Dinasti Ayyubiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 116.206.31.78 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Vedolique Tag: Pengembalian |
Membalikkan revisi 18465474 oleh Danu Widjajanto (bicara) Tag: Pembatalan Dikembalikan |
||
Baris 53:
Setelah Salahuddin menjemput ajalnya pada tahun 1193, putra-putranya saling memperebutkan kekuasaan. Pada akhirnya adik Salahuddin yang bernama [[al-Adil]] berhasil menjadi sultan pada tahun 1200. Semua sultan Ayyubiyah di Mesir pada masa selanjutnya adalah keturunannya. Pada dasawarsa 1230-an, amir-amir (para penguasa kecil) di Syam mencoba memisahkan diri dari Mesir, dan Kesultanan Ayyubiyah pun terpecah hingga Sultan [[as-Salih Ayyub]] berhasil menyatukannya kembali dengan menaklukkan sebagian besar wilayah Syam (kecuali [[Aleppo]]) pada tahun 1247. Pada masa yang sama, dinasti-dinasti Muslim setempat telah mengusir Ayyubiyah dari Yaman, Hijaz, dan sebagian wilayah Mesopotamia. Setelah as-Salih Ayyub tutup usia pada tahun 1249, [[al-Mu'azzam Turansyah]] menggantikannya di Mesir. Namun, al-Mu'azzam Turansyah dilengserkan tidak lama kemudian oleh para panglima [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|Mamluk]] yang sebelumnya berhasil menghalau serangan Tentara Salib ke [[Delta Nil]]. Maka kekuasaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir pun berakhir. Upaya para amir Syam (yang dipimpin oleh [[an-Nasir Yusuf]] dari Aleppo) untuk merebut kembali Mesir juga tidak membuahkan hasil. Pada tahun 1260, [[Kekaisaran Mongol|bangsa Mongol]] [[Pengepungan Aleppo (1260)|menjarah Aleppo]] dan kemudian menaklukkan wilayah-wilayah Ayyubiyah yang tersisa. Kesultanan Mamluk berhasil mengusir bangsa Mongol dan membiarkan seorang penguasa Ayyubiyah berkuasa di [[Hamat]] sampai penguasa terakhir wilayah tersebut dilengserkan oleh Mamluk pada tahun 1341.
Walaupun tidak bertahan lama, Dinasti Ayyubiyah telah memajukan ekonomi wilayah yang mereka kuasai. Mereka juga mendukung para cendekiawan dan mendirikan fasilitas-fasilitas pembelajaran yang diperlukan oleh mereka, sehingga mereka berhasil membangkitkan kembali kegiatan keilmuwan di [[dunia Islam]]. Selain itu, Dinasti Ayyubiyah berupaya memperkuat dominasi [[Sunni]] di wilayah mereka dengan mendirikan sejumlah [[madrasah]] di kota-kota
== Sejarah ==
|