Heraklius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
| death_place = di [[Konstantinopel]], [[Kekaisaran Romawi Timur]]
||title=[[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Bangsa Romawi]]|reg-type={{nowrap|Co-emperors}}|regent=[[Konstantinus III (Kaisar Romawi Timur)|Konstantinus III]] (613-641)<br>[[Heraklonas]] (638-641)|regnal name=Imperator Caesar Flavius Heraclius Augustus}}
'''Heraklius''' ({{lang-la|Flavius Heraclius}}{{Sfn|Gonis|2003|p=204}}{{Sfn|Kaegi|2003|p=19}}; {{lang-el|Ἡράκλειος}}, ''Iraklios'') adalah [[Daftar Kaisar Romawi Timur|Kaisar Romawi Timur]] dari tahun 610 sampai tahun 641 M. Heraklius mulaipertama kali tampil mengemukadi panggung politik pada tahun 617 M, ketika ia bersama ayahnya, [[Heraklius Tua]], memimpin gerakan makar terhadap [[Phocas|Kaisar Fokas]].
 
Pada masa pemerintahannya, Kekaisaran Romawi Timur melancarkan sejumlah kampanye militer. Heraklius naik takhta pada saat perbatasan-perbatasan negaranya dirongrong pihak asing. Ia segera melancarkan [[Perang Romawi Timur-Sassaniyah 602-628|perang melawan Kekaisaran Persia Sasani]] yang berlangsung dari tahun 602 sampai 628. Pertempuran-pertempuran pertama dari perang ini dimenangkan pihak Persia. Angkatan bersenjata Persia menerjang sampai ke [[Bosforus|Selat Bosforus]], tetapi [[Konstantinopel]] dilindungi tembok-tembok yang kukuh dan angkatan laut yang tangguh sehingga Heraklius luput dari kekalahan telak. Tidak lama kemudian, ia memprakarsai usaha-usaha untuk menata ulang dan memperkuat militer Kekaisaran Romawi Timur. Heraklius akhirnya mampu mengusir bangsa Persia dari [[Asia kecil]], bahkan menerjang masuk ke wilayah kedaulatan Persia dan mengalahkan angkatan bersenjata negara itu secara telak dalam [[Pertempuran Nineweh (627)|Pertempuran Niniwe]] pada tahun 627. Syah [[Khosrau II]] digulingkan dan dihukum mati putranya sendiri, Syah [[Kawad II]]. Kaisar Persia yang baru ini segera mengupayakan kesepakatan damai dengan menyatakan kesediaan Persia untuk meninggalkan semua daerah yang sudah dicaploknya dari Kekaisaran Romawi Timur. Lewat cara ini, hubungan damai di antara kedua negara kembali terjalin.