|date=2000|url=https://books.google.co.id/books?id=8uoSAQAAMAAJ&q=%22Hasan+Natapermana%22&dq=%22Hasan+Natapermana%22&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwifv6fX4LDsAhWIF3IKHZp6DfoQ6AEwA3oECAUQAg|title=Ensiklopedi Sunda: alam, manusia, dan budaya, termasuk budaya Cirebon dan Betawi|publisher=Pustaka Jaya|isbn=978-979-419-259-7|language=id}}</ref> Otobiografi sang kakek berjudul ''Tapak Kuring Ngaliwat'' menjadi bacaan Ledia saat masih duduk di SD.<ref>{{Cite web|title=Koran Kota|url=http://korankota.co.id/index.php/web/profil/258/ledia-hanifa-sebagai-kader-harus-siap-ditempatkan-di-posisi-apapun|website=korankota.co.id|access-date=28 Mei 2017|archive-date=2017-04-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20170429045035/http://korankota.co.id/index.php/web/profil/258/ledia-hanifa-sebagai-kader-harus-siap-ditempatkan-di-posisi-apapun|dead-url=yes}}</ref>
Menginjak bangku SMP, Ledia aktif dalam ekstrakurikuler [[Gerakan Pramuka Indonesia|Pramuka]]. Saat tamat SMP pada 1984, ia mendapatkan Penghargaan Penggalang Garuda Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Jakarta Pusat.<ref name=":4">{{Cite book|last=Fadjri|first=Azrul|date=2004|url=https://books.google.co.id/books?id=NWbaAAAAMAAJ&q=ledia+hanifa+%22pramuka%22&dq=ledia+hanifa+%22pramuka%22&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiPpOfUtK7sAhVTfX0KHSkaAtsQ6AEwAHoECAEQAg|title=Perempuan-perempuan pilihan|publisher=Misykat Publication|language=id}}</ref> Setelah itu, ia masuk SMA Islam Al-Azhar Kebayoran Baru.<ref name=":4" /> Pada 1986, tahun keduanya di SMA, ia ikut Latihan Pengembangan Kepemimpinan Penegak dan Pandega Pramuka se-Kwartir Cabang Jakarta Pusat dan menyabet prediket peserta terbaik.<ref name=":4" />
Baris 54:
== DPR ==
Melalui PKS, Ledia terpilih sebagai anggota DPR mewakili daerah pemilihan [[Kota Bandung]] dan [[Kota Cimahi]] hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2009|pemilihan umum 2009]]. Ia tercatat sebagai anggota legislatif perempuan dari PKS bersama [[Herlini Amran]] dan [[Yoyoh Yusroh]].<ref>{{Cite web|url=http://www.jurnalparlemen.com/view/2011/pks-mengaku-tak-kesulitan-penuhi-kuota-perempuan.html|title=PKS Mengaku Tak Kesulitan Penuhi Kuota Perempuan|last=Dzikry Subhanie|website=www.jurnalparlemen.com|access-date=29 Mei 2017}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Oleh partainya, ia ditempatkan di Komisi IX yang menangani persoalan kesehatan, ketenagakerjaan, kependudukan, dan transmigrasi.<ref name=":0" /> Pada periode pertamanya di DPR, Ledia mengetuai dua panitia kerja rancangan undang-undang (RUU), yakni tentang jaminan produk halal dan perlindungan anak, masing-masing disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014.<ref name=":1">{{Cite news|last=Kanis Dursin|url=http://www.rappler.com/indonesia/131399-profil-ledia-hanifa-amaliah-pejuang-warga-terpinggirkan|title=Ledia Hanifa, pejuang warga terpinggirkan|newspaper=Rappler|access-date=28 Mei 2017}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|url=http://www.lediahanifa.com/2013/11/tent.html|title=Tentang Ledia|last=Hanifa|first=Ledia|website=www.lediahanifa.com|access-date=2018-12-01}}</ref>
Pada periode keduanya, Ledia duduk di Komisi VIII yang membidangi lingkup sosial, agama, bencana, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada akhir 2013, ia diangkat sebagai Wakil Ketua Komisi VIII. Melalui kedudukannya, ia mencurahkan perhatiannya dalam masalah sosial dan pemberdayaan perempuan. Ia terlibat dalam pembahasan undang-undang mengenai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Dalam rapat panitia khusus yang diikutinya, BPJS Kesehatan menerima usulan DPR agar biaya persalinan ditanggung oleh [[BPJS Kesehatan]].<ref name=":1" />
|