Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k asal usul gurun, dataran, padang menurut tambo minangkabo |
Rescuing 30 sources and tagging 10 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 126:
{{utama|Geografi Kota Padang}}
[[Berkas:Padang via Google Earth.jpg|jmpl|ka|Meskipun memiliki luas total 694,96 km², lebih dari 60% wilayah Kota Padang berupa perbukitan yang ditutupi oleh [[hutan lindung]].]]
Kota Padang terletak di pantai barat pulau [[Sumatra]], dengan luas keseluruhan 694,96 km² atau setara dengan 1,65% dari luas provinsi Sumatra Barat.<ref name="BPS">sumbar.bps.go.id [http://sumbar.bps.go.id/?page=artikel&fd=artikel&act=lihat&idtopik=203&idartikel=102 Luas Daerah dan Jumlah Penduduk Kota Padang].</ref> Lebih dari 60% dari luas Kota Padang berupa perbukitan yang ditutupi oleh [[hutan lindung]]. Hanya sekitar 205,007 km² wilayah yang merupakan daerah efektif perkotaan.<ref>[http://www.padang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=49&Itemid=59 Kondisi Geografis Kota Padang]</ref> Daerah perbukitan membentang di bagian timur dan selatan kota. Bukit-bukit yang terkenal di Kota Padang di antaranya adalah Bukit Lampu, Gunung Padang, Bukit Gado-Gado, dan Bukit Pegambiran. Kota Padang memiliki garis pantai sepanjang 68,126 km di daratan Sumatra. Selain itu, terdapat pula 19 buah pulau kecil, di antaranya yaitu [[Pulau Sikuai]] dengan luas 4,4 ha di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Kecamatan Bungus Teluk Kabung]], [[Pulau Toran]] seluas 25 ha dan [[Pulau Pisang Gadang]] di [[Padang Selatan, Padang|Kecamatan Padang Selatan]].<ref>http://www.kp3k.dkp.go.id [http://www.kp3k.dkp.go.id/lkkpn/index.php?option=com_content&view=article&id=72:kawasan-konservasi-perairan-nasional&limitstart=2 Kawasan Konservasi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 27 Juni 2010.</ref><ref>http://www.ppk-kp3k.dkp.go.id [http://www.ppk-kp3k.dkp.go.id/direktoripulau/index.php?option=mod_pulau&id=preview&id_pulau=378 Profil Pulau Pisang Gadang]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 27 Juni 2010.</ref>
Pada tahun 1833, Residen James du Puy melaporkan terjadi [[Gempa bumi Sumatra 1833|gempa bumi]] yang diperkirakan berkekuatan 8.6–8.9 skala Richter di Padang yang menimbulkan [[tsunami]].<ref name="gempapadang2"/> Sebelumnya pada tahun 1797, juga diperkirakan oleh para ahli pernah terjadi [[Gempa bumi Sumatra 1797|gempa bumi]] berkekuatan 8.5–8.7 skala Richter, yang juga menimbulkan tsunami di pesisir Kota Padang dan menyebabkan kerusakan pada kawasan Pantai Air Manis.<ref name="gempapadang2">{{cite journal|last=Natawidjaja|first=D. H.|coauthors=K. Sieh, M. Chlieh, J. Galetzka, B. W. Suwargadi, H. Cheng, R. L. Edwards, J.-P. Avouac, dan S. N. Ward|title=Source parameters of the great Sumatran megathrust earthquakes of 1797 and 1833 inferred from coral microatolls|url=http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|journal=Journal Of Geophysical Research|volume=111|issue=B06403|month=Juni|year=2006|doi=10.1029/2005JB004025|pages=B06403|access-date=2010-10-03|archive-date=2009-10-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20091012210241/http://www.gps.caltech.edu/~sieh/pubs_docs/papers/P06e.pdf|dead-url=yes}}</ref> Pada 30 September 2009, kota ini kembali dilanda [[Gempa bumi Sumatra Barat 2009|gempa bumi]] berkekuatan 7,6 [[skala Richter]],<ref>{{cite journal|last=McCloskey|first=J.|last2=et. al.|title=The September 2009 Padang Earthquake|journal=Nature Geoscience|volume=26|year=2010|volume=3|pages=70-71|doi=10.1038/ngeo753}}</ref> dengan titik pusat gempa di laut pada 0.84° LS dan 99.65° BT dengan kedalaman 71 km, yang menyebabkan kehancuran 25% infrastruktur yang ada di kota ini.<ref>sirrma.bppt.go.id [http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar Bencana Gempa Bumi dan Kolateral Longsor dan Kebakaran di Sumbar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110125195145/http://sirrma.bppt.go.id/home/rapid-assessment/rapid-assessment-bencana-gempa-bumi-dan-kolateral-longsor-dan-kebakaran-di-sumbar |date=2011-01-25 }}. Diakses pada 26 Juli 2010.</ref>
Ketinggian di wilayah daratan Kota Padang sangat bervariasi, yaitu antara 0 m sampai 1.853 m di atas permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah [[Lubuk Kilangan, Padang|Kecamatan Lubuk Kilangan]]. Suhu udaranya cukup tinggi, yaitu antara 23 °C–32 °C pada siang hari dan 22 °C–28 °C pada malam hari, dengan kelembabannya berkisar antara 78%–81%.<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/16/28/ Profil Geografis Kota Padang].</ref> Kota Padang memiliki banyak sungai, yaitu 5 sungai besar dan 16 sungai kecil, dengan sungai terpanjang yaitu [[Batang Kandis]] sepanjang 20 km. Tingkat curah hujan Kota Padang mencapai rata-rata 405,58 mm per bulan dengan rata-rata hari hujan 17 hari per bulan. Tingginya curah hujan membuat kota ini cukup rawan terhadap banjir. Pada tahun 1980 2/3 kawasan kota ini pernah terendam banjir karena saluran drainase kota yang bermuara terutama ke [[Batang Arau]] tidak mampu lagi menampung limpahan air tersebut.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Tempo|year=1980|publisher=Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya|volume=10}}</ref>
Baris 246:
== Tata ruang ==
Kota Padang memiliki karakteristik ruang perkotaan yang menghadap [[Samudera Hindia]] dan dikelilingi oleh jajaran [[Pegunungan Bukit Barisan]]. Perkembangan kawasan [[urban]] di Padang bergerak ke arah utara dan timur dari kawasan kota tua di muara Batang Arau.<ref>[http://www.ranahberita.com/news.php?id_news=425/Berita/view/Padang-Kota-Lama,-Tata-Ruang-Berbasis-Rasialisme#.Uj0kcH-TPIW Padang Kota Lama, Tata Ruang Berbasis Rasialisme] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141226132811/http://www.ranahberita.com/news.php?id_news=425%2FBerita%2Fview%2FPadang-Kota-Lama%2C-Tata-Ruang-Berbasis-Rasialisme#.Uj0kcH-TPIW |date=2014-12-26 }}. ''Ranah Berita''. Diakses pada 21 September 2013.</ref> Sejalan dengan pembangunan kota yang berbasis mitigasi bencana, wilayah timur Padang dikembangkan sebagai kawasan permukiman dan pusat pendidikan, sedangkan wilayah barat yang berdekatan dengan pantai merupakan kawasan komersial perkotaan dan pusat bisnis.<ref>[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=43644 Khatib Dijadikan Kawasan Bisnis]. ''Padang Ekspres''. Diakses pada 10 Oktober 2013.</ref><ref>[http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2011/04/pemkot-padang-diminta-petuhi-rtrw/ Pemkot Padang Diminta Petuhi RTRW]. ''Bisnis Sumatra''. Diakses pada 10 Oktober 2013.</ref>
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang Tahun 2010–2030, kawasan pusat kota meliputi [[Padang Barat, Padang|Kecamatan Padang Barat]], [[Padang Utara, Padang|Padang Utara]], [[Padang Timur, Padang|Padang Timur]], dan [[Padang Selatan, Padang|Padang Selatan]]. Kantor-kantor pemerintahan Provinsi Sumatra Barat berada pada kawasan ini, lebih tepatnya di sepanjang jalur protokol [[Jalan Sudirman, Padang|Sudirman]]–[[Jalan Khatib Sulaiman, Padang|Khatib]]. Selain kawasan pusat kota, terdapat pula empat kawasan subpusat kota, yaitu [[Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang|Lubuk Buaya]] di sisi utara, [[Air Pacah, Koto Tangah, Padang|Air Pacah]] dan [[Bandar Buat, Lubuk Kilangan, Padang|Bandar Buat]] di sisi timur, serta [[Bungus]] di sisi selatan. Kantor-kantor [[pemerintahan Kota Padang]] (termasuk balaikota) dipusatkan di Air Pacah.<ref>[https://jdih.padang.go.id/po-content/uploads/244.%20Perda%20No.%204%20Tahun%202012%20.pdf Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang Tahun 2010–2030]</ref>
Baris 254:
=== Arsitektur ===
Dari sisi arsitektur, bangunan yang ada di Kota Padang saat ini berada dalam transformasi penemuan kembali tradisi dalam bentuk ekspresi arsitektur modern tetapi tradisional.<ref>P. Nas, Martien de Vletter, (2009), ''Masa lalu dalam masa kini: arsitektur di Indonesia'', PT Gramedia Pustaka Utama, ISBN 979-22-4382-8.</ref> Kota ini secara umum mampu mengimbangi perkembangan bentuk arsitektur impor yang terus muncul di setiap kota di Indonesia dengan seni arsitektur tradisionalnya.<ref>''Prisma, Volume 13, Issues 1-6'', (1984), Lembaga Penelitian, Pendidikan & Penerangan Ekonomi dan Sosial.</ref> Hal ini juga terlihat selain pada bangunan dijumpai juga bermacam [[gapura]] pada beberapa ruas jalan dengan ciri khas atap ''gonjong''.<ref>''Gamma, Volume 3, Issues 24-32'', (2001), Garda Media Mandiri.</ref> Gonjong ini merupakan salah satu bagian simbol etnik, merepresentasikan makna filosofi [[Minangkabau]] yang terabstrasikan ke dalam bentuk bangunan.<ref>[http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20246031&lokasi=lokal Ratna Delia Octaviana, ''Gonjong sebagai simbol etnik dan peleburannya dalam modernitas arsitektur Minangkabau'', Skripsi, UI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Walaupun saat ini telah terjadi pergeseran nilai budaya mengancam eksistensi nilai-nilai yang masih asli, masyarakat Minang pun merasa bahwa citra arsitektur vernakular mereka cukup terwakili oleh atap gonjong saja.<ref>[http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=20249570&lokasi=lokal Gemala Dewi, ''Arsitektur vernakular Minangkabau kajian arsitektur dan eksistensi rumah gadang dilihat dari pengaruh serta perubahan nilai budaya'', Skripsi, UI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Sebelumnya dari hilir Batang Arau menuju Muara Pantai Padang terdapat beberapa bangunan tua dengan ciri arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan gaya model untuk daerah tropis antaranya NHM (''Nederlansche Handels-Maatschappij''), ''Padangsche Spaarbank'', ''De Javansche Bank'', dan ''NV Internatio'' yang didirikan sebelum 1920 dan menjadi saksi bisu jejak kolonial yang tertinggal.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2012/02/05/204381859/Menengok-Kejayaan-Zaman-Kolonial-di-Kota-Padang Menengok Kejayaan Zaman Kolonial di Kota Padang]. Tempo.co. Diakses pada 6 Oktober 2012.</ref>
Baris 268:
== Kependudukan ==
{{utama|Kependudukan Kota Padang}}
Kota Padang merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak di provinsi Sumatra Barat. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) tahun 2010, jumlah penduduk Kota Padang adalah sebanyak 833.584 jiwa. Jumlah tersebut menunjukan penurunan yang signifikan dari data kependudukan tahun 2008 (856.815 jiwa) akibat peristiwa gempa bumi 2009.<ref name="BPS"/> Pada akhir tahun 2014, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Padang melaporkan jumlah penduduk sebanyak 1.000.096 jiwa dengan rincian 273.915 Kepala Keluarga yang terdiri dari 507.785 orang laki-laki dan 492.306 perempuan.<ref name="penduduk2014">[http://archive.is/CMnUS ''Data Kependudukan Harus Akurat'']. ''[[Harian Singgalang]]''. Diarsipkan dari [http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ aslinya] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141220132029/http://hariansinggalang.co.id/data-kependudukan-harus-akurat/ |date=2014-12-20 }}. Diakses 18 April 2016.</ref> Pada tahun 2009 kota ini bersama dengan kota [[Makassar]], [[Denpasar]], dan [[Yogyakarta]], ditetapkan oleh [[Kementerian Dalam Negeri Indonesia|Kemendagri]] sebagai empat kota proyek percontohan penerapan [[Kartu Tanda Penduduk]] (KTP) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Indonesia.<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/1833/ Depdagri Tetapkan Pemko Padang KTP Berbasis NIK].</ref><ref>nasional.kontan.co.id [http://nasional.kontan.co.id/v2/read/nasional/19914/ Depdagri Ujicoba Penerapan KTP Berbasis NIK di 4 Kota]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref><ref>http://www.jakartacitydirectory.com [http://www.jakartacitydirectory.com/news/item/demographic-data-updates-in-padang- Pemutakhiran Data Kependudukan di Padang].</ref>
<center>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:80%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 318:
Mayoritas penduduk Kota Padang memeluk agama [[Islam]]. Kebanyakan pemeluknya adalah orang Minangkabau. Agama lain yang dianut di kota ini adalah [[Kekristenan|Kristen]], [[Agama Buddha|Buddha]], dan [[Agama Khonghucu|Khonghucu]], yang kebanyakan dianut oleh penduduk bukan dari suku Minangkabau. Beragam tempat peribadatan juga dijumpai di kota ini. Selain didominasi oleh [[masjid]], [[gereja]] dan [[klenteng]] juga terdapat di Kota Padang.
[[Masjid Raya Ganting]] merupakan masjid tertua di kota ini, yang dibangun sekitar tahun 1700. Sebelumnya masjid ini berada di kaki Gunung Padang sebelum dipindahkan ke lokasi sekarang. Beberapa tokoh nasional pernah [[salat]] di masjid ini di antaranya [[Soekarno]], [[Mohammad Hatta|Hatta]], [[Hamengkubuwana IX]] dan [[Abdul Haris Nasution|A.H. Nasution]].<ref name="Masjid">{{cite book|title=Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia|last=Zein|first=Abdul Baqir|year=1999|publisher=Gema Insani|id=ISBN 979-561-567-X}}</ref> Bahkan Soekarno sempat memberikan [[pidato]] di masjid ini.<ref>{{cite book|title=Bung Karno dan Islam: Kumpulan Pidato tentang Islam, 1953-1966|last=Soekarno|first=|year=1990|publisher=Haji Masagung|id=ISBN 979-412-167-3}}</ref> Masjid ini juga pernah menjadi tempat embarkasi [[haji]] melalui pelabuhan Emmahaven (sekarang [[Pelabuhan Teluk Bayur|Teluk Bayur]]) waktu itu, sebelum dipindahkan ke Asrama Haji Tabing sekarang ini.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=destinations&id=59 Masjid Raya Gantiang]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
Gereja [[Katholik]] dengan arsitektur Belanda telah berdiri sejak tahun 1933<ref>{{cite book|title=Urban symbolism|last=Nas|first=P.|year=1993|publisher=BRILL|page=65|id=ISBN 90-04-09855-0}}</ref> di kota ini, walaupun French Jesuits telah mulai melayani umatnya sejak dari tahun 1834, seiring bertambahnya populasi orang Eropa waktu itu.<ref name="Colombijn"/>
Baris 397:
Kota Padang sejak dari zaman kolonial Belanda telah menjadi pusat pendidikan di Sumatra Barat. Tercatat pada tahun 1864, jumlah pelajar yang terdaftar di sekolah yang ada di kota ini sebanyak 237 orang.<ref>{{cite book|last=Graves|first=Elizabeth E.|title=Asal-Usul Elite Minangkabau Modern: Respons Terhadap Kolonial Belanda Abad XIX/XX|year=2007|publisher=Yayasan Obor Indonesia|id=ISBN 978-979-461-661-1}}</ref>
Untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi siswa dan orang tua murid, pemerintah kota bekerja sama dengan [[Universitas Negeri Padang|UNP]] dan [[Telkom]] sejak [[1 Juli]] 2010 kembali menyelenggarakan Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online untuk sekolah negeri jenjang SMP dan SMA, dengan perbaikan pola dan sistem dibandingkan tahun sebelumnya.<ref name="PSB online">[http://www.padang.go.id/v2/content/view/3831/160/ www.padang.go.id]. Diakses pada 10 November 2010.</ref><ref>psb.diknaspadang.or.id [http://psb.diknaspadang.or.id/ PSB Online Dinas Pendidikan Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100419141347/http://psb.diknaspadang.or.id/ |date=2010-04-19 }}.</ref> Sistem yang telah diterapkan sejak tahun 2006 ini,<ref name="PSB online"/> akan memotivasi sekaligus memudahkan seluruh siswa yang akan melanjutkan pendidikannya di masing-masing tingkatan pendidikan. Mereka dapat memilih sekolah favoritnya berdasarkan rangking nilai yang mereka dapat dan diketahui secara langsung dan transparan.<ref>http://www.diknas-padang.org [http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=12&artid=522 PSB Online Dicontoh]. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
Kota Padang memiliki puluhan [[perguruan tinggi]], sepuluh di antaranya berbentuk [[universitas]]. [[Universitas Andalas]] (Unand) yang belokasi di Limau Manis diresmikan oleh Wakil Presiden pertama [[Mohammad Hatta]] pada tahun 1955 sebagai universitas tertua di luar [[Jawa]]. Pada tahun 2014, Unand menjadi universitas pertama di Sumatra yang mendapatkan peringkat A untuk akreditasi perguruan tinggi dari [[Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi]] (BAN-PT).<ref>
Perpustakaan Daerah Sumatra Barat terletak di Kota Padang termasuk salah satu perpustakaan terbaik di Indonesia, dengan jumlah koleksi yang mencapai 30.000 judul, termasuk fasilitas dan pengelolaan yang maksimum, serta jumlah pengunjung pustaka yang tinggi.<ref>http://www.padangmedia.com [http://www.padangmedia.com/?mod=berita&id=59900 Perpustakaan Wilayah Sumbar Termasuk 4 Besar di Indonesia]. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Setelah gempa bumi kegiatan Perpustakaan Daerah Sumatra Barat sejak 1 Februari 2010 untuk sementara dipindahkan ke Tabing, menunggu pembangunan gedung baru yang sebelumnya mengalami kerusakan parah.dan sekarang telah kembali ke lokasi semula yang berada di Jln.Diponegoro, No.4<ref>http://www.sumbarprov.go.id [http://www.sumbarprov.go.id/detail_news.php?id=960 Pelayanan Perpustakaan Daerah Sumbar Mulai Aktif] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101221145159/http://sumbarprov.go.id/detail_news.php?id=960 |date=2010-12-21 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
<center>
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:70%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
Baris 420:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 58
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di Kota Padang</small><br /><small>Sumber:</small><ref>http://www.diknas-padang.org [http://www.diknas-padang.org/mod.php?mod=sekolah Profil Sekolah].</ref><ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/category/11/97/246/ Dinas Pendidikan].</ref><ref>nisn.jardiknas.org [http://nisn.jardiknas.org/cont/data_statistik/index.php?prop=103&kota=103014&jenjang=3&status=ALL Data Siswa]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}.</ref>
|}</center>
Baris 455:
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>'''Sumber:'''</small><ref name="depkes"/>
|}
Sebagai salah satu pusat kesehatan di Pulau Sumatra, Kota Padang telah memiliki fasilitas kesehatan yang cukup lengkap. Selain memiliki beberapa [[rumah sakit]] yang bertaraf nasional dan internasional, rumah sakit tersebut juga telah didukung oleh beberapa perguruan tinggi yang berkaitan dengan kesehatan. [[Rumah Sakit Umum Dr. M. Djamil]] yang didirikan oleh pemerintah pusat pada tahun 1953 merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah [[Sumatra Tengah|Sumatra bagian tengah]].<ref>{{cite book|last=Ikatan Dokter Indonesia|first=|title=Kiprah Dokter Dalam Era 50 Tahun Indonesia Merdeka|year=1995|publisher=Ikatan Dokter Indonesia|id=ISBN 978-979-8129-74-2}}</ref> Rumah sakit ini telah berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Politeknik Kesehatan Padang. Setelah gempa 30 September 2009, kondisi bangunan dan peralatan rumah sakit ini memprihatinkan.<ref>http://www.tempointeraktif.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101104110645/http://www.tempointeraktif.com/ |date=2010-11-04 }} [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/10/03/brk,20091003-200647,id.html Kondisi Rumah Sakit M. Djamil Memprihatinkan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140729093146/http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/10/03/brk,20091003-200647,id.html |date=2014-07-29 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref> Rumah Sakit M. Djamil saat ini tengah berusaha memperbaiki program ''Hospital Disaster'' untuk mengantisipasi kejadian serupa nantinya.<ref>http://www.antara-sumbar.com [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/propinsi/d/1/127699/rs-m-djamil-perbaiki-hospital-disaster.html RS M. Djamil Perbaiki ''Hospital Disaster''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101002131053/http://www.antara-sumbar.com/id/berita/propinsi/d/1/127699/rs-m-djamil-perbaiki-hospital-disaster.html |date=2010-10-02 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref>
Pemerintahan Kota Padang sendiri juga telah memiliki rumah sakit yang bernama [[Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Rasidin]].<ref>http://www.padang.go.id [http://www.padang.go.id/v2/content/view/2659/1/ RSUD Rasidin Berbenah Diri].</ref> Untuk memberikan pelayanan yang maksimal, pemerintahan Kota Padang juga telah mendirikan sebanyak 20 buah [[Pusat Kesehatan Masyarakat|puskesmas]] dan 58 buah puskesmas pembantu pada wilayah kecamatan di kota ini. Untuk tahun 2007, satu puskesmas di Kota Padang rata-rata melayani 41.000 orang. Angka ini lebih tinggi dari konsep ideal wilayah puskesmas yang hanya untuk melayani 30.000 orang saja, sehingga jika ditinjau dari penyebaran, sarana kesehatan sudah memadai. Namun jika ditinjau dari aspek mutu pelayanan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.<ref name="depkes">http://www.depkes.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100720022207/http://www.depkes.go.id/ |date=2010-07-20 }} [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf Buku Profil Kesehatan Tahun 2007 Kota Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100923023429/http://www.depkes.go.id/downloads/profil/kota%20padang%202007.pdf |date=2010-09-23 }}. Diakses pada 26 juni 2010.</ref>
Selain itu, di kota ini juga terdapat sejumlah rumah sakit yang dikelola oleh [[Badan Usaha Milik Negara|BUMN]], [[Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kepolisian]], [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] dan pihak [[swasta]]. Pada tahun 2013, [[Semen Padang (perusahaan)|PT Semen Padang]] meresmikan [[Semen Padang Hospital]] yang merupakan rumah sakit bertaraf internasional pertama di Sumatra Barat.<ref>[http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=45438 Rumah Sakit Sumbar Siap Bersaing]. ''Padang Ekspres''. Diakses pada 11 Juli 2013.</ref> [[Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo]] yang dikelola oleh TNI AD terletak pada kawasan cagar budaya Ganting. Rumah sakit ini berdiri pada komplek bangunan peninggalan zaman Belanda dan sebelumnya merupakan tempat peristirahatan para tentara kolonial.<ref name="Fatimah" /> [[Rumah Sakit Selasih]] merupakan rumah sakit swasta yang dikelola secara bersama dengan pihak ''Kumpulan Perubatan Johor (KPJ) Sdn Bhd'' dari [[Malaysia]],<ref>announcements.bursamalaysia.com [http://announcements.bursamalaysia.com/EDMS/subweb.nsf/7f04516f8098680348256c6f0017a6bf/b634225b028f5c7e482571790008cb15/$FILE/KPJ-Milestone%28657KB%29.pdf KPJ-Milestone].</ref> namun akibat gempa bumi [[30 September]] 2009 rumah sakit ini mengalami kerusakan berat.<ref>http://www.deplu.go.id {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080603154305/http://www.deplu.go.id/ |date=2008-06-03 }} [http://www.deplu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-HighlightsLike.aspx?l=id&ItemId=55c171bb-bcb5-4341-9158-f1e5f211bf82 Press Release Pusat Komunikasi Publik Untuk Gempa Padang. 4 Oktober 2009] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110823082554/http://www.deplu.go.id/_layouts/mobile/PortalDetail-HighlightsLike.aspx?l=id&ItemId=55c171bb-bcb5-4341-9158-f1e5f211bf82 |date=2011-08-23 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref>
== Pelayanan umum ==
{{utama|Pelayanan umum Kota Padang}}
Untuk melayani kebutuhan akan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM Kota Padang sampai tahun 2007 telah memiliki 13 unit sumur bor dan Instalasi Pengolahan Air Lengkap (IPAL) di wilayah Gunung Pangilun dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di wilayah Lubuk Minturun, Ulu Gadut, Pegambiran dan Bungus.<ref>http://www.pdampadang.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101005080753/http://www.pdampadang.com/ |date=2010-10-05 }} [http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=7&Itemid=2 Tingkatkan Pelayanan, PDAM Bentuk Tim Khusus] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101007071716/http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=7&Itemid=2 |date=2010-10-07 }}. Diakses pada 26 Juni 2010.</ref> Sekitar 60% akan kebutuhan air bersih dipasok dari perusahaan pemerintah daerah ini.<ref>http://www.tempointeraktif.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101104110645/http://www.tempointeraktif.com/ |date=2010-11-04 }} [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/11/02/brk,20091102-205716,id.html PDAM Kota Padang Kesulitan Memperbaiki Jaringan Air] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140729123958/http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/11/02/brk,20091102-205716,id.html |date=2014-07-29 }}. Diakses pada 26 juni 2010.</ref><ref>http://www.pdampadang.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101005080753/http://www.pdampadang.com/ |date=2010-10-05 }} [http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8&Itemid=2 PDAM Padang Akan Memproduksi Air Siap Minum] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101007071721/http://www.pdampadang.com/index.php?option=com_content&task=view&id=8&Itemid=2 |date=2010-10-07 }}. Diakses pada 2 Oktober 2010.</ref> Adapun untuk mengantisipasi kebutuhan akan energi listrik, Padang mengandalkan [[PLTU Teluk Sirih]] unit I yang terletak di [[Bungus Teluk Kabung, Padang|Kecamatan Bungus Teluk Kabung]] dengan kapasitas 1x112 MW.<ref>bataviase.co.id [http://bataviase.co.id/detailberita-10509491.html PLTU Teluk Sirih Rampung Akhir 2011]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 26 juni 2010.</ref> Untuk jaringan telekomunikasi, hampir di setiap kawasan dalam kota telah terjangkau jaringan telepon genggam. Layanan gratis internet tanpa kabel [[Wi-Fi]] atau dikenal dengan ''hotspot'' telah disebar pada beberapa [[Daftar perguruan tinggi di Kota Padang|perguruan tinggi]], [[Daftar pusat perbelanjaan di Padang|pusat perbelanjaan]], [[Daftar hotel di Padang|hotel]], sampai kantor polisi.<ref>http://www.kpii.co.tv {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100529035129/http://kpii.co.tv/ |date=2010-05-29 }} [http://www.kpii.co.tv/index.php/internet/72-wifi-gratis Daftar Alamat Akses Internet Gratis Menggunakan WIFI di Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101009143646/http://www.kpii.co.tv/index.php/internet/72-wifi-gratis |date=2010-10-09 }}. Diakses pada 16 Oktober 2010.</ref><ref>http://www.wawasannews.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101028170350/http://www.wawasannews.com/ |date=2010-10-28 }} [http://www.wawasannews.com/index.php?option=com_content&view=article&id=333:biaya-pembuatan-sim-stnk-di-padang-naik-40-persen&catid=2:padang&Itemid=12 Biaya Pembuatan SIM/STNK di Padang Naik 40%]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 16 Oktober 2010.</ref>
Dalam menangani masalah sampah, pemerintah kota memfungsikan lahan pada [[Koto Tangah, Padang|Kecamatan Koto Tangah]] di [[Tempat Pembuangan Akhir|TPA]] Air Dingin seluas 30.3 ha yang berjarak 17 km dari pusat kota atau berada pada radius 7 km dari kawasan permukiman. TPA ini hanya mengelola 800 m³ sampah per hari dari total 1.432 m³ sampah yang dihasilkan dalam kota.<ref name="PU">ciptakarya.pu.go.id [http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/sumbar/padang.pdf Kota Padang]. Diakses pada 18 September 2010.</ref> Mengawali tahun 2015, Pemerintah Kota Padang memberlakukan Perda Nomor 21 tahun 2012 tentang denda dan larangan membuang sampah sembarangan.<ref>[http://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/mulai-1-januari-hati-hati-membuang-sampah-di-kota-padang/ "Mulai 1 Januari, Hati-Hati Membuang Sampah di Kota Padang."]</ref> Kebijakan ini terintegrasi dalam Program Padang Bersih yang diluncurkan pada 25 Oktober 2014. Pada tingkat kelurahan, terdapat Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) yang mengawasi disiplin kebersihan warga. Pemerintah Kota Padang saat ini memiliki 90 unit becak motor pengangkut sampah dan 300 kontainer yang telah disebar ke seluruh Lembaga Pengelola Sampah (LPS).<ref>[http://ranahberita.com/34992/mei-2015-target-terwujudnya-padang-bersih "Mei 2015, Target Terwujudnya “Padang Bersih”] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141231095307/http://ranahberita.com/34992/mei-2015-target-terwujudnya-padang-bersih |date=2014-12-31 }}".</ref> Ada 10 kawasan bebas sampah di Kota Padang yang dilindungi oleh Perda Nomor 21 tahun 2012. Dimulai dari sepanjang [[Jalan Sudirman, Padang|Jalan Sudirman]] hingga ke [[Jalan Khatib Sulaiman, Padang|Khatib Sulaiman]]; Jalan S. Parman hingga Jalan Pemuda; Jalan Ratulangi dan Belakang Olo; Jalan A Yani; Jalan Ujung Gurun; Jalan Raden Saleh; Jalan M. Yamin. Selebihnya, adalah kawasan wisata meliputi [[Pantai Padang]], Pantai Air Manis, dan Pantai Pasir Jambak.<ref>[http://www.infosumbar.net/berita/berita-sumbar/inilah-10-kawasan-bebas-sampah-di-kota-padang/ "Inilah 10 Kawasan Bebas Sampah di Kota Padang".]</ref>
[[Berkas:Normalisasi sungai di Padang.jpg|kiri|jmpl|Proyek normalisasi sungai di Padang.]]
Untuk kebutuhan [[Tempat Pemakaman Umum]] (TPU) bagi masyarakat, Pemerintah Kota Padang telah menyediakan lahan pada beberapa kawasan, di antaranya TPU Tunggul Hitam dan TPU Air Dingin.<ref>padang-today.com [http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=4557 TPU Tunggul Hitam Sudah Tak Layak Lagi].</ref>
Sejak dahulu, Kota Padang sangat rawan terhadap banjir. Pemerintah kolonial Hindia Belanda telah mencoba menanggulangi di antaranya dengan menata tata ruang dan tata kota terutama memperbaiki beberapa bantaran sungai yang membelah kota.<ref>http://www.rumahamangempa.net [http://www.rumahamangempa.net/isi/artikel/mitigasi-tata-ruang-kota-padang-berlandaskan-kearifan-lokal Mitigasi Tata Ruang Kota Padang Berlandaskan Kearifan Lokal] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101029052652/http://www.rumahamangempa.net/isi/artikel/mitigasi-tata-ruang-kota-padang-berlandaskan-kearifan-lokal |date=2010-10-29 }}. Diakses pada 14 Oktober 2010.</ref> Namun, belakangan hal ini terabaikan sehingga baru-baru ini banjir sampai merendam beberapa kawasan di Kota Padang.<ref>beta.antaranews.com [http://beta.antaranews.com/berita/1286906430/ratusan-rumah-di-padang-terendam-banjir Ratusan Rumah di Padang Terendam Banjir]. Diakses pada 14 Oktober 2010.</ref> Sebelumnya beberapa kawasan terutama di Kecamatan Koto Tangah merupakan kawasan yang berfungsi sebagai daerah resapan air namun pemerintah kota menetapkan kawasan tersebut sebagai daerah perkembangan perumahan sehingga menjadi daerah permukiman padat penduduk. Perubahan fungsi ini berdampak jika curah hujan cukup tinggi (>223,03 mm/jam) maka terjadi banjir yang menggenangi kawasa seluas 44.09 Ha dengan tinggi genangan air mencapai 60 cm selama lebih dari 6 jam.<ref>{{cite book|last=Syahrial|first=Fadly|year=2007|title=Evaluasi Pengelolaan Sistem Drainase Kota Padang|url=http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-8269-3305202703-judul.pdf|format=Tesis|accessdate=6 November 2010|archive-date=2010-10-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20101011145452/http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-8269-3305202703-judul.pdf|dead-url=yes}}</ref> Sementara sistem jaringan drainase Kota Padang terdiri dari 19 areal dengan luas cakupan 3.986 Ha, yang kesemuanya mengalir ke arah sungai utama yaitu [[Batang Arau]], [[Batang Kuranji]] dan Batang Air Dingin.<ref name="PU"/>
Kota Padang termasuk kota di Indonesia yang berada pada kawasan berkategori rawan gempa bumi dan tsunami. Untuk mengantisipasi hal itu pemerintah setempat telah membangun beberapa kawasan tertentu sebagai lokasi evakuasi terhadap kemungkinan bencana alam tersebut.<ref>nasional.vivanews.com [http://nasional.vivanews.com/news/read/183757-padang-sebarkan-peta-evakuasi-tsunami Padang Sebar Peta Evakuasi Tsunami] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101022052229/http://nasional.vivanews.com/news/read/183757-padang-sebarkan-peta-evakuasi-tsunami |date=2010-10-22 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref><ref>dspace.ipk.lipi.go.id [http://dspace.ipk.lipi.go.id/dspace/bitstream/123456789/486/1/KAJIAN%20SISTEM%20EVAKUASI%20VERTIKAL%20SECARA%20DETAIL%20DI%20KOTA%20PADANG%20SEBAGAI%20ALTERNATIF%20PENGURANGAN%20KERENTANAN%20DAN%20RESIKO%20BAHAYA%20TSUNAMI.pdf Kajian Sistem Evakuasi Vertikal Secara Detail di Kota Padang]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> Namun belajar dari pengalaman gempa bumi 30 September 2009, beberapa jalur jalan evakuasi yang telah dirancang sejak tahun 2005 belum dapat memberikan sistem penyelamatan ''massive'' yang baik bagi masyarakat yang umumnya berada di zona merah bahaya tsunami.<ref>Tempo. '''36''' (2007). Badan Usaha Jaya Press Jajasan Jaya Raya.</ref> Tingginya tingkat kekacauan lalu lintas, serta kurangnya koordinasi pada masyarakat waktu itu,<ref>http://www.tempointeraktif.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101104110645/http://www.tempointeraktif.com/ |date=2010-11-04 }} [http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/10/13/brk,20101013-284459,id.html Warga Padang Minta Pemerintah Siapkan Jalur Evakuasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101017021301/http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2010/10/13/brk,20101013-284459,id.html |date=2010-10-17 }}. Diakses pada 28 November 2010.</ref> membuat pemerintah setempat perlu memikirkan mitigasi bencana yang tepat dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi pada masa depan.<ref>http://www.classyfm.co.id [http://www.classyfm.co.id/news/246-pemerintah-kota-padang-akan-membangun-jalur-evakuasi-di-8-titik-desember-mendatang.html Pemerintah Kota Padang Akan Membangun Jalur Evakuasi Di 8 Titik Desember Mendatang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101220111044/http://www.classyfm.co.id/news/246-pemerintah-kota-padang-akan-membangun-jalur-evakuasi-di-8-titik-desember-mendatang.html |date=2010-12-20 }}. Diakses pada 28 November 2010.</ref><ref>regional.kompas.com [http://regional.kompas.com/read/2010/11/23/20335070/TNI.AU.Buka.Jalur.Evakuasi.Tsunami TNI AU Buka Jalur Evakuasi Tsunami]. Diakses pada 28 November 2010.</ref><ref>http://www.antaranews.com [http://www.antaranews.com/berita/1289650591/padang-siapkan-tujuh-jalur-evakuasi-tsunami Padang Siapkan Tujuh Jalur Evakuasi Tsunami]. Diakses pada 28 November 2010.</ref>
Pada 2011, Padang memiliki gudang regional [[Palang Merah Indonesia]] (PMI) yang ketiga di [[Indonesia]]. Sebagai basis penanggulangan bencana alam terutama di wilayah [[Sumatra]], gudang ini memiliki kapasitas untuk menampung 2.000 paket ''family kit'', 2.000 paket terpal, 2.000 kotak ''hygiene kit'', 4.000 paket matras, 4.000 kelambu, 8.000 jerigen, dan 1.000 kantung mayat.<ref>http://www.padang-today.com [http://www.padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=28275 Gudang Regional PMI Sumbar Diresmikan]. Diakses pada 27 Maret 2012.</ref>
Baris 491:
Kota Padang memiliki beberapa kawasan [[pelabuhan]]. Tercatat sejak tahun 1770 diberangkatkan dari pelabuhan kota ini 0,3 miliar pikul lada dan 0,2 miliar gulden emas per tahunnya.<ref name="Jacobs">{{cite book|last=Jacobs|first=E.M.|title=Merchant in Asia: The Trade of the Dutch East India Company During the Eighteenth Century|year=2006|publisher=CNWS Publications|id=ISBN 90-5789-109-3}}</ref> [[Pelabuhan Muara]] melayani transportasi laut bagi kapal ukuran sedang terutama untuk tujuan ke atau dari [[Kabupaten Kepulauan Mentawai]] dan kawasan sekitarnya. Sementara itu, [[Pelabuhan Teluk Bayur]] melayani pengangkutan laut untuk ukuran kapal besar baik ke kota-kota lain di Indonesia maupun ke luar negeri. Pelabuhan ini mulai beroperasi pada tahun 1892 dengan nama Emmahaven. Sekarang kedua pelabuhan tersebut dikelola oleh [[Pelabuhan Indonesia II|PT Pelindo II]].
Sampai tahun 2005, [[Bandar Udara Tabing]] melayani perhubungan udara Padang dengan kota-kota lain. Bandar udara ini yang tidak dapat didarati oleh pesawat berbadan besar, dan karena itu dapat mengimbangi naiknya jumlah calon penumpang. Pengembangannya terbatas karena posisinya yang terhalang Gunung Pangilun dan Bukit Sariak.<ref>transportasi.bappenas.go.id [http://transportasi.bappenas.go.id/database_phln/x03_daftar_loanview.php?NOLOAN=IP-473 New Padang Airport Construction Project]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Maka tanggal 23 Juni 1999 ditetapkan lokasi baru pengganti bandar udara ini.<ref>hubud.dephub.go.id [http://hubud.dephub.go.id/files/km/1999/KM%2043.pdf Keputusan Menteri Perhubungan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120112102251/http://hubud.dephub.go.id/files/km/1999/KM%2043.pdf |date=2012-01-12 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Dengan selesainya pembangunan [[Bandar Udara Internasional Minangkabau]] di [[Katapiang, Batang Anai, Padang Pariaman|Ketaping]], [[Kabupaten Padang Pariaman]], penerbangan sipil dialihkan ke bandara baru tersebut.<ref>http://www.kimpraswil.go.id [http://www.kimpraswil.go.id/Humas/news2003/ppw260805ben.htm Presiden Resmikan Bandaran Internasional Minangkabau dan Ruas Jalan Tabing–Duku] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080624190647/http://www.kimpraswil.go.id/Humas/news2003/ppw260805ben.htm |date=2008-06-24 }}. Situs Resmi Departemen Kimpraswil.</ref> Penerbangan domestik yang dilayani saat ini yakni ke seluruh kota besar di Sumatra (kecuali [[Banda Aceh]] dan [[Pangkal Pinang]]), seluruh kota besar di Jawa (kecuali [[Semarang]]), dan satu kota di Sulawesi yaitu [[Makassar]]. Sementara untuk pernerbangan internasional saat ini yakni ke [[Singapura]], [[Kuala Lumpur]], [[Jeddah]] ([[haji]]), dan [[Madinah]] ([[umrah]]).
{|class="wikitable" style="margin:1em auto 1em auto; width:90%; text-align:center;"
Baris 545:
Kota Padang yang terkenal akan legenda [[Sitti Nurbaya]] dan [[Malin Kundang]] saat ini sedang berbenah ke arah pembangunan kepariwisataan.<ref>{{cite web|url=http://tourism.padang.go.id/index.php|title=Potensi Kota Padang|publisher=Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang|accessdate=2010-10-02}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kota ini memiliki sebuah museum yang terletak di pusat kota yang bernama [[Museum Adityawarman]], yang memiliki gaya arsitektur berbentuk rumah adat Minangkabau ([[Rumah Gadang]]), model ''Gajah Maharam''. Di halaman depan museum terdapat dua lumbung padi. Museum ini mengkhususkan diri pada sejarah dan budaya suku Minangkabau, suku Mentawai dan suku Nias. Museum ini memiliki 6.000 koleksi.
Di kawasan [[pelabuhan Muara]] banyak dijumpai beberapa bangunan peninggalan sejak zaman Belanda. Beberapa bangunan di kawasan tersebut ditetapkan pemerintah setempat sebagai cagar budaya. Di antaranya adalah [[Masjid Muhammadan]] bertarikh 1843, yang merupakan masjid berwarna hijau muda yang dibangun oleh komunitas keturunan India. Cagar budaya lain, Klenteng Kwan Im yang bernama ''See Hin Kiong'' tahun 1861 kemudian direnovasi kembali tahun 1905 setelah sebelumnya terbakar.<ref>bataviase.co.id [http://bataviase.co.id/node/100835 Menjenguk Kota Tua Padang setelah Gempa] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111018172234/http://bataviase.co.id/node/100835 |date=2011-10-18 }}. Diakses pada 10 November 2010.</ref> Dari sehiliran [[Batang Arau]], terdapat sebuah jembatan yang bernama jembatan Sitti Nurbaya. Jembatan itu menghubungkan sebuah kawasan bukit yang dikenal juga dengan nama Gunung Padang. Pada bukit ini terdapat [[Taman Sitti Nurbaya]] yang menjadi lokasi kuburan Sitti Nurbaya.<ref>{{cite book|last=Rusli|first=Marah|authorlink=Marah Rusli|title=Sitti Nurbaya: Kasih Tak Sampai|year=1991|publisher=PT Balai Pustaka|id=ISBN 978-979-407-167-0}}</ref> Kawasan bukit ini juga dahulunya menjadi tempat permukiman awal masyarakat etnis Nias di Kota Padang.<ref>{{cite book|last=Anatona|first=|title=Permukiman Migran Asal Nias di Kota Padang dan Sekitarnya: Suatu Tinjauan Historis|year=1996|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Penelitian, Universitas Andalas}}</ref>
Kemudian di [[pelabuhan Teluk Bayur]] terdapat beberapa kawasan wisata seperti pantai Air Manis, tempat batu Malin Kundang berdiri.<ref>{{cite book|last=Dwi Elisa|first=Caroline Johnson|title=Malin Kundang: Folktales From West Sumatra|year=2000|publisher=Penerbit PT Framedia Widiasarana Indonesia|id=ISBN 978-979-669-872-1}}</ref> Selain itu, terus ke selatan dari pusat kota juga terdapat kawasan wisata pantai Caroline, dan pantai Bungus,<ref>{{cite book|last=Witton|first=P.|coauthors=Elliott, M.; Greenway, P.; Jealous, V.|title=Indonesia|year=2003|publisher=Lonely Planet|id=ISBN 1-74059-154-2}}</ref> serta sebuah resort wisata sekelas hotel berbintang tiga yang terletak di [[Pulau Sikuai]].<ref>http://www.newsikuai-island.com {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100702141734/http://www.newsikuai-island.com/ |date=2010-07-02 }} [http://www.newsikuai-island.com/index.php New Sikuai Island Resort] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121008084458/http://www.newsikuai-island.com/index.php |date=2012-10-08 }}.</ref> Sedangkan ke arah [[Koto Tangah, Padang|Kecamatan Koto Tangah]], terdapat kawasan wisata pantai Pasir Jambak, serta kawasan wisata alam Lubuk Minturun,<ref>{{cite book|last=Backshall|first=Stephen|title=The Rough Guide to Indonesia|year=2003|publisher=Rough Guides|id=ISBN 1-85828-991-2|pages=403}}</ref> yang populer dalam tradisi ''[[balimau]]'' dan ramai dikunjungi oleh masyarakat terutama sehari sebelum masuk bulan Ramadan.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Gamma|year=1999|publisher=Garda Media Mandiri|volume=1}}</ref>
Baris 551:
Kota ini juga terkenal akan [[masakan Padang|masakannya]]. Selain menjadi selera sebagian besar masyarakat Indonesia, masakan ini juga populer sampai ke mancanegara.<ref name="RA">{{cite book|last=Ramli|first=Andriati|title=Masakan Padang: Populer & Lezat|year=2008|publisher=Niaga Swadaya|id=ISBN 978-979-1477-09-3}}</ref> Makanan yang populer di antaranya seperti [[Gulai]], [[Rendang]], Ayam Pop, Terung Balado, Gulai Itik Cabe Hijau, [[Nasi Kapau]], [[Sate Padang]] dan [[Karupuak Sanjai]]. [[Restoran Padang]] banyak terdapat di seluruh kota besar di Indonesia. Meskipun begitu, yang dinamakan sebagai "masakan Padang" sebenarnya dikenal sebagai masakan etnis [[suku Minangkabau|Minangkabau]] secara umum.<ref name="Galang">{{cite book|last=|first=|title=Masakan Padang|year=2009|publisher=Galangpress Group|location=Jakarta|id=ISBN 978-602-8328-22-7}}</ref>
Dalam mendorong pariwisata di Kota Padang, pemerintah kota menggelar [[Festival Rendang]] untuk pertamakalinya pada tahun 2011, setelah sebelumnya [[Rendang]] dinobatkan oleh CNN International sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar ''World’s 50 Most Delicious Foods'' (50 Hidangan Terlezat Dunia).<ref>[http://www.cnngo.com/explorations/eat/readers-choice-worlds-50-most-delicious-foods-012321 World’s 50 Most Delicious Foods by CNN GO]. Diakses pada 8 Januari 2012.</ref> Festival yang dipusatkan di RTH Imam Bonjol tersebut diikuti oleh [[kelurahan]] se-Kota Padang dan berhasil memasak 5,2 ton [[daging]], sehingga tercatat dalam [[Museum Rekor Indonesia]] sebagai perlombaan memasak dengan daging dan peserta terbanyak.<ref>[http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/12/31/77056/Memasak-5-2-Ton-Rendang-Pecahkan-Rekor-MURI/3 Memasak 5,2 Ton Rendang Pecahkan Rekor MURI] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120109022052/http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/12/31/77056/Memasak-5-2-Ton-Rendang-Pecahkan-Rekor-MURI/3 |date=2012-01-09 }}. Metrotvnews.com. Diakses pada 8 Januari 2012.</ref> Pada tahun yang sama pemerintah kota juga mulai menyelenggarakan Festival Sitti Nurbaya, pergelaran tahunan yang mengangkat adat dan tradisi Minangkabau.<ref>[http://www.antarasumbar.com/id/berita/politik/d/1/172218/festival-siti-nurbaya-diharapkan-tingkatkan-kunjungan-wisawatan.html Festival Siti Nurbaya Diharapkan Tingkatkan Kunjungan Wisawatan]. ''Antara Sumbar''. Diakes pada 11 Juli 2013.</ref>
== Olahraga, seni, dan budaya ==
Baris 561:
Kota ini juga memiliki lapangan [[pacuan kuda]]. Setiap tahunnya diadakan lomba pacu kuda pada kawasan Tunggul Hitam yang memiliki panjang lintasan 1.600 m.<ref>{{cite web|url=http://forum-sandalwood.web.id/drupal/?q=node/17|title =Track Pacu Updates|accessdate=2010-10-02}}</ref> Perlombaan pacu kuda ini sudah menjadi tradisi dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Minangkabau khususnya. Saat ini terdapat rangkaian perlombaan dengan beberapa kota/kabupaten lain di Sumatra Barat yang mendapat kesempatan menjadi tuan rumah satu kali tiap tahunnya. Sementara pesertanya juga ada dari luar Sumatra Barat.<ref>travel.kompas.com [http://travel.kompas.com/read/2010/02/12/14501981/Pacu..quot.Kudo.quot..Bangkitkan.Pariwisata.Lokal Pacu "Kudo" Bangkitkan Pariwisata Lokal]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
Perlombaan selaju sampan atau dikenal dengan nama lomba [[perahu naga]] biasanya diadakan setiap tahunnya di sungai Banda Bakali. Lomba perahu naga ini kemungkinan dipengaruhi oleh etnis Tionghoa, termasuk kesenian tarian tradisional [[Barongsai]] yang pernah mewakili Kota Padang pada beberapa perlombaan tingkat internasional.<ref>http://www.antara-sumbar.com [http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html Karnaval Sipasan dan Barongsai] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120117165934/http://www.antara-sumbar.com/id/berita/padang/d/2/10965/karnaval-sipasan-dan-barongsai-hbt-disambut-ribuan-masyarakat.html |date=2012-01-17 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
[[Berkas:Tour de Singkarak 2013.jpg|jmpl|kiri|Kejuaraan [[Tour de Singkarak 2013]] di jalanan Kota Padang.]]
Kota Padang termasuk kota yang menjadi bagian dari tahapan kejuaraan balap sepeda [[Tour de Singkarak]]. Kejuaraan yang secara resmi telah menjadi agenda perhelatan tahunan ''[[Uni Sepeda Internasional|Union Cycliste Internationale]]'' (UCI) tersebut telah diselenggarakan sejak tahun [[Tour de Singkarak 2009|2009]].<ref>{{cite web|url=http://www.tourdesingkarak.com/|title=Tour de Singkarak|work=www.tourdesingkarak.com|accessdate=6 Juni 2011}}</ref> Memasuki tahun ke-4 Kota Padang tidak lagi menjadi titik dimulainya Tour de Singkarak, melainkan menjadi titik akhir yang sebelumnya ditempatkan di [[Danau Singkarak]].<ref name="kompas2">{{cite web|url=http://travel.kompas.com/read/2012/02/02/2155229/Ayo.Manfaatkan.TdS.untuk.Promosi.Wisata|title=Ayo Manfaatkan TdS untuk Promosi Wisata!|publisher=[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]|date=2012-02-02|accessdate=2012-05-03}}</ref>
Dalam memperingati hari jadinya, kota ini setiap tahunnya menyelenggarakan pesta telong-telong, berupa perayaan pada malam hari yang dimeriahkan dengan pemasangan obor atau lampion.<ref>tourism.padang.go.id [http://tourism.padang.go.id/index.php?tourism=events&id=23 Pawai Telong-Telong]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> Sementara itu menjelang masuk bulan [[Ramadhan]] beberapa masyarakat [[muslim]] di kota ini menyelenggarakan tradisi ''balimau'' yaitu mandi keramas, biasanya dilakukan pada kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian.<ref>{{cite book|last=|first=|title=Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Budaya Daerah Sumatra Barat|year=1942|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Sumatra Barat}}</ref>
Salah satu tradisi adat Minangkabau yaitu persembahan (''pasambahan'') dalam upacara pemakaman masih dilaksanakan pada [[Kuranji, Padang|Kecamatan Kuranji]].<ref>{{cite book|url=http://www.bpsnt-padang.info/index.php?option=com_content&task=view&id=92&Itemid=50|title=Pasambahan Dalam Upacara Kematian di Kecamatan Kuranji Kota Padang|authors=Ernatip, Maryetti dan Noveri|publisher=Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang|year=2005}}</ref> Sementara pada [[Pauh, Padang|Kecamatan Pauh]] dikenal dengan tradisi silat Pauh (''silek Pauah''),<ref>{{cite book|last=Draeger|first=D.F.|title=Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago|year=1972|publisher=C. E. Tuttle Co}}</ref> yang memiliki pengaruh sampai mancanegara<ref>http://www.paulusembilan.nl {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101210050547/http://www.paulusembilan.nl/ |date=2010-12-10 }} [http://www.paulusembilan.nl/ Pencak Silat Paulu Sembilan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101210050547/http://www.paulusembilan.nl/ |date=2010-12-10 }}. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref> serta juga digunakan dalam mengembangkan beberapa aliran [[tarekat]] di Padang.<ref>silatindonesia.com [http://silatindonesia.com/2010/09/silat-pauh/ Silat Pauh]. Diakses pada 28 Oktober 2010.</ref>
Baris 579:
[[Berkas:RRI Padang.jpg|jmpl|ka|Radio Republik Indonesia (RRI) Padang]]
[[Berkas:TVRI Sumbar.jpg|jmpl|ka|TVRI Sumatra Barat di Padang]]
Kota Padang sudah menjadi tempat penerbitan surat kabar sejak zaman Hindia Belanda. ''Sumatra Courant'' merupakan koran pertama yang terbit di Pulau Sumatra sekitar tahun 1859.<ref>{{cite web|url=http://buchyar.pelaminanminang.com/sejarah/sejarah_surat_kabar_pertama_indonesia.html|title=Surat Kabar Pertama di Indonesia|accessdate=2010-10-02|archive-date=2012-02-02|archive-url=https://www.webcitation.org/659jk6Uag?url=http://buchyar.pelaminanminang.com/sejarah/sejarah_surat_kabar_pertama_indonesia.html|dead-url=yes}}</ref><ref>{{cite journal|last=|first=|title=Trübner's American and Oriental Literary Record|issue=1-24|year=1865|publisher=Trübner & Co}}</ref> Di saat bersamaan juga muncul ''Padangsche Nieuws en Advertentieblad'' pada 17 Desember 1859 oleh R.H. Van Wijk Rz. Setelah itu, Kota Padang banyak menerbitkan koran-koran [[Bahasa Melayu|berbahasa Melayu]], [[Bahasa Belanda|Belanda]], dan [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], di antaranya ''Padangsche Handelsblad'' (1871) oleh H.J. Klitsch & Co, ''Bentara Melayu'' (1877) oleh Arnold Snackey, ''Pelita Kecil'' (1 Februari 1886) oleh [[Mahyuddin Datuk Sutan Maharadja|Mahyuddin Datuk Sutan Marajo]], ''Pertja Barat'' (1892) di bawah pimpinan [[Dja Endar Moeda]], ''Tjahaya Soematra'' (1897) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo, ''De Padanger'' (1900) oleh J. van Bosse, ''Warta Berita'' (1901) oleh Mahyuddin Datuk Sutan Marajo. Banyaknya surat kabar yang dipimpin Mahyuddin Datuk Sutan Marajo serta aktivitasnya di dunia pers, menyebabkan di kemudian hari ia dianggap sebagai perintis pers di Sumatra.<ref>{{cite book|last=Poesponegoro|first=M.D.|coauthors=Notosusanto, N.|title=Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan Nasional dan Masa Akhir Hindia Belanda|year=1992|publisher=PT Balai Pustaka|location=Jakarta|id=ISBN 979-407-411-X}}</ref> Selanjutnya, pada tahun 1911, muncul surat kabar ''[[Sunting Melayu|Soenting Melajoe]]'' yang merupakan surat kabar khusus perempuan, yang dikelola oleh [[Rohana Kudus]]. Pada tahun yang sama juga muncul surat kabar dua mingguan yang bernama ''[[Al-Munir (majalah)|al-Munir]]''.<ref>{{cite book|title=Sejarah Indonesia Modern 1200–2008|last=|first=|publisher=Penerbit Serambi|id=ISBN 978-979-024-115-2}}</ref> Berikutnya tahun 1914 muncul ''Sinar Soematra'', kemudian dikelola oleh [[Liem Koen Hian]] seorang tokoh nasionalis Tionghoa, yang menjadi redaksi tahun 1918-1921.<ref>{{cite book|last=Setyautama|first=S.|coauthors=Mihardja, S.|title=Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia|year=2008|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|id=ISBN 979-9101-25-5}}</ref> Pada tahun yang sama, muncul ''Bintang Tionghoa'', ''Soeara Rakjat'', ''Warta Hindia'', ''Sri Soematra'', ''Soematra Tengah'', dan ''Oetoesan Melajoe''.<ref>{{cite book|last=Abdullah|first=Taufik|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|year=2009|publisher=Equinox Publishing|id=ISBN 602-8397-50-4}}</ref> Hingga saat ini Kota Padang masih menjadi kota penerbitan surat kabar, di antaranya yang cukup terkenal adalah ''[[Harian Haluan]]'' dan [[Harian Singgalang|Singgalang]]. Kedua surat kabar ini masih konsisten menyediakan rubrik dalam [[bahasa Minang]].<ref>{{cite book|title=Pesona Bahasa Nusantara Menjelang [[Abad ke-21]]|last=Pusat Penelitian dan Pengembangan Kemasyarakatan dan Kebudayaan|first=|year=1999|pages=46|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|id=ISBN 978-979-9023-34-6}}</ref>
Beberapa stasiun radio juga terdapat di kota ini, seperti RRI Padang,<ref>{{cite book|last=Lund-Johansen|first=Oluf|title=World Radio TV Handbook|year=1975|publisher=Billboard Publications}}</ref><ref>rripadang.co.id [http://rripadang.co.id/ RRI Padang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100729021134/http://rripadang.co.id/ |date=2010-07-29 }}.</ref> Radio Classy FM.<ref>http://www.classyfm.co.id [http://www.classyfm.co.id/ Radio Classy FM].</ref> Pronews 90 FM.<ref>http://www.pronewsfm.com [http://www.pronewsfm.com/page2.html PT Radio Swara Carolina] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100802065337/http://www.pronewsfm.com/page2.html |date=2010-08-02 }}.</ref> Radio Sushi 99.1 FM<ref>http://www.radiosushifm.com [http://radiosushifm.com/home/index.php?option=com_content&view=article&id=12&Itemid=8 PT. Radio Suara Singgalang Mahimbau.]</ref>. Stasiun radio ini memainkan peranan penting, terutama dalam kasus gempa bumi 30 September 2009. Di saat beberapa media komunikasi dan informasi tidak dapat diakses oleh masyarakat, stasiun radio ini dapat mengudara dan menyampaikan informasi dari pemerintah setempat kepada seluruh masyarakat, 30 menit setelah gempa bumi tersebut. Sedikit banyaknya stasiun radio mengurangi kepanikan yang timbul di masyarakat saat itu.<ref>http://www.jtic.org [http://www.jtic.org/index.php?option=com_phocadownload&view=category&download=1314%3A30-minutes-in-the-city-of-padang&id=11%3Aiba-pang-impormasyon-pinagkukunan-mga-pahayagan&Itemid=510&lang=tl 30 Minutes in the City of Padang].</ref>
|