Kedokteran hewan di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 56:
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]], Sekolah Dokter Hewan (SDH) di Bogor dibuka kembali. Status SDH ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH) sesuai Surat Keputusan Menteri Kemakmuran No. 1280a/Per. tanggal 20 September 1946 dengan lama pendidikan lima tahun.<ref name=“sugm”>{{cite web|title=Sejarah Singkat|url=https://fkh.ugm.ac.id/sejarah-pendirian/|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada|date=2 Juni 2017|access-date=4 Januari 2020}}</ref> Wakil Presiden [[Mohammad Hatta]] membuka PTKH secara resmi pada bulan November 1946 dengan Dr. Mohede sebagai rektor magnifikus, sebutan bagi pemimpin PTKH.{{sfn|Sigit|2003|p=3}}
Pergolakan [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|Perang Kemerdekaan Indonesia]] menyebabkan PTKH dikuasai Belanda sehingga aktivitas perkuliahan terhenti.<ref name=“sugm”/> Pada tahun 1947, atas persetujuan rektor PTKH dan Kementerian Kemakmuran, kelas pararel bernama Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan Republik Indonesia (PTKH-RI) dibuka di [[Kabupaten Klaten|Klaten]], Jawa Tengah.{{sfn|Dharmojono|2019|p=61}}{{sfn|Sigit|2003|p=3}} Sementara di Bogor pada bulan Mei 1948, Belanda membentuk Faculteit der Diergeneeskunde (Fakultas Kedokteran Hewan) yang menjadi bagian dari [[Universiteit van Indonesie|Universiteit van Indonesië]].{{sfn|Dharmojono|2019|p=61}}{{sfn|Sigit|2003|p=3}}
Ketika [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] sebagai ibu kota RI diserbu dalam peristiwa [[Agresi Militer Belanda II]] pada 19 Desember 1948, PTKH-RI ditutup.{{sfn|Sigit|2003|p=3}} Kelas PTKH-RI dibuka kembali pada 1 November 1949 setelah Yogyakarta berada dalam penguasaan Pemerintah RI, tetapi lokasinya dipindah dari Klaten ke Yogyakarta.{{sfn|Sigit|2003|p=3}} Pada tanggal 19 Desember 1949 semua perguruan tinggi di Yogyakarta bergabung menjadi [[Universitas Gadjah Mada|Universiteit Negeri Gadjah Mada]], dan PTKH-RI menjelma menjadi Fakultit Kedokteran Hewan UGM.<ref name=“sugm”/> Sebagai dekan pertama FKH UGM, salah satu perjuangan Soeparwi adalah mengubah istilah ''vee arts'' (dokter ternak) menjadi ''dieren arts'' (dokter hewan) sehingga cakupan ilmu dan pelayanan profesi ini menjadi lebih luas. Periode konflik dengan Belanda akhirnya usai setelah [[Konferensi Meja Bundar]] berlangsung sukses dan kedaulatan Indonesia dipulihkan pada 27 Desember 1949.
Baris 67:
Dalam perkembangannya, pendidikan kedokteran hewan sempat digabungkan dengan peternakan. Di UGM, nama Fakultet Kedokteran Hewan berubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) pada tanggal 21 Juni 1955.{{sfn|Soebaran dkk.|2015|p=10}}. Meskipun demikian, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan berpisah pada 10 November 1969.{{sfn|Soebaran dkk.|2015|p=11}} Hal yang sama juga terjadi di UI, nama FKH UI berubah menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) UI pada tahun 1960.<ref name="sipb"/> Pada tahun 1962 nama Fakultas Kedokteran Hewan UI kembali digunakan, sedangkan pendidikan peternakan digabungkan dengan perikanan menjadi Fakultas Peternakan dan Perikanan UI.<ref name="sipb"/>
Di [[Kota Banda Aceh|Banda Aceh]], Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dibentuk pada 17 Oktober 1960 sebagai bagian dari [[Universitas Sumatera Utara]].<ref name="sunsyiah">{{cite web|url=http://fkh.unsyiah.ac.id/id/sejarah|title=Sejarah|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Pada 2 September 1961, [[Universitas Syiah Kuala]] (Unsyiah) didirikan melalui Keputusan [[Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Indonesia|Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan]] (PTIP) Nomor 11 tahun 1961 tanggal 21 Juli 1961 dengan FKHP sebagai salah satu fakultasnya.<ref>{{cite web|url=https://unsyiah.ac.id/profil/sejarah|title=Sejarah|website=Universitas Syiah Kuala|accessdate=9 Januari 2020}}</ref>{{efn| Nama FKHP Unsyiah
Di [[Jawa Timur]], pendidikan kedokteran hewan dibentuk atas kerja sama [[Universitas Airlangga]] [[Surabaya]] dan [[Universitas Brawijaya]] [[Malang]]. Universitas Brawijaya mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FHKP) pada tahun 1961 yang kemudian diresmikan melalui Keputusan Menteri PTIP Nomor 92 Tahun 1962 dengan berada di bawah naungan Universitas Airlangga.<ref name="sub">{{cite web|url=https://ub.ac.id/id/about/history/|title=Sejarah|website=Universitas Brawijaya|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Pada tahun berikutnya, FKHP dikelola sepenuhnya oleh Universitas Brawijaya melalui Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 Tahun 1963.<ref name="sub"/> Di Bogor, pada 1 September 1963 pemerintah membentuk [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB) melalui Keputusan Menteri PTIP Nomor 91 Tahun 1963.<ref name="sipb"/> Sejak saat itu, FKH UI berubah menjadi FKH IPB. Di Surabaya sendiri, Jurusan Kedokteran Hewan dibuka pada 25 November 1969.<ref name="sunair">{{cite web|url=http://fkh.unair.ac.id/new/index.php/2016-03-20-22-18-00/tentang-kami/sejarah|title=Sejarah|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga|date=20 Maret 2016|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Jurusan ini berada di bawah FKHP Universitas Brawijaya Malang.<ref name="sunair"/> Pada tahun 1972, pendidikan kedokteran hewan di lingkungan Universitas Brawijaya Malang dipindahkan seluruhnya ke Universitas Airlangga Surabaya sehingga terbentuk Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.<ref name="sunair"/>▼
▲Di [[Jawa Timur]], pendidikan kedokteran hewan dibentuk atas kerja sama [[Universitas Airlangga]] [[Surabaya]] dan [[Universitas Brawijaya]] [[Malang]]. Universitas Brawijaya mendirikan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FHKP) pada tahun 1961 yang kemudian diresmikan melalui Keputusan Menteri PTIP Nomor 92 Tahun 1962 dengan berada di bawah naungan Universitas Airlangga.<ref name="sub">{{cite web|url=https://ub.ac.id/id/about/history/|title=Sejarah|website=Universitas Brawijaya|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Pada tahun berikutnya, FKHP dikelola sepenuhnya oleh Universitas Brawijaya melalui Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 Tahun 1963.<ref name="sub"/> Di Surabaya sendiri, Jurusan Kedokteran Hewan dibuka pada 25 November 1969.<ref name="sunair">{{cite web|url=http://fkh.unair.ac.id/new/index.php/2016-03-20-22-18-00/tentang-kami/sejarah|title=Sejarah|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga|date=20 Maret 2016|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Jurusan ini berada di bawah FKHP Universitas Brawijaya Malang.<ref name="sunair"/> Pada tahun 1972, pendidikan kedokteran hewan di lingkungan Universitas Brawijaya Malang dipindahkan seluruhnya ke Universitas Airlangga Surabaya sehingga terbentuk Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.<ref name="sunair"/>
[[Universitas Udayana]] (Unud) di [[Kota Denpasar|Denpasar]], [[Bali]] membuka Jurusan Kedokteran Hewan pada tahun 1978 di bawah FKHP.<ref name="sunud">{{cite web|url=https://fkh.unud.ac.id/pages/view/sejarah|title=Sejarah|website=Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana|accessdate=9 Januari 2020}}</ref> Lima tahun kemudian, nama FKHP Unud berubah menjadi Fakultas Peternakan dan Program Studi Kedokteran Hewan.<ref name="sunud"/> Status sebagai fakultas baru diperoleh pada tahun 1997 dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.<ref name="sunud"/>
|