Esther Duflo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sugaarrr (bicara | kontrib)
benerin kalimat
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 34:
Esther Duflo, tercatat sebagai penerima termuda Hadiah Nobel ekonomi. Dia perempuan kedua yang berhasil menerima Hadiah Nobel.
 
Duflo meneliti kebijakan SD inpres yang dibentuk oleh Presiden Soeharto dalam mengatasi kemiskinan. SD Inpres dibentuk berdasarkan instruksi presiden Nomor 10 tahun 1973 tentang Program Bantuan Pembangunan Gedung SD.<ref>{{Cite webnews|url=https://money.kompas.com/read/2019/10/16/051654326/meneliti-sd-inpres-di-era-soeharto-ekonom-as-ini-raih-nobel-ekonomi|title=Meneliti SD Inpres di Era Soeharto, Ekonom AS Ini Raih Nobel Ekonomi|last=MediaFauzia|first=Kompas CyberMutia|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-10-21|editor-last=Jatmiko|editor-first=Bambang Priyo}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.thejakartapost.com/academia/2019/10/17/nobel-prize-sd-inpres-poverty-research-in-indonesia-and-women-in-economics.html|title=Nobel Prize: SD Inpres, poverty research in Indonesia and women in economics|last=Post|first=The Jakarta|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2019-10-21}}</ref>
 
Dalam risetnya, Duflo berhasil membuktikan bahwa pembangunan SD Inpres menyebabkan perubahan signifikan khususnya dalam meningkatkan pendidikan dan pendapatan masyarakat. Dalam penelitiannya, anak-anak usia 2 - 6 tahun di Indonesia pada tahun 1974 menerima 0,12 hingga 0,19 tahun lebih banyak pendidikan, untuk setiap sekolah yang dibangun per 1.000 anak di wilayah kelahiran mereka.