Kabupaten Sabu Raijua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k Add settlement type, replaced: {{Dati2 → {{Dati2|settlement_type=Kabupaten using AWB |
||
Baris 1:
{{coord|10|29|58.7|S|121|50|24.1|E|display=title}}
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten
|nama = Kabupaten Sabu Raijua
|propinsi = [[Nusa Tenggara Timur]]
Baris 51:
== Geografi ==
Letak Kabupaten Sabu Raijua berada di bagian selatan Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]]. Kabupaten Sabu Raijua berada pada posisi 121°16'10,78"–122°0'30,26" Bujur Timur dan 10°25'07,12"–10°49'45,83" Lintang Selatan. Luas Kabupaten Sabu Raijua adalah 460,47
Kabupaten Sabu Raijua mempunyai dua pulau besar dan satu pulau kecil, yaitu:
* [[Pulau Sawu]] atau pulau Sabu
Baris 70:
Jenis tanah yang ada di Kabupaten Sabu Raijua terdiri dari 2 (dua) lelompok. Karakteristik masing-masing jenis tanah adalah sebagai berikut :
# Aluvial, Jenis tanah ini sepadan dengan jenis tanah fluvisol (versi FAO/UNESCO – 1974) atau ''entisol inceptisol'' (versi USDA Soil Taxonomy – 1975). Tanah alluvial ini merupakan tanah yang berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organik jumlahnya berubah tidak teratur denga kedalaman. Hanya terdapat ''epipedon ochrik, histik'' atau ''sulfuric''. Tanah ini juga disebut sebagai tubuh tanah endapan, atau ''recent deposits'' yang belum memiliki perkembangan profil yang baik. Tanah berwarna kekelabuan sampai kecoklatan. Tekstur tanahnya liat atau liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 50 – 60%. Strukturnya pejal atau tanpa struktur, konsistensinya keras waktu kerung dan teguh waktu lembab. Kandungan unsur haranya relatif kaya dengan reaksi tanahnya yang bervariasi dari asam netral sampai basa. Permeabilitas umumnya lambat atau drainase rata-rata sedang dan cukup peka terhadap gejala erosi. Secara keseluruhan tanah ini mempunyai sifat fisik yang kurang baik sampai sedang, sifat kimianya sedang sampai baik, sehingga produktivitas tanahnya rendah sampai tinggi. Daerah penyebaranya terdapat di dataran rendah dengan bentuk wilayahnya datar sampai agak bergelombang. Tanah ini juga ditemukan di dataran, pelembahan, cekungan dan di daerah aliran sungai.
# Grumusol, Tanah ini memiliki lapisan solum tanah yang agak dalam/tebal (100 – 200
=== Hidrologi ===
Baris 82:
=== Iklim ===
Iklim di wilayah Kabupaten Sabu Raijua adalah [[Iklim sabana tropis|sabana tropis]] yang kering (''[[Klasifikasi iklim Koppen|Aw]]''). Hal tersebut ditandai dengan [[musim kemarau]] yang panjang dan [[musim hujan|musim penghujan]] yang relatif singkat dalam setahun di daerah ini. Musim penghujan di wilayah kabupaten ini biasanya terjadi sejak awal bulan [[Desember]] hingga akhir bulan [[Maret]]. Sementara itu, musim kemarau berlangsung sejak bulan [[April]] hingga bulan [[Oktober]]. Curah hujan tahunan wilayah ini berkisar antara 800–1600 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan kurang dari 100 hari hujan per tahun. Selama musim kemarau, banyak sungai dan aliran air yang mengering, sehingga warga lokal hanya dapat memanfaatkan sumur untuk pasokan air bersih mereka.<ref>https://republika.co.id/berita/q4yfgp459/kabupaten-sabu-raijua-di-ntt-dilanda-kekeringan</ref> Suhu udara rata-rata di wilayah kabupaten ini bervariasi antara 23°–33 °C dan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±72%.
{{Sawu Raijua weatherbox}}
Baris 89:
=== Masa kerajaan ===
Menurut sejarah, nenek moyang orang Sabu berasal dari suatu negeri yang sangat jauh yang letaknya di sebelah Barat pulau Sabu. Pada abad ke-3 sampai abad ke-4 terjadi arus perpindahan penduduk yang cukup besar dari India Selatan ke Kepulauan Nusantara. Perpindahan penduduk itu disebabkan karena pada kurun waktu itu terjadi peperangan yang berkepanjangan di India Selatan. Dari syair-syair kuno dalam bahasa Sabu dapat diperoleh informasi sejarah mengenai negeri asal leluhur Sabu. Syair-syair itu mengungkapkan bahwa negeri asal orang Sabu terletak sangat jauh di seberang lautan di sebelah Barat yang bernama Hura.
Di India terdapat Kota Surat di wilayah Gujarat Selatan yang terletak di sebelah Kota Bombay, Teluk Cambay, India Selatan. Kota Gujarat pada waktu itu sudah terkenal sebagai pusat perdagangan di India Selatan. Orang Sabu tidak dapat melafalkan kata Surat dan Gujarat sebagaimana mestinya, sehingga mereka menyebutnya Hura. Para pendatang dari India Selatan ini menjadi penghuni pertama pulau Raijua di bawah pimpinan Kika Ga atau disebut juga Hawu Ga. Keturunan Kika Ga inilah yang disebut orang Sabu (Do Hawu). Setelah kawin mawin mereka kemudian menyebar di Pulau Sabu dan Raijua dan menjadi cikal bakal orang Sabu.
|