Waktu Musim Panas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Indonesia pernah menerapkan WMP pada tahun 1924-1963 |
||
Baris 6:
'''Waktu Musim Panas''' (WMP) (''Daylight Saving Time'' (DST) di Amerika Utara atau ''summer time'' di Inggris, Uni Eropa, dan tempat lainnya) adalah suatu praktik pemajuan jarum jam semasa musim panas sehingga malam hari datang pada pukul yang lebih lambat setiap harinya. Sistem ini dimaksudkan untuk "menyimpan cahaya siang hari" (''daylight saving'') di [[musim panas]]. Karena itu di [[Eropa]] sistem ini dikenal sebagai "Waktu Musim Panas". Penerapan WMP biasanya melibatkan pemajuan jarum jam satu jam lebih cepat dari [[waktu standar]] pada musim semi dan pemunduran jarum jam satu jam lebih lambat pada musim gugur untuk kembali ke waktu standar.<ref>{{cite web |title=Daylight Saving Time "fall back" doesn't equal sleep gain |url=https://www.health.harvard.edu/blog/daylight-saving-time-fall-back-doesnt-equal-sleep-gain-201311016836 |website=Harvard Health Publishing |publisher=Harvard Health Publishing |accessdate=October 14, 2018|date=November 2013 }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.medicalwesthospital.org/daylight-savings-time.php|title=Adjusting to Daylight Savings Time|website=www.medicalwesthospital.org|access-date=February 3, 2019}}</ref> Dengan kata lain, terdapat satu hari yang ber-23 jam pada akhir musim dingin (atau awal musim semi) dan satu hari yang ber-25 jam pada musim gugur. Tujuannya adalah agar kegiatan kerja dan sekolah pada musim panas dimulai dan selesai lebih awal, sehingga ketika warga selesai berkegiatan, masih banyak waktu untuk menikmati siang hari yang terang.
[[George Hudson (entomologist)|George Hudson]] mengusulkan gagasan WMP pada tahun 1895.<ref name="DNZB-Hudson" /> [[Kekaisaran Jerman]] dan [[Austria-Hongaria]] mengorganisasi penerapan WMP yang pertama kali ke seluruh negeri mulai dari tanggal 30 April 1916. Banyak negara yang telah menerapkan WMP dalam sejarahnya, utamanya sejak [[krisis energi 1970-an]]. WMP biasanya digunakan di wilayah yang [[iklim sedang|beriklim sedang]] dan [[iklim kutub|kutub]], karena perbedaan lamanya siang hari dan malam hari yang cukup besar dari musim ke musim sepanjang tahun di wilayah-wilayah tersebut. Di wilayah [[khatulistiwa]], seperti Indonesia, WMP tidak (lagi) diterapkan karena lamanya siang hari dan malam hari tidaklah berubah banyak sepanjang tahun. Beberapa negara menerapkan WMP hanya pada sebagian wilayahnya saja, misalnya di Australia yang menerapkan WMP hanya di negara bagian di wilayah tenggara Australia.<ref>{{cite web |url= http://www.bom.gov.au/climate/averages/tables/dst_times.shtml |title= Implementation dates of daylight saving time within Australia |publisher= Bureau of Meteorology |date= September 22, 2009}}</ref> Hanya sebagian kecil populasi dunia yang menggunakan WMP; negara-negara Asia dan Afrika umumnya tidak menerapkan WMP.
Perubahan jarum jam WMP kadang kala memperumit pencatatan waktu dan dapat menganggu kegiatan perjalanan, penagihan, pembukuan, dan pola tidur seseorang.<ref name=Lahti /> Perangkat lunak komputer biasanya akan menyesuaikan waktu secara otomatis, tetapi kadang kala perubahan kebijakan WMP di berbagai negara dapat membingungkan.<ref name=Tong />
|