Jalan tol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 30:
=== Abad ke-21 ===
[[Berkas:Gerbang Tol Ciawi.JPG|jmpl|kiri|Gerbang Tol Ciawi merupakan gerbang tol akhir di [[Jalan Tol Jagorawi]]]]
Pada abad ke-21, jalan tol diperkenalkan pertama kali di Indonesia yang dimulai pada tahun 19871978 dengan dioperasikannya [[Jalan Tol Jagorawi]] dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses), yang menghubungkan [[Jakarta]], [[Bogor]], dan [[Ciawi]]. Pembangunan jalan tol yang dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh pemerintah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada [[Jasa Marga|PT. Jasa Marga (persero) Tbk]]. sebagai penyertaan modal. Selanjutnya PT. Jasa Marga ditugasi oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah. Mulai tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menanda tangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga. Hingga tahun 2007, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Dari total panjang tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km sisanya dioperasikan oleh swasta lain. Proses pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai tahun 2005. Pada 29 Juni 2005 dibentuk [[Badan Pengatur Jalan Tol]] sebagai regulator [[Daftar jalan tol di Indonesia|jalan tol di Indonesia]].<ref>{{cite web|url=http://bpjt.pu.go.id/konten/jalan-tol/sejarah|title=Sejarah Jalan Tol di Indonesia|website=Badan Pengatur Jalan Tol|accessdate=12 Desember 2017}}</ref>
 
[[London]], dalam upaya untuk mengurangi lalu lintas di dalam kota, menerapkan ''tarif kemacetan London'' pada tahun 2003, yang secara efektif membuat semua jalan di dalam kota dikenai tarif.