Bumi datar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thoyhan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
NFarras (bicara | kontrib)
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh Thoyhan) dan mengembalikan revisi 17961907 oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian manual
Baris 1:
[[Berkas:Flammarion.jpg|jmpl|ka|[[Ukiran Flammarion]] (1888) yang menggambarkan seorang penjelajah yang sampai ke ujung [[Bumi]] datar, dan menyembulkan kepalanya ke luar kubah langit.]]
 
Model '''Bumi datar''' adalah sebuah konsepsi arkais dari kaum yang biasa disebut " Manusia otak datar " bentuk [[Bumi]] sebagai [[Bidang (geometri)|bidang]] atau [[cakram]]. penganut bumi ini lebih memilih berhalusinasi daripada mempercayai kemajuan teknologi , mereka sering menggunakan kitab suci terjemahan sebagai bahan debat , ketika ada pihak bumi bulat menantang kaum bumi datar untuk keluar angkasa mereka menolak dengan alasan tidak ada manusia yg bisa menembus kubah bumi kecuali nabi muhammad saw. Mungkin takut halusinasinya terbantahkan ya jadi kaga berani menerima tantangannya . Banyak dari kebudayaan kuno menganut [[kosmografi]] bumi datar, yang meliputi [[Yunani kuno|Yunani]] sampai [[Yunani Klasik|zaman klasik]], peradaban [[Zaman Perunggu]] dan [[Zaman Besi]] dari [[Timur Dekat Kuno|Timur Dekat]] sampai [[periode Helenistik]], [[India Zaman Besi|India]] sampai [[zaman Gupta]] (awal abad-abad Masehi), dan [[Tiongkok]] sampai abad ke-17. Paradigma tersebut juga biasanya dipegang dalam budaya-budaya orang asli [[benua Amerika]], dan pernyataan bahwa Bumi datar dikubahi oleh [[cakrawala]] dalam bentuk mangkuk adalah hal umum dalam masyarakat pra-saintifik.<ref>"Their cosmography as far as we know anything about it was practically of one type up til the time of the white man's arrival upon the scene. That of the Borneo Dayaks may furnish us with some idea of it. 'They consider the Earth to be a flat surface, whilst the heavens are a dome, a kind of glass shade which covers the Earth and comes in contact with it at the horizon.'" Lucien Levy-Bruhl, ''Primitive Mentality'' (repr. Boston: Beacon, 1966) 353;
"The usual primitive conception of the world's form ... [is] flat and round below and surmounted above by a solid firmament in the shape of an inverted bowl." H. B. Alexander, ''[[The Mythology of All Races]]'' 10: North American (repr. New York: Cooper Square, 1964) 249.</ref>