Kabupaten Kepulauan Sangihe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan
Baris 14:
| kodearea =
| lambang = [[Berkas:Lambang Kabupaten Kepulauan Sangihe.jpeg|150px]]
| peta = [[Berkas:Lokasi Sulawesi Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe.svg|300px]]
| koordinat =-
| dasar hukum =UU No. 29 Tahun 1959<ref>{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|last=|first=|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=22 April 2021|archive-date=2019-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Baris 20:
| motto = ''Somahe Kai Kehage''
| kepala daerah =[[Daftar Bupati Kepulauan Sangihe|Bupati]]
| nama kepala daerah =[[Jabes Ezar Gaghana, S.E., M.E.]]
| wakil kepala daerah =[[Wakil Bupati]]
| nama wakil kepala daerah= Helmud Hontong''Lowong''
| dau =Rp 566.763.479.000,- ([[2020]])
| dauref =<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=22 April 2021}}</ref>
Baris 32:
 
Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di antara [[Pulau Sulawesi]] dengan [[Pulau Mindanao]], ([[Filipina]]) serta berada di bibir [[Samudera Pasifik]]. Wilayah kabupaten ini meliputi 3 klaster, yaitu Klaster Tatoareng, Klaster Sangihe dan Klaster Perbatasan, yang memiliki batas perairan internasional dengan provinsi [[Davao del Sur]], [[Filipina]].
 
== Geografis ==
Sangihe berasal dari kata ''Sang'' dan ''Ihe''. Ibu kota berkedudukan di [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]] dimana secara keseluruhan jumlah pulau yang ada di kepulauan ini berjumlah 105 pulau dengan rincian ; 79 pulau yang tidak berpenghuni dan 26 pulau berpenghuni. Secara geografis wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak antara 2° 4’ 13” – 4° 44’ 22” LU dan 125° 9' 28” - 125° 56' 57” BT dan posisinya terletak di antara Kab. Kepl. SITARO dengan Pulau Mindanao (Republik Filipina).
 
== Sejarah ==
Pada Tahun 2002, Kabupaten Kepulauan Sangihe dimekarkan (pada saat itu masih Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud) menjadi 2 Kabupaten berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe dan [[Kabupaten Kepulauan Talaud]]. Pemekaran kembali dilakukan di Kabupaten Induk (Kabupaten Sangihe) menjadi Kabupaten Kepulauan Sangihe dan [[Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro]] (SITARO) pada tahun 2007 sesuai Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007. Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal [[23 Mei]] [[2007]] di Ruang Mapaluse, Kantor Gubernur Sulawesi Utara sekaligus dengan Pelantikan PPS Bupati Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Drs. Idrus Mokodompit.
 
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Kepulauan Sangihe}}
{{:Daftar Bupati Kepulauan Sangihe}}
 
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
 
=== Lambang Daerah ===
# SOMAHE KAI KEHAGE adalah semboyan yang mengandung arti ''Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin gigih kita menghadapi tantangan sambil memohon kekuatan dari [[Tuhan]], pasti akan beroleh hasil yang gilang gemilang''.
# Dasar lambang adalah sebuah [[segi lima sama sisi]] yang merupakan stilisasi dari perisai (KELUNG) mengandung makna sebagai pelindung, sebagaimana dipakai dalam tari-tarian adat Sangihe seperti Tari Salo, Tari Upase, Tari Alabadiri dan Tari Ransansahabe. Bagi seorang pahlawan perisai itu dipuja dan disanjung serta diagungkan karena perisai adalah bagian dari kemenangan. Dasar lambang diberi warna biru laut, menggambarkan bahwa daerah Kepulauan Sangihe adalah Daerah Maritim.
# Bunga [[Pala]], Bunga [[kelapa]] dan [[Cengkih]], adalah pelambang kemakmuran sebab hasil utama dari daerah Sangihe adalah Kelapa, Pala dan Cengkih.Warna Kuning Emas sebagai Lambang Kebahagiaan rakyat yang bersumber dari hasil bumi.
# Bintang, Sebagaimana Bintang dalam Lambang [[Negara Republik Indonesia]] adalah pelambang Ketuhanan Yang Maha Esa, di Daerah Sangihe yang merupakan bagian dari Negara Republik Indonesia, Bintang adalah dasar kehidupan, karena Bintang adalah penunjuk jalan yaitu Bintang Polaris yang terletak 4º - 5º di kutub utata yang dalam bahasa daerah disebut Bituing Punge dan Bituing Kadademahe atau Bintang Fajar sebagai penunjuk waktu.
# Perahu Bininta, Bininta adalah perahu Jaman Dahulu yang dipakai oleh masyarakat pribumi dalam segala kepentingannya. Sebagai alat transportasi antar pulau, sebagai perahu perang yang sangat ulet sebab antara haluan dan buritan sama. Perahu Bininta mempunyai atribut yang mendasar seperti Ular Naga yang terpasang pada bagian depan, belakang dan tengah, Naga mengandung latar belakang religius bagi leluhur. Bininta adalah Lambang Persatuan, Bininta adalah lambang Kemakmuran dan Bininta adalah Lambang Pertahanan.
# Pita Merah Putih: Warna merah adalah lambang keberanian dan bagi masyarakat sangihe warna merah putih mengandung hikmah religius di mana agama primitif seperti Mesundeng, Metipu dan juga dalam peperangan Ampuang serta para pahlawan mengenakan pakaian yang berwarna merah dengan maksud lebih mendekatkan diri kepada pemberi kekuatan dan kehidupan, sedangkan warna putih biasanya dipakai sebagai saputangan untuk memanggil kepada Yang Memberi Kekuatan agar datang.
 
<!--- === Pemekaran Daerah ===
==== Kabupaten Kepulauan Tabukan ====
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi:
# [[Nusa Tabukan, Kepulauan Sangihe|Nusa Tabukan]]
# [[Tabukan Selatan, Kepulauan Sangihe|Tabukan Selatan]]
# [[Tabukan Selatan Tengah, Kepulauan Sangihe|Tabukan Selatan Tengah]]
# [[Tabukan Selatan Tenggara, Kepulauan Sangihe|Tabukan Selatan Tenggara]]
# [[Tabukan Tengah, Kepulauan Sangihe|Tabukan Tengah]]
# [[Tabukan Utara, Kepulauan Sangihe|Tabukan Utara]]
# [[Manganitu, Kepulauan Sangihe|Manganitu]]
 
==== Kota Tahuna ====
[[Kota Tahuna]] merupakan ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe akan dinaikkan menjadi kotamadya. Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi:
# [[Tahuna, Kepulauan Sangihe|Tahuna]]
# [[Tahuna Barat, Kepulauan Sangihe|Tahuna Barat]]
# [[Tahuna Timur, Kepulauan Sangihe|Tahuna Timur]]
# [[Tamako, Kepulauan Sangihe|Tamako]] --->
 
== Pariwisata ==
=== Objek wisata alam ===
{{fact}}
Di antara banyak gunung berapi terdapat dua gunung yang berada di perairan cukup dangkal. Salah satunya di Pulau [[Mahengetang]], Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Banua Wuhu, demikian masyarakat setempat menyebut gunung itu, berada hanya 300 meter dari sisi barat daya Pulau Mahengetang. Titik kepundan gunung ditandai oleh keluarnya gelembung di antara bebatuan pada kedalaman 8 meter. Suhu air rata-rata di sana 37-38 derajat Celcius. Di sejumlah lubang, keluar air panas yang tampaknya mampu membuat tangan telanjang melepuh bila coba-coba merogoh ke dalamnya. Kehidupan biota laut juga tak kalah menarik, koloni terumbu karang yang rapat dan sehat terhampar di kedalaman 10 hingga 20 meter.
 
Konon terdapat lorong bawah laut yang tembus dua arah. Masyarakat setempat menyelenggarakan upacara Tulude setiap akhir bulan Januari. Dua minggu sebelum ritual tersebut, seorang tetua adat akan menyelam dengan membawa piring putih berisi emas ke lorong tersebut sebagai persembahan agar Banua Wuhu tidak murka. Selain di pulau Mahangetang ada pula wisata pantai nan eksotis di desa Pananualeng, kecamatan Tabukan Tengah. Masyarakan sering menyebutnya pantai pasir putih.
 
Air Terjun Kadadima juga salah satu dari dua objek wisata [[air terjun]] yang terletak di desa Laine, kecamatan Manganitu Selatan. Air terjun Kadadima masuk wilayah desa Laine dapat ditempuh dengan kendaraan darat dari Tahuna sekitar 2 jam dan dari Pelabuhan Fery Pananaru sekitar 25 menit, sedangkan dari desa Laine menuju ke arah Timur berjalan kaki sekitar 45 menit. Selain air terjun Kadadima, ada pula Air Terjun Nguralawo yang tak kalah menariknya yang berlokasi di Desa Binala, kecamatan Tamako. Air terjun ini jaraknya 6&nbsp;km dari pusat Kota Tamako. Menurut legenda dinamakan Nguralawo karena zaman dulu air terjun ini menjadi tempat pemandian para bidadari (putri kayangan).
 
=== Kebudayaan ===
Salah satu tarian yang ada di wilayah ini ialah [[ampa wayer]]. Tarian ini mengekspresikan kebebasan dan kemerdekaan. Tarian ini juga telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda di Indonesia.<ref>https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=2963</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.thesatasconnection.org/ Situs web jaringan masyarakat Sangihe, Talaud, SiTaRo (SaTaS)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080827221445/http://www.thesatasconnection.org/ |date=2008-08-27 }}
* {{id}} [http://www.sangihe.go.id/ situs utama pemerintahan di kepulauan sangihe] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080907002622/http://www.sangihe.go.id/ |date=2008-09-07 }}
{{Kabupaten Kepulauan Sangihe}}
{{Sulawesi Utara}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Kabupaten Kepulauan Sangihe| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Sulawesi Utara|Kepulauan Sangihe]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Kepulauan Sangihe]]