Wregas Bhanuteja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 2:
 
== Biografi ==
Wregas Bhanuteja tumbuh besar di [[Yogyakarta]] dan mulai mengenal pembuatan film pendek sejak SMA di [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|SMA Kolese De Britto]] Yogyakarta<ref>{{Cite news|url=http://hai.grid.id/Feature/Movie/5-Fakta-Wregas-Bhanuteja-Sutradara-Muda-Indonesia-Pemenang-Film-Pendek-Di-Cannes|title=5 Fakta Wregas Bhanuteja, Sutradara Muda Indonesia Pemenang Film Pendek Di Cannes|newspaper=hai.grid.id|access-date=2017-06-21|archive-date=2017-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20170626160619/http://hai.grid.id/Feature/Movie/5-Fakta-Wregas-Bhanuteja-Sutradara-Muda-Indonesia-Pemenang-Film-Pendek-Di-Cannes|dead-url=yes}}</ref>. Setelah lulus SMA pada tahun 2010, Ia melanjutkan kuliah S-1 Film di Fakultas Film dan Televisi [[Institut Kesenian Jakarta]] dengan mayor penyutradaraan film.<ref>{{Cite news|url=https://beritagar.id/artikel/bincang/sutradara-wregas-bhanuteja-ketelanjangan-bukanlah-sensasi|title=Sutradara Wregas Bhanuteja: Ketelanjangan bukanlah sensasi|last=Triyono|first=Heru|date=2016-06-02|newspaper=https://beritagar.id/|language=en|access-date=2017-06-21}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.youthmanual.com/post/profil/wregas-bhanuteja-sutradara-muda-pemenang-cannes-lewat-filmnya-tentang-alat-kelamin|title=Wregas Bhanuteja, Sutradara Muda Pemenang Cannes Lewat Filmnya Tentang Alat Kelamin {{!}} Youthmanual|last=Ismarani|first=Dian|website=Youthmanual|language=id-ID|access-date=2017-06-21}}</ref> Selama kuliah, Ia telah menghasilkan beberapa film pendek, di antaranya berjudul ''Senyawa'' (2012) yang diproduksi dengan kamera film seluloid 16&nbsp;mm. Pada masa kuliah, Wregas juga sempat magang sebagai asisten sutradara di film [[Sokola Rimba|''Sokola Rimba'']] (2013) karya sutradara [[Riri Riza]] dan produser [[Mira Lesmana]].<ref>{{Cite web|url=https://www.whiteboardjournal.com/interview/30900/sinema-dan-cerita-bersama-wregas-bhanuteja/|title=Sinema dan Cerita bersama Wregas Bhanuteja {{!}} Whiteboardjournal|website=www.whiteboardjournal.com|language=en-US|access-date=2017-06-21}}</ref> Wregas lulus dari FFTV IKJ pada tahun 2014 dengan film pendek Tugas Karya Akhir berjudul ''[[Lemantun]]'' (2014) yang bercerita tentang lemari warisan dari neneknya. ''Lemantun'' mendapat banyak penghargaan di festival film pendek seperti, film pendek terbaik di XXI Short Film Festival 2015 dan film pendek terbaik di Apresiasi Film Indonesia 2015.<ref>{{Cite web|url=https://www.jakartabeat.net/resensi/film/konten/film-lemantun-di-xxi-short-film-festival-2015-tentang-lemari-dan-kritik-sosial-di-dalamnya?lang=id|title=Film Lemantun di XXI Short Film Festival 2015: Tentang Lemari dan Kritik Sosial di Dalamnya|last=Dewantara|first=Andreas|access-date=2017-06-21}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Setelah lulus, Wregas sempat terlibat sebagai Asisten Sutradara 2 di film ''Nyanyian Musim Hujan'' (2014) karya sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana. Wregas juga terlibat sebagai ''Behind The Scene Director'' di film ''Ada Apa Dengan CInta 2'' (2016) dan film ''Athirah'' (2016) yang juga diproduksi oleh [[Miles Films]].<ref>{{Cite news|url=http://www.muvila.com/film/artikel/jadi-sutradara-bts-aadc-2-wregas-bhanuteja-tekan-ego-151211y.html|title=Jadi Sutradara BTS AADC 2, Wregas Bhanuteja Tekan Ego|newspaper=muvila.com|access-date=2017-06-21}}</ref> Informasi mengenai karya-karya Wregas dapat ditemukan di situsnya, [https://www.wregas.com/ wregas.com]
 
Pada tahun 2015, film pendek Wregas berjudul ''Lembusura'' (2014) yang menceritakan tentang letusan Gunung Kelud, terseleksi untuk berkompetisi di 65th [[Festival Film Internasional Berlin|Berlin International Film Festival]] 2015 dalam kategori Berlinale Shorts Competition. Dalam festival tersebut, Wregas menjadi sutradara termuda yakni di usia 22 tahun<ref>{{Cite web|url=http://www.dw.com/id/putra-indonesia-jadi-sutradara-termuda-di-festival-film-berlin/a-18250943|title=Putra Indonesia Jadi Sutradara Termuda di Festival Film Berlin {{!}} Sosial&Budaya {{!}} DW {{!}} 15.02.2015|last=(www.dw.com)|first=Deutsche Welle|website=DW.COM|language=id|access-date=2017-06-21}}</ref>. Sepulang dari Berlin, Wregas kembali membuat sebuah film pendek berjudul ''The Floating Chopin'' (2015) yang menceritakan tentang interpretasinya tentang lagu ''Chopin Larung'' dari Guruh Soekarno Putra. Wregas membuat film tersebut hanya berdua dengan Ersya Ruswandono sebagai ''Director of Photograhy''. Film ''The Floating Chopin'' terseleksi untuk berkompetisi dalam 40th Hong Kong International Film Festival 2016.<ref>{{Cite news|url=https://qubicle.id/story/the-floating-chopin-saat-gelisah-tetap-instagrammable|title=The Floating Chopin: Saat Gelisah Tetap Instagrammable - Qubicle|last=SLATE_Id|language=en|access-date=2017-06-21|archive-date=2016-08-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20160819130911/http://qubicle.id/story/the-floating-chopin-saat-gelisah-tetap-instagrammable|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada tahun 2016, Wregas membuat sebuah film pendek bersama Studio batu Yogyakarta, dengan judul ''Prenjak'', yang bercerita tentang wanita penjual korek api di Yogyakarta. Film ''Prenjak'' berhasil terseleksi di 55th ''Semaine de la Critique,'' Cannes Film Festival 2016 serta berhasil memenangkan penghargaan ''Leica Cine Discovery Prize'' sebagai film pendek terbaik di festival tersebut. Hal ini membuat Wregas menjadi sutradara Indonesia pertama yang mendapat penghargaan di Festival Film Cannes.<ref>{{Cite news|url=http://www.thejakartapost.com/life/2016/05/20/indonesian-short-movie-prenjak-wins-award-at-cannes.html|title=Indonesian short movie Prenjak wins award at Cannes|last=Post|first=The Jakarta|newspaper=The Jakarta Post|language=en|access-date=2017-06-21}}</ref>