Natasha Tontey: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
== Karier ==
Karya-karyanya mengeksplorasi fiksi sebagai metoda untuk berspekulasi. Ia berfokus pada eksplorasi fiksi sebagai metode untuk berspekulasi. Melalui praktik artistiknya, Ia mengemukakan sejarah dan mitos seputar ‘manufaktur ketakutan’ sebagai kisah fiksi dan melihat bagaimana hal itu mendeterminasi ekspektasi akan masa depan.<ref>https://www.thejakartapost.com/life/2020/03/04/beyond-barriers-women-artists-evolve-through-science-technology.html</ref><ref>http://galeri-nasional.or.id/en/newss/811-pameran_indonesian_women_artists_into_the_future</ref><ref>thejakartapost.com/news/2019/03/08/into-future-celebrates-female-indonesian-artists.html</ref><ref>http://galeri-nasional.or.id/en/newss/811-pameran_indonesian_women_artists_into_the_future</ref><ref> https://www.mahkuscript.com/articles/10.5334/mjfar.64/</ref><ref>https://galeri.salihara.org/profile-seniman/natasha-tontey/</ref><ref></ref>
Salah satu penelitiannya yang bertajuk "[https://www.tagesspiegel.de/kultur/transmediale-jetzt-auch-vor-ort-eine-geschichten-von-nein-sagern/27007182.html The Epoch of Mapalucene]"<ref>https://contemporaryarttasmania.org/luxury-bunker-4-the-epoch-of-mapalucene-natasha-tontey/</ref> terinspirasi dari falsafah hidup masyarakat adat Minahasa yaitu [[Mapalus]]<ref>https://www.akademie-solitude.de/de/online-publications/foreword/</ref>, teknologi leluhur Makatana.
Baris 30:
Ia pernah belajar Fotografi di Galeri Foto Jurnalistik Antara pada tahun 2007-2009 di mentori oleh [[Oscar Motuloh]].<ref>https://seleb.tempo.co/read/229800/dua-benua-di-mata-delapan-jurnalis</ref>
<ref>Bianpoen, Clara (2019). Indonesian Women Artist: Into the Future. Cemara 6 Gallery & Museum.
</ref>
|