Pengeboman pasar Tentena 2005: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
 
Baris 22:
''[[The Jakarta Post]]'' pada awalnya melaporkan 27 orang tewas dalam serangan tersebut, merujuk pada informasi yang diberikan oleh relawan di [[Rumah Sakit Umum Sinar Kasih Tentena]], namun jumlah korban direvisi dan turun menjadi 22.<ref name=bloom/> Seorang dokter gigi yang menjadi relawan di rumah sakit yang sama menyatakan bahwa sekitar 57 warga yang terluka telah dirawat di rumah sakit, dan menggambarkan bahwa "banyak orang menderita luka di [[organ dalam]] mereka," dan memperkirakan sekitar 20 penduduk setempat telah terluka parah.<ref name=abc>{{cite news|title=Death toll in Indonesian twin bomb blasts rises to 22|url=http://www.abc.net.au/news/newsitems/200505/s1379325.htm|access-date=29 Maret 2011|newspaper=[[Agence France-Presse]] via [[ABC]]|date=28 Mei 2005}}</ref>
 
Melalui pengadilan yang dilaksanakan untuk seorang tokoh agama —Eko Budi Wardoyo— yang dihukum karena membiayai serangan tersebut, kemudian diketahui bahwa empat militan telah dibagi menjadi dua kelompok untuk menanam perangkat bom di dalam daging dan bagian produksi di pasar kota yang didominasi Kristen ini.<ref name=globe/> Ardin Djanatu dan Amril Ngiode membawa dan menanam satu bom. Sedangkan rekan mereka Syaiful Anam, menanam bom lain di dekatnya —di depan pasar— dan penghitung waktu untuk kedua perangkat bom diatur untuk meledak dengan jangka waktu 15 menit.<ref name=afp>{{cite news|title=Indonesian prosecutors seek 20-year jail term for Poso bomber|url=http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_asiapacific/view/310252/1/.html|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=[[Agence France-Presse]] via channelnewsasia.com|date=8 November 2007|archive-date=2012-10-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20121022134531/http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_asiapacific/view/310252/1/.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Ngiode menjelaskan bahwa bom tersebut dibuat dari [[trinitrotoluena|TNT]] dan [[belerang]], dengan sejumlah besar besi ditambahkan untuk menciptakan [[Peluru Shrapnel|pecahan peluru]]. Satu senjata telah disembunyikan di dalam kotak kardus dan dikirim ke pasar dengan membawa kantong plastik hitam yang disamarkan dengan [[sayuran]].<ref name=globe>{{cite news|last=Haryanto|first=Ulma|title=Cleric’s Trial Told of Poso’s Bloody Reign of Terror|url=http://www.thejakartaglobe.com/jakarta/clerics-trial-told-of-posos-bloody-reign-of-terror/392519|accessdate=29 Maret 2011|newspaper=Jakarta Globe|date=24 Agustus 2010}}</ref> Ngiode juga menjelaskan ke pengadilan bahwa target mereka pada awalnya adalah sebuah sekolah [[Katolik]] yang bersebelahan dengan pasar Tentena, namun selama survei mereka, para tersangka teroris mendapati bahwa pasar lebih ramai dan padat.<ref name=globe/>