Perang Romawi–Persia: Perbedaan antara revisi

[[Berkas:Roman-Persian Frontier, 5th century.png|jmpl|Peta perbatasan Romawi–Persia setelah pembagian Amenia pada 384 M. Garis depan relatif stabil sepanjang abad k-5Mke 5 M.]]

Perang pecah ketika raja Persia [[Kavadh I]] berusaha memperoleh dukungan keuangan secara paksa dari [[Kaisar Bizantium|Kaisar Romawi Bizantium]], [[Anastasius I (kaisar)|Anastasius I]].<ref>Procopius, ''Perang'', I.7.1–2</ref><ref>Greatrex&ndash</ref><ref>Lieu (2002), II, 62</ref> Pada 502&nbsp;M, dia dengan cepat menaklukkan kota [[Theodosiopolis (Armenia)|Theodosiopolis]] yang tidak siap diserang<ref>Joshua the Stylite, ''Chronicle'', [http://www.tertullian.org/fathers/joshua_the_stylite_02_trans.htm XLIII]</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 62</ref> dan kemudian mengepung [[Diyarbakır|Amida]]. Pengepungan kota-benteng itu terbukti jauh lebih sulit daripada yang Kavadh perkirakan; pasukan bertahan berhasil menahan serangan Persia selama tiga bulan sebelum akhirnya dikalahkan.<ref>Zacharias Rhetor, ''Historia Ecclesiastica'', VII, 3–4</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 63</ref> Pada 503 M, Romawi berupaya merebut kembali Amida namun gagal. Sementara itu Kavadh menginvasi Osroene, dan kemudian mengepung Edessa yang berujung kegagalan.<ref>Greatrex–Lieu (2002), I I, 69–71</ref> Akhirnya pada 504 M, Romawi merebut Amida melalui [[investasi (militer)|investasi militer]]. Pada tahun tersebut, gencatan senjata tercapai sebagai akibat dari invasi Armenia oleh [[suku Hun]] dari [[Kaukasus]]. Meskipun kedua pihak bernegosiasi, baru pada bulan November 506 M perjanjian tersebut disetujui.<ref>Procopius, ''Wars'', I.9.24</ref><ref name="Greatrex–Lieu 2002, II, 77">Greatrex–Lieu (2002), II, 77</ref> Pada 505 M, Anastasius memerintahkan pembangunan kota berbenteng besar di [[Dara (Mesopotamia)|Dara]]. Pada saat yang sama, perbentengan yang rusak juga diperbaharui di Edessa, [[Batnae]] dan Amida.<ref>Joshua the Stylite, ''Chronicle'', [http://www.tertullian.org/fathers/joshua_the_stylite_02_trans.htm XC]</ref><ref>Greatrex–Lieu (2002), II, 74</ref> Meskipun tidak ada lagi konflik berskala besar yang terjadi selama sisa masa pemerintahan Anastasius, tetapi ketegangan terus berlanjut, khususnya ketika pembangunan berlangsung di Dara. Ini karena pembangunan perbentengan baru di zona perbatasan oleh kedua kekaisaran sebenarnya telah dilarang melalui perjanjian yang telah disepakati beberapa dekade sebelumya. Akan tetapi Anastasius terus melanjutkan proyek ini meskipun Persia merasa keberatan. Tembok pertahanannya sendiri selesai dibangun pada 507–508 M.<ref name="Greatrex–Lieu 2002, II, 77"/><ref>Joshua the Stylite, ''Chronicle'', [http://www.tertullian.org/fathers/joshua_the_stylite_02_trans.htm XCIII–XCIV]</ref>

[[Berkas:Roman-Empire 477ad.jpg|250 px|jmpl|kiri|Kekaisaran Romawi Byzantium dan Persia Sassaniyah pada 477 M, serta negara-negara tetangga merea, yang banyak diantaranya ikut terseret dalam perang antara dua kekuatan besar itu.]]