Danau Gunung Tujuh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ana Ainina (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Ana Ainina (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 28:
== Jalur Pencapain ==
Pendakian dari gerbang pos [[Taman Nasional Kerinci Seblat]] sampai Danau Gunung Tujuh memerlukan waktu dua sampai tiga jam. Dari gerbang pos [[Taman Nasional Kerinci Seblat]], ada dua pilihan jalur pendakian. Jalur pertama, lebih landai namun jarak tempuhnya lebih jauh dan jalur kedua, memiliki tanjakan yang curam namun jaraknya lebih dekat.Kedua jalur itu akan bertemu dan setelah itu para pendaki harus melewati jalur menurun yang cukup tajam yang akan sampai di tepi Danau Gunung Tujuh. Dari situ, para pendaki dapat langsung melihat danau tertinggi di [[Asia Tenggara]] itu.<ref name=":0" />
== Sumber Penghidupaan ==
Selain sebagai tempat wisata, Danau Gunung Tujuh juga di gunakan penduduk lokal sebagai sumber mata pencaharian.Terdapat beberapa pondok dipinggir danau yang digunakan oleh nelayan sebagai tempat tinggal. Sehari-hari para nelayan mencari ikan dengan perahu dan lukah, pagi hari lukah dipasang di tengah danau kemudian sorenya lukah ini diangkat. Perahu yang digunakan terbuat dari satu kayu bulat utuh dengan diameter berkisar 30-40 cm, kemudian dengan pengerjaan sedemikian rupa kayu bulat ini dibentuk seperti perahu. Lukah yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bilah-bilah bambu yang dianyam. Lukah ini diikat pada bagian tengah tali, pada ujung tali diikatkan botol minuman (sejenis botol air mineral) dan batu pada ujung lainnya sebagai pemberat.<ref name=":0" />
== Mitos ==
|