Pengembangan diri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafarahh (bicara | kontrib)
Perbaiki ejaan
k Membetulkan ejaan
Baris 1:
'''Pengembangan pribadi''' meliputi segala kegiatan yang meningkatkan kesadaran dan identitas diri, mengembangkan bakat dan [[Potensi diri|potensi]], membangun [[sumber daya manusia]] dan memfasilitasi kinerja, meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan impian dan cita-cita. Tidak ada batasan terhadap pengembangan diri, konsepnya melibatkan kegiatan formal maupun nonformal untuk mengembangkan orang lain dalam peran sebagai guru, pembimbing, konsultan, manajer, ''coach'' atau mentor. Ketika pengembangan diri melibatkan institusi, berarti merujuk kepada metode, program, sarana, teknik, dan sistem ''assessment'' yang mendukung [[Psikologi perkembangan|pembangunan manusia]] pada tingkat individu dalam sebuah [[organisasi]].<ref>Bob Aubrey, ''Managing Your Aspirations: Developing Personal Enterprise in the Global Workplace'' McGraw-Hill 2010 ISBN 978-0-07-131178-6, page 9</ref> Pengembangan pribadi dapat mencakup kegiatan-kegiatan berikut; meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan pengetahuan diri, meningkatkan [[Kemampuan|keterampilan]] atau mempelajari keterampilan baru, membangun atau memperbaharui [[identitas]] atau harga diri, mengembangkan kekuatan atau bakat, meningkatkan [[kesejahteraan]], mengidentifikasi atau meningkatkan potensi, membangun kinerja sumber daya manusia, meningkatkan [[gaya hidup]] atau kualitas hidup, meningkatkan [[kesehatan]], memenuhi [[Harapan|aspirasi]], memulai [[keberaniaan]]keberanian pribadi, mendefinisikan dan melaksanakan rencana pengembangan diri (PDPs)eningkatkan kemampuan [[Sosialisme|sosial]]
 
Pengembangan diri juga bisa untuk pengembangan orang lain. Hal ini terkait dengan peran sebagai guru atau mentor, ataupun melalui kompetensi perseorangan (contohnya, keahlian seorang manager dalam mengembangkan potensi karyawan) atau melalui jasa professional (contohnya, menyediakan training, assessment dan pelatihan). Di samping meningkatkan diri sendiri dan orang lain, pengembangan diri ditandai sebagai bidang praktik sekaligus bidang penelitian. Sebagai bidang praktik, mencakup metode pengembangan diri, program pembelajaran, sistem ''assessment'', sarana dan teknik. Sementara sebagai bidang penelitian, tema-tema pengembangan diri secara drastis bermunculan di dalam jurnal ilmiah, jurnal manajemen, mengulas pendidikan tingkat tinggi, dan buku-buku bisnis.