Ra Semi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Ganti #REDIRECT ke #ALIH
Gilangsuryas (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Ra Semi adalah tokoh yang menjadi salah satu dari 7 orang anggota [[Dharmaputra, Majapahit|Dharmaputra-raja]] yang tertulis dalam kitab [[Pararaton]], atau disebut juga Dharmaputra Winehsuka. Anggota Dharmaputra tersebut adalah Ra Kuti, Ra Semi, Ra Tanca, Ra Wedeng, Ra Yuyu, Ra Banyak, dan Ra Pangsa.
#ALIH[[Dharmaputra, Majapahit]]
 
== Jabatan Dharmaputra ==
Adanya jabatan Dharmaputra diketahui dari naskah [[Pararaton]]. Jabatan ini tidak pernah dijumpai dalam sumber-sumber sejarah lainnya, baik itu [[Nagarakretagama]] ataupun [[prasasti]]-[[prasasti]] yang dikeluarkan oleh raja-raja [[Majapahit]].
 
Tidak diketahui dengan pasti apa tugas dan wewenang Dharmaputra. Pararaton hanya menyebutkan bahwa para Dharmaputra disebut sebagai ''pengalasan wineh suka'', yang artinya "pegawai istimewa yang disayangi raja". Mereka dikisahkan diangkat oleh [[Raden Wijaya]] dan tidak diketahui lagi keberadaannya setelah tahun 1328. Ketujuh orang ini semuanya tewas sebagai pemberontak pada masa pemerintahan raja kedua, yaitu [[Jayanagara]].
 
== Jabatan ==
Dikisahkan bahwa sebelumnya, Ra Semi adalah seorang pemangku kekuasaan Majapahit di [[Lasem]] (mungkin pada masa [[Kekuwuan Lasem]]). Beliau ditugaskan menjadi Dharmaputra dan mendapat gelar Rakrian (Ra) Semi. Jika Ra Semi adalah seorang pemangku kekuasaan Majapahit di Lasem ([[Kekuwuan Lasem]]) maka bisa jadi beliau adalah akuwu Lasem tepat sebelum Mpu [[Mettabhadra]] atau jarak satu akuwu sebelum [[Metthabadra]]. Sebab, jarak antara kematian Ra Semi dan masa ditaklukkannya Metthabadra oleh [[Gajah Mada]] adalah 33 tahun.
 
== Kematian ==
''Kidung Sorandaka'' menyebutkan pada tahun 1316 ayah Patih [[Nambi]] yang bernama Pranaraja meninggal dunia di [[Lumajang]]. Tokoh Ra Semi ikut dalam rombongan pelayat dari Majapahit. Kemudian terjadi peristiwa tragis di mana Nambi '''difitnah''' melakukan pemberontakan oleh seorang tokoh licik bernama [[Mahapati]]. Raja Majapahit saat itu adalah [[Jayanagara]] putra [[Raden Wijaya]]. Karena terlanjur percaya kepada hasutan Mahapati, ia pun mengirim pasukan untuk menghukum Nambi.
 
Saat pasukan Majapahit datang menyerang, Ra Semi masih berada di Lamajang bersama anggota rombongan lainnya. Mau tidak mau ia pun bergabung membela Nambi. Akhirnya, Nambi dikisahkan terbunuh beserta seluruh pendukungnya, termasuk Ra Semi.
 
Namun, [[Pararaton]] menyebutkan pada tahun 1318 Ra Semi melakukan pemberontakan terhadap Majapahit. Berita ini cukup berbeda dengan naskah Kidung Sorandaka yang menyebutkan Ra Semi tewas membela Nambi tahun 1316.
 
Pararaton mengisahkan secara singkat 'pemberontakan' Ra Semi terhadap pemerintahan Jayanagara. Pemberontakannya itu ia lakukan di daerah [[Lasem]]. Akhirnya pemberontakan kecil ini dapat ditumpas oleh pihak Majapahit di mana Ra Semi akhirnya tewas dibunuh di bawah pohon kapuk.
 
== Makam ==
Pernyataan menurut [[Pararaton]] tentang tewasnya Ra Semi tersebut mirip dengan apa yang ada di sekitar Ngeblek (Ngargomulyo) dimana terdapat makam tokoh besar (tokoh agung) di bawah pohon randu/kapuk. Namun keadaan sekarang, karena proses islamisasi maka masyarakat sekitar menamai makam itu dengan nama Islam. Sungguh hal yang disayangkan.
 
== Lihat Pula ==
# [[Kekuwuan Lasem]]
#ALIH [[Dharmaputra, Majapahit]]