Ichsan Yasin Limpo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 62:
* '''SMP Jongaya''': Lulus Tahun [[1976]] di [[Makassar]] (Program 8 tahun SD-SMP)
* '''SMAK''': Lulus Tahun [[1981]] di [[Makassar]]
* '''S1''': Fakultas Hukum [[Universitas Muslim Indonesia|Univ Muslim Indonesia Makassar]]
* '''S2''': Magister Hukum Pasca Sarjana Universitas Muslim Indonesia Makassar
* [https://gosulsel.com/2018/01/25/hari-ini-iyl-jalani-ujian-pra-promosi-doktor-di-unhas/ S3: Doktor Hukum Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar]
 
'''Kursus/Latihan'''
* Leadership Transformation in Indonesia di Harvard Kennedy School Harvard USA (2012)
* Basic Training [[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]]
* Forum Tatap Muka Nasional [[KOSGORO]]
* Penataran Kader Organisasi Nasional Khusus IX (TAKORNA) FKPPI
 
Baris 78:
 
=== Pelopor Pendidikan Gratis ===
Ichsan Yasin Limpo adalah tokoh politik asal Sulsel yang memulai karier politiknya di berbagai organisasi mahasiswa seperti [[Himpunan Mahasiswa Islam|Himpunan Mahawiswa Islam (HMI)]], [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia|Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)]], organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat dan organisasi politik. Petualangan politiknya berawal saat ia sukses duduk di [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan|DPRD Sulsel]] pada periode 1999-2004 dan 2004-2005. Kemudian dilanjutkan dengan mampu keluar sebagai pemenang dalam pesta demokrasi di [[Kabupaten Gowa]] yang mengantarnya sebagai Bupati Gowa Periode 2005-2010 dilanjutkan 2010-2015. Sepuluh tahun masa jabatannya di Gowa, Ichsan Yasin Limpo, sukses besar membangun [[Sumber daya manusia|sumber daya manusia (SDM)]] di daerahnya. Hal itu berawal dari keberaniannya membuat kebijakan di sektor pendidikan.
 
Di awal masa jabatannya sebagai bupati pada 2005, Ichsan berani keluar dalam zona nyaman sebagai kepala daerah dengan memfokuskan alokasi APBD Kabupaten Gowa di sektor pendidikan. Ia memulai dengan mencanangkan program pendidikan gratis untuk tingkat pendidikan dasar. Keberaniannya memprogramkan pendidikan gratis adalah yang pertama di Sulawesi Selatan kala itu, bahkan di Indonesia.<ref>{{Cite web|url=http://www.harnas.co/2016/12/12/gowa-kabupaten-pendidikan-pertama-di-sulsel|title=Gowa Kabupaten Pendidikan Pertama di Sulsel|website=harnas.co|access-date=2017-07-08}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Baris 88:
Uji coba yang dilakukan pemerintahan Ichsan hingga 2007, mengantarnya dengan berani menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) Pendidikan Gratis tahun 2008, yakni Perda Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pendidikan Gratis. Perda tersebut dipakai hingga saat ini. Ichsan menjelaskan, alasan memprioritaskan pendidikan adalah dirinya memiliki asumsi untuk membangun segala sektor, maka yang pertama mesti dibangun adalah perbaikan generasi. Meskipun, Ichsan sadar, investasi di bidang pendidikan, hasilnya baru dapat sedikit dirasakan minimal 25–30 tahun ke depan. Ia juga sadar, hal itu tak akan baik untuk investasi politiknya di waktu pendek. Membangun pasar modern, menata kota, dan fokus ke infrastruktur ia sadari adalah hal yang sebenarnya menguntungkan dirinya di kontestasi politik kedepannya. Tapi keinginan yang kokoh memperbaiki generasi di daerahnya sudah bulat dengan mengesampingkan hasrat politiknya kedepan.
 
Saat Perda Pendidikan Gratis diberlakukan Pemkab Gowa pun memberlakukan pendidikan gratis mulai tingkatan SD-SMA di Kabupaten Gowa. Kesuksesannya menerapkan pendidikan gratis di Pemkab Gowa, membawa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Gubernur SyahruSyahrul Yasin Limpo (saudaranya) , ikut membawa kebijakan Ichsan untuk diterapkan di seluruh kabupaten se Sulsel.
 
Tak hanya sampai disitu, Ichsan benar-benar mengawasi pelaksanaan program itu termasuk mengontrol para guru agar tidak lagi melakukan pungutan di sekolah. Para guru diminta membuat surat pernyataan yang isinya menjamin tidak ada pungutan dalam bentuk apa pun. Dalam pernyataan itu, para guru siap mengundurkan diri jika ditemukan ada pungutan sekecil apa pun dan dalam bentuk apa pun di sekolahnya.
Baris 108:
* Piagam Tanda Kehormatan dari Presiden RI dan Satya Lencana Karya Bakti Praja Nugraha (2014)
* Penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan (2013)
* Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Tanpa Paragraf atau ''Clear and Clean'' atas Pengelolaan Keuangan Daerah dari BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan Laporan Keuangan Tahun 2012 (2013)
* Penghargaan atas Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan Laporan Keuangan Tahun 2013 dengan Capaian Standar Tertinggi dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah dari Menteri Keuangan (2013)
* Penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan Paragraf atas Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2011 dari BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan (2012)
* Penghargaan sebagai Terbaik III Kategori Kabupaten Sub Bidang Bina Marga dari [[Daftar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia|Menteri Pekerjaan Umum]] (2012)
* Medali dan Piagam Penghargaan Kebudayaan dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) (2011)
* Penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) terhadap Upaya Revitalisasi Museum Balla Lompoa (2011)
Baris 142:
 
{{lifetime|1961|2019|Limpo, Ichsan}}
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
 
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh dari Makassar]]
[[Kategori:Tokoh dari Gowa]]
[[Kategori:Alumni Universitas Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Hasanuddin]]
[[Kategori:Bupati Gowa]]
[[Kategori:Tokoh dari MakassarHMI]]
[[Kategori:TokohAlumni Sulawesi SelatanPMII]]
[[Kategori:Keluarga Limpo]]