Revolusi Sosial Sumatera Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Templat dengan kontrol karakter Unicode)
Baris 22:
Di Tanjung Balai dan di [[Tanjung Pasir, Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara|Tanjung Pasir]] hampir semua kelas bangsawan mati terbunuh. Sedangkan di [[Simalungun]], Barisan Harimau Liar membunuh Raja Pane. Gerakan ini juga memakan korban yang terjadi di [[Tanah Karo]]. Di daerah kesultanan besar, Deli, [[Serdang]], dan [[Langkat]], Persatuan Perjuangan mendapat perlawanan. Serdang yang memang dalam sejarahnya anti-Belanda tidak terlalu dibenci masyarakat dan juga terlindung karena ada markas pasukan TRI di [[Perbaungan, Serdang Bedagai|Perbaungan]]. Sedangkan, Istana Sultan Deli terlindung akibat adanya benteng pertahanan tentara sekutu di Medan, sementara Istana Langkat juga terlalu kuat untuk diserbu.
 
[[Berkas:Amir_hamzah_duke_of_langkat.jpg‎jpg|jmpl|280px|ka|Amir Hamzah salah satu korban Revolusi Sumatra Timur]]
 
Pergolakan sosial berlanjut sampai 8 Maret 1946. Sultan Bilah dan Sultan Langkat ditangkap lalu dibunuh. Berita yang paling ironis adalah pemerkosaan dua orang putri Sultan Langkat pada malam jatuhnya istana tersebut,pada 9 Maret 1946, dan dieksekusinya penyair terkemuka, [[Amir Hamzah|Tengku Amir Hamzah]]. Meskipun pemerkosa ditangkap dan dibunuh namun revolusi telah melenceng jauh.