Pengguna:NFarras/Proyek 3: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{short description|
{|{{Infobox ship begin
}}
Baris 10:
| Builders = [[Howaldtswerke-Deutsche Werft]]
| Operators = {{navy|IDN}}
| Class before =
| Class after =
| Subclasses =
| Cost =
| Built range = 1977–1981
| In service range =
| In commission range =
| Total ships on order =
| Total ships building =
Baris 31:
| Hide header =
| Header caption =
| Ship type = [[
| Ship displacement = *1,285
*1,390
| Ship length = {{convert|59.5|m|ftin|abbr=on}}
| Ship beam = {{convert|6.2|m|ftin|abbr=on}}
| Ship draft = {{convert|5.4|m|ftin|abbr=on}}
| Ship propulsion = *4 x Mesin diesel MTU 12V493 AZ80 GA31L
*4 x
*1 x
*1 x ''shaft''
| Ship speed = * {{convert|11|kn}}
* {{convert|21.5|kn}} saat
| Ship range = * {{convert|8,200|nmi|abbr=on}} at {{convert|8|kn|abbr=on}}
| Ship endurance = 50
| Ship test depth = {{convert|240|m|abbr=on}}
| Ship boats =
| Ship capacity =
| Ship complement = 33
| Ship time to activate =
| Ship sensors = *
*Radar pencarian permukaan pita-I Thomson-CSF Calypso
*Sonar penyerang dan pencarian aktif/pasif Atlas Elektronik CSU 3-2
*''Ranging'' pasif PRS-3/4
| Ship EW = ESM : Thomson-CSF DR2000U <ref name=jfs10p353/>
| Ship armament = *8 × {{convert|21|in|mm|abbr=on|0|order=flip}} bow tubes <ref name=jfs10p353/>
*14 x Torpedo [[
| Ship armor =
| Ship aircraft =
Baris 63:
|}
==
==Rancangan==
Kapal selam kelas Cakra memiliki baterai kapasitas besar dengan sel [[Baterai asam timbal|asam timbal]] GRP dan pendingin baterai yang disuplai oleh Wilhelm Hagen AG.<ref name=jfs10p353/>
==Riwayat operasional==
Antara tahun 1999–2000, hubungan antara [[Indonesia]] dan [[Australia]] memanas setelah dilakukannya [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|Referendum Kemerdekaan Timor Leste]]. Referendum tersebut berujung pada unggulnya opsi kemerdekaan bagi Timor Leste.
Selama jeda waktu antara pengumuman referendum dan mundurnya pasukan Indonesia, sebuah pasukan perdamaian internasional untuk TImor Timur bernama [[INTERFET]] dibentuk. Sebuah kapal milik [[Angkatan Laut Australia]] bernama [[HMAS Kanimbla (L 51)|HMAS Kanimbia]] digunakan oleh INTERFET sebagai pos komando. Ketika Kanimbia berlayar menuju Timor Timur, Ia melintasi wilayah perairan yang secara teknis masih dalam kedaulatan Indonesia.
Sebuah kapal selam kelas Cakra dari Indonesia yang kala itu melakukan patroli rutin di [[Laut Timor]] mendeteksi beberapa kapal tak dikenal yang bergerak menuju [[Dili]]. Komandan kapal selam mengarahkan kapal selam untuk menyelam menuju kedalaman periskop. Kapten kapal selam juga meminta kapal selam untuk bersiap menembakkan torpedo.<ref name=idmcakra>{{cite web |url= https://www.indomiliter.com/nyaris-disengat-torpedo-kapal-selam-cakra-class-inilah-profil-hmas-kanimbla/ |title= Nyaris Disengat Torpedo Kapal Selam Cakra Class, Inilah Profil HMAS Kanimbla| first1= Gilang |last1= Perdana |work=indomiliter |date=26 April 2018|access-date=23 September 2020}}</ref> Kapal-kapal tidak dikenal tersebut diketahui sebagai iring-iringan tiga kapal, yakni Kanimbla dan dua kapal milik [[Angkatan Laut Selandia Baru]]. Awak kapal Selandia Baru mengetahui keberadaan kapal selam, tetapi tidak dapat menentukan lokasi pastinya. Pada saat itu, komandan kapal Kanimbla melakukan komunikasi dengan Pemerintah Australia untuk menangani situasi yang terjadi. [[Canberra]] merespons panggilan tersebut dan meminta izin dari [[Jakarta]] supaya kapal INTERFET dapat melintasi perairan Indonesia menuju Dili.<ref name=idmcakra/> Kapal selam yang saat itu bertugas kemudian diperintahkan untuk tidak menghalangi iring-iringan. Meskipun demikian, kapal selam tersebut kembali naik ke permukaan dan mengikuti perjalanan iring-iringan kapal INTERFET.<ref name=idmcakra/>
==Daftar kapal==
{|class="wikitable"
|- bgcolor="#efefef"
!
! Nomor lambung
!
!
! Peletakan lunas
! Diluncurkan
! Dioperasikan
! Status
|-
Baris 98 ⟶ 96:
|25 November 1977
|10 September 1980
|18
|
|-
| {{ship|KRI|Nanggala|402|2}}
Baris 107 ⟶ 105:
|March 1978
|10 September 1980
|6
|
|-
|}
==
The ''Cakra''-class underwent major refits at HDW spanning three years from 1986 to 1989. These refits were expensive and lengthy and may have discouraged further orders at that time. ''Cakra'' was refitted again at Surabaya from 1993 to April 1997, including replacement batteries and updated Sinbad TFCS. ''Nanggala'' received a similar refit from October 1997 to mid-1999.<ref name=jfs10p353/>
Baris 124 ⟶ 122:
On 24 April, Indonesia officially declared that the submarine had sunk, following the retrieval of objects believed to have been parts of Nanggla, including a torpedo straightener and prayer mats. "With the authentic evidence we found believed to be from the submarine, we have now moved from the sub miss phase to sub sunk", [[Chief of Staff of the Indonesian Navy | Navy Chief]] [[Yudo Margono]] has said. He also stated that scans have detected the submarine 850 metres deep, significantly below the 500 metres it is able to withstand.<ref name="NanggalaSunk"></ref>
==
* [[Daftar kapal perang TNI-AL]]
* [[
==
{{reflist}}
==
*{{cite book|editor-last1=Gardiner |editor-first1=Robert |editor-last2=Chumbley |editor-first2=Stephen |title=Conway's All the World's Fighting Ships 1947–1995 |year=1995 |publisher=Naval Institute Press |location=Annapolis, Maryland, US |isbn=1-55750-132-7 }}
*{{cite book|editor-last1=Saunders |editor-first1=Stephen |title=Jane's Fighting Ships 2009–2010 |year=2009 |publisher=Jane's Information Group |isbn=9780710628886 }}
|