Stasiun Bagor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
Pada awalnya, stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 lama sebagai sepur lurus serta satu [[sepur badug]] di sisi tenggara bangunan lama. Setelah [[jalur ganda]] ruas [[Stasiun Nganjuk|Nganjuk]]–[[Stasiun Babadan|Babadan]] dioperasikan per 30 April 2019<ref>{{Cite news|url=https://jatim.antaranews.com/berita/292629/jalur-ganda-kereta-api-nganjuk-babadan-resmi-beroperasi|title=Jalur ganda kereta api Nganjuk-Babadan resmi beroperasi|last=Stevani|first=Louis Rika|date=2019-04-30|work=AntaraJatim|access-date=2020-05-13}}</ref>, jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 1 lama diubah menjadi jalur 2 sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Madiun|Madiun]], jalur 2 lama diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Kertosono|Kertosono]], dan jalur 4 ditambahkan di sisi barat daya stasiun sebagai sepur belok baru. Karena terkena dampak pembangunan jalur 1 yang baru di bekas sepur badug lama, bangunan lama peninggalan [[Staatsspoorwegen]] telah dirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar. Selain itu, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik.
 
Seiring dengan pengoperasian jalur ganda per tahun 2019, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini dan hanya melayani persusulan antarkereta api. Selain itu, [[Stasiun Wilangan]] yang terletak di jalur petak Bagor–[[Stasiun Saradan|Saradan]] dinonaktifkan.
 
== Galeri ==