Vihara Mahacetya Dhanagun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eriza Yulianti (bicara | kontrib)
Merapikan/copyedit
Baris 1:
'''Vihara Mahacetya Dhanagun''' atau yang lebih dikenal dengan nama kelenteng Hok Tek Bio adalah sebuah tempat peribadatan etnis [[Tionghoa]] bagi 3 aliran kepercayaan yaitu, Tao, [[Budha]] dan Konghucu. [[Wihara|Vihara]] Hok Tek Bio berada di Jalan Suryakencana No.1, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Timur.<ref>{{Cite web|title=Vihara Mahacetya Dhanagun-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=135&lang=id|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2021-04-21}}</ref>Vihara Hok Tek Bio juga menjadi sebuah cagar budaya di kota [[Kota Bogor|Bogor]]. Vihara Hok Tek Bio ini memiliki arti nama “Tempat Kebijakan Dewa” dengan kata Hok yang memiliki arti [[dewa]], Tek adalah kebijakan, dan Bio adalah tempat.<ref>{{Cite web|url=https://lovelybogor.com/vihara-dhanagun-bogor/|website=lovelybogor.com|access-date=2021-04-21}}</ref>
 
== Sejarah ==
Dibangunnya vihara Hok Tek Bio ini tak lepas dari keberadaan etnis Tionghoa ke Indonesia khususnya Bogor. Zaman dahulu, para pedagang dari Belanda dan Tiongkok datang ke [[Batavia]] dan  terjadi suatu persaingan yang kemudian pecah perang pada tahun 1740. Ketika itu, pedagang Belanda didukung oleh pemerintahan kolonial Belanda. Dan untuk mengendalikan situasi, Pemerintahan Belanda mendirikan kampung-kampung etnis agar mudah diawasi.
 
Pada tahun 1853, [[Jean Chrétien Baud|JC Baud seorang Gubernur Jenderal pada masa pemerintahan kolonial Belanda]] mengatur zona atau wilayah permukiman yang diberi nama Wijkenstelsel yakni, membagi zona atau wilayah permukiman berdasarkan kelompok etnis tertentu. Tujuannya memudahkan pemerintah kolonial Belanda mengontrol masyarakat agar tidak bercampur dengan masyarakat lain. Pada kebijakan ini juga pemerintah kolonial Belanda melarang kelompok etnis Tionghoa tinggal di tengah kota.<ref>{{Cite web|title=Menyusuri Sejarah Pecinan Bogor di Jalan Suryakencana|url=https://travel.detik.com/destination/d-2237210/menyusuri-sejarah-pecinan-bogor-di-jalan-suryakencana|website=detikTravel|language=id|access-date=2021-04-23}}</ref>
 
Oleh Belanda, semua etnis itu dikotak-kotakan untuk mencapai tujuan mereka, politik adu domba agar satu sama yang lain tidak ada kerukunan. Selain itu pemerintah kolonial [[Belanda]] memberlakukan aturan pemisahan agar [[Kelompok etnik|etnis]] tionghoa tidak menikah dengan [[pribumi]]. Akhirnya etnis Tionghoa tersebut pindah ke kota Bogor dan membangun perkampungan kecil untuk keluarga semua etnis yang saat ini dikenal dengan daerah pecinan Bogor. Dari perkumpulan itulah akhirnya orang-orang Tionghoa mendirikan sebuah [[kuil]]. Berdasarkan peristiwa perpindahan etnis Tionghoa tersebut Vihara Dhanagun ini diperkirakan dibangun pada awal abad 18 M
Baris 19:
 
== Perayaan Imlek ==
Ada beberapa ritual yang biasanya dilakukan Sebagai rangkaian perayaan [[Cap Go Meh]] Jemaat Vihara Dhanagun akan melakukan ritual Via Gwee Cap Air (mandi rupang) yaitu, arca dewa-dewi dibersihkan kemudian para ruphang (patung) dewa Dewi dinaikkan ke joli. Joli adalah sebuah tandu yang dihias dengan hiasan khas perayaan Cap Go Meh. Selain itu ada juga upacara pelestarian budaya tang sin atau sayat lidah. Setelah ritual tangsin biasanya akan digelar karnaval budaya pesta rakyat Bogor Street Fest CGM.
Cap Go Meh adalah perayaan tahun baru China, yang jatuh pada hari ke 15 Imlek. Dalam kalender Lunar, hari ke 15 merupakan puncak bulan purnama yang diyakini membawa keberkahan bagi umat. Cap Go Meh sendiri dapat dikatakan sebagai puncak dari perayaan Imlek.
 
Ada beberapa ritual yang biasanya dilakukan Sebagai rangkaian perayaan Cap Go Meh Jemaat Vihara Dhanagun akan melakukan ritual Via Gwee Cap Air (mandi rupang) yaitu, arca dewa-dewi dibersihkan kemudian para ruphang (patung) dewa Dewi dinaikkan ke joli. Joli adalah sebuah tandu yang dihias dengan hiasan khas perayaan Cap Go Meh. Selain itu ada juga upacara pelestarian budaya tang sin atau sayat lidah. Setelah ritual tangsin biasanya akan digelar karnaval budaya pesta rakyat Bogor Street Fest CGM.
 
== Referensi ==